Nasi Tempong Banyuwangi
Nasi
Tempong, Pedasnya Serasa Ditampar
Menu nasi Tempong yang menggugah
selera (Sumber : dokumen pribadi)
Indonesia yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke mempunyai keragaman adat dan budaya.
Kondisi tersebut membuat perbedaan yang ada menjadi satu dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan adat dan
budaya memberikan nuansa kuliner daerah yang berbeda-beda. Selanjutnya, kuliner
tersebut merupakan kekayaan Indonesia yang patut dikenal dan dipertahankan.
Bahkan, kuliner yang ada bisa menjadi ladang bisnis menggiurkan yang
mendatangkan banyak uang.
Untuk mendapatkan
informasi atau menjelajah kuliner nusantara yang menjadi oleh-oleh khas daerah,
kita bisa berbelanja online melalui Omiyago. Anda akan mengetahui
betapa hebatnya kuliner Indonesia yang bisa menjadi buah tangan saat berkunjung
ke sebuah daerah di tanah air. Bukan hanya itu, oleh-oleh yang kita beli bisa
dikirim langsung oleh kurir Omiyago secara cepat dan profesional hingga ke
alamat tujuan. Apalagi, kemasannya dibuat dalam box yang mewah dan menarik yang
di dalamnya dilapisi oleh kertas kalkir sehingga kuliner yang kita kirim ke
sanak keluarga, teman atau kolega dalam keadaan baik. Lebih spesial lagi bahwa
dalam kemasan box tersebut dilengkapi dengan Kartu Ucapan Terima Kasih (Thank You Card). Oleh-oleh kuliner
nusantara tersebut terasa istimewa bukan?
Kuliner yang kita
beli dan bisa dikirim langsung akan semakin bervariasi jika kita menjelajah
indahnya nusantara. Banyak keanekaragaman budaya dan pesona keindahan alam yang
tidak terhingga. Namun, jika kita ingin mendapatkan lebih pesona Indonesia
dalam sentuhan digital, maka kita bisa berkelana di TelusuRI. Di halaman digital tersebut kita bisa
melihat betapa Bhinneka Tunggal Ika-nya Indonesia. Sungguh merangsang adrenalin
kita untuk menjelajah pesona Indonesia. Let’s
go!
Lalu, seandainya kita
menyempatkan diri jalan-jalan atau wisata ke Provinsi Jawa Timur, tepatnya di
Kabupaten Banyuwangi maka kita akan menemui kuliner yang khas yaitu: Nasi Tempong. Kota Banyuwangi mendapat julukan Kota Gandrung karena terkenal dengan tarian Gandrung yang dimainkan
dengan para wanita cantik memang sedang gencar memperkenalkan pesona wisata
daerahnya. Dari Pantai Boom hingga
pantai Grajagan di ujung Selatan Banyuwangi sangat mempesona para wisatawan.
Apalagi jika kita sambil mendengarkan alunan musik khas daerahnya Kendang Kempul yang terdengar
mendayu-dayu di telinga. Asyik sekali!
Tari
Gandrung sebagai tarian khas Banyuwangi (Sumber: dokumen
pribadi)
Bahasa khas daerahnya
juga terdengar menarik yaitu Bahasa Oseng
karena masyarakat pribumi Banyuwangi lebih dikenal dengan suku Oseng. Sambil berpetualang di Kota Banyuwangi, kita tidak akan
susah mencari makanan khas kota tersebut, Nasi Tempong. Kuliner yang tidak jauh
berbeda dengan makanan lalapan khas Jawa Timuran. Tetapi, Nasi Tempong
mempunyai ciri khas sendiri. Tentunya sama-sama menyehatkan karena banyak
mengandung sayuran.
Nasi Tempong khas Banyuwangi Jawa
Timur, sambalnya bikin keringat dingin serasa ditempong atau ditabok
(Sumber: dokumen pribadi)
Mengapa dikenal
dengan Nasi Tempong? Dalam bahasa setempat (baca: Oseng) Tempong mempunyai arti ditempeleng
atau ditabok. Hal ini dikarenakan kuliner dengan dominasi rasa pedas karena
sambal membawa penikmat kuliner mengeluarkan keringat sehabis makan seperti
ditempeleng karena menahan pedasnya. Jadi, bukan tempong rasanya, jika tidak
merasakan pedas yang luar biasa. Bagi penyuka unsur pedas, kuliner ini
sangatlah menggiurkan. Tetapi, bagi yang tidak menyukasi rsa pedas bisa menjadi
sensasi kuliner yang patut dicoba.
Kuliner Nasi Tempong
terdiri dari lauk pauk ayam goreng, tempe, tahu dan perkedel jagung. Dan, tambahan lauk pauk yang
menjadi ciri khasnya adalah sensasi ikan asin. Ini berguna untuk meredakan rasa
pedas. Lalapan juga tidak ketinggalan saat menikmati Nasi Tempong yaitu:
potongan mentimun, terong, sawi, bayam dan kubis. Lalapan tersebut semuanya dalam
kondisi direbus kecuali mentimun.
Kondisi lalapan yang
direbus pada Nasi Tempong memberikan perbedaan dengan lalalapan ala Jawa
Timuran lainnya seperti lalapan khas Lamongan, Jember, Malang, Surabaya dan
lain-lain. Ada tambahan lalapan kemangi yang masih dalam keadaan mentah dan
segar. Ini bisa memberi efek aroma wangi pada kuliner dan bisa mengurangi atau
mencegah bau. Bagaimana sensasinya Nasi Tempong, kita bisa lihat video berikut di sini.
Menariknya, setelah
kita menikmati Nasi Tempong, keringat dingin akan muncul dengan sendirinya
sambil menahan rasa pedas huh-hah.
Kondisi inilah seperti “ditempong” alias ditabok, kata orang Banyuwangi. Tentunya,
rasa pedas tersebut bikin ketagihan bagi penikmat kuliner Nasi Tempong. Dan,
kuliner Nasi Tempong selalu membuat kangen saat kita berpetualang ke Kota Banyuwangi.
Jadi, tidak lengkap rasanya ketika wisata ke Kota Banyuwangi jika tidak
mencicipi kuliner Nasi Tempong. Anda tertarik untuk mencobanya, datang saja ke Kota
Banyuwangi atau warung makan Nasi Tempong di kota Anda. Jangan lupa siapkan lap
keringat. Selamat ditempong ya?
1 comment for "Nasi Tempong Banyuwangi"