Pengin Pangan Sehat untuk Anak, Bijak Pakai Susu Kental Manis (SKM)
Acara gelar edukasi
gizi bagi ibu-ibu yang diadakan oleh YAICI dan Muslimat NU di Gedung Keuangan
Negara (GKN) tanggal 7 Desember 2019 (Sumber: dokumen pribadi)
Seribu Hari
pertama perkembangan anak adalah saat yang menentukan masa depan kesehatannya.
Oleh sebab itu, saat emas tersebut perlu diperhatikan oleh keluarga khususnya ibu-ibu.
Mengapa? Asupan gizi yang seimbang menjadi tolok ukur agar anak bisa berkembang
dengan baik, sehat dan normal di masa pertumbuhan. Salah satu hal yang
diperhatikan adalah perlunya konsumsi Pangan Sehat dengan sikap Bijak
Pakai Susu Kental Manis (SKM).
Peduli Gizi Anak
Semua orang
paham bahwa susu adalah salah satu sumber protein hewani dan sumber kalsium
yang baik dan disukai oleh anak. Susu merupakan salah satu asupan penting dalam
upaya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Susu memiliki kandungan yang tinggi
yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Oleh karena itu, kebiasaan minum susu
harus dimulai sejak dini.
Tanggal 7
Desember 2019 lalu, Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI)
bekerja sama dengan Muslimat NU Provinsi Bali menggelar acara keren, yaitu
gelar edukasi tentang gizi bagi ibu. Acara tersebut diselenggarakan dalam
rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2019.
Gedung
Keuangan Negara (GKN) Denpasar menjadi tempat dislenggarakannya acara tersebut.
Beberapa narasumber yang mengisi acara adalah Ibu Budiastuti Arieswati, S.Si, Apt.,M.Kes. Beliau
bertugas sebagai Ahli Muda Pengawas Farmasi dan Makanan dari BPOM Provinsi
Bali, Hadir juga Ibu Dian Nardiani, SKM,. MPH. yang
menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Dari pihak penyelenggara menghadirkan
narasumber Bapak Arif Hidayat, SE., MM. selaku Ketua Haria YAICI. Serta, Ibu
Dra. Hj. Ani Haniah, MA yang bertindak
sebagai Ketua Muslimat NU Provinsi Bali.
Empat
narasumber yang memaparkan pentingnya Pangan Sehat di acara gelar edukasi
tentang gizi di Gedung Keuangan Negara Denpasar (Sumber: dokumen pribadi)
Dari empat
narasumber tersebut, yang menarik untuk dibahas adalah paparan dari Ibu Dian Nardiani, SKM,. MPH. Beliau memaparkan
tentang perlunya pemahaman mendalam tentang Susu Kental Manis (SKM). Di mana,
asupan SKM sangat berhubungan erat dengan kasus stunting (kondisi tubuh
pendek), khususnya yang terjadi di Bali.
Ibu Dian Nardiani, SKM,. MPH. mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Bali
(Sumber: dokumen pribadi)
Asupan gizi yang dibutuhkan untuk anak harus diperhatikan. Perlu
diketahui, Angka kecukupan lemak, karbohidrat dan protein yang dianjurkan untuk
anak-anak per hari adalah:
Umur
|
Lemak (gram)
|
Karbohidrat (gram)
|
Protein (gram)
|
0-6 bulan
|
34
|
58
|
12
|
7-11 bulan
|
36
|
82
|
18
|
1-3 tahun
|
44
|
155
|
26
|
4-6 tahun
|
62
|
220
|
35
|
7-9 tahun
|
72
|
254
|
49
|
Angka kecukupan
lemak, karbohidrat dan protein yang dianjurkan untuk anak-anak per hari
(Sumber: YAICI)
Dari tabel di atas, maka hal yang harus diperhatikan adalah kecukupan
gizi bagi anak pada periode emas atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 hpk).
Tentu, masalah konsumsi susu yang menjadi prioritas.
Dan, masalah konsumsi susu menjadi isu yang menarik. Sebagai informasi
bahwa jenis susu yang kita kenal di masyarakat adalah :
1.
ASI, ASI eksklusif
wajib diberikan bagi bayi 0-6 bulan dan dapat diteruskan hingga usia 2 tahun.
2.
SUSU UHT, Boleh
digunakan untuk anak usia di atas 1 tahun.
3.
SUSU KEDELAI, Boleh
digunakan untuk anak usia di atas 1 tahun.
4.
SUSU SAPI SEGAR, Boleh
digunakan untuk anak usia di atas 1 tahun.
5.
SUSU PERTUMBUHAN, Dapat
digunakan untuk anak usia di atas 1 tahun (sesuai petunjuk usia pada kemasan).
6.
SUSU KEDELAI MANIS, Boleh
digunakan untuk toping makanan.
Fakta Susu Kental Manis (SKM)
Susu Kental
Manis (SKM) menjadi perhatian serius Kementrian Kesehatan RI dan stakelholder
lain yang peduli tentang kesehatan. Masyarakat awam masih percaya bahwa Susu
Kental Manis (SKM) dan Krimer Kental Manis (KKM) dianggap sebagai SUSU yang
memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh anak usia 0-2 tahun.
Fakta baru
menyatakan bahwa SKM Bukanlah Susu, tetapi campuran antara Susu dan Gula.
Bahkan, perlu dipahami bahwa SKM bukan untuk minuman anak. Hal ini dikarenakan alasan
sebagai berikut:
1.
SKM mengandung
gula sebesar 40-50 persen.
2.
Kadar gula
yang tinggi pada SKM meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak.
3.
Asupan gula
yang berlebihan akan merusak gigi pada anak.
4.
Kandungan gizi
SKM lebih rendah dibadningkan jenis susu lainnya.
5.
Kalsium dan
protein SKM lebih rendah daripada susu bubuk atau susu segar.
Sangat
berbahaya jika SKM dikonsumsi bagi anak usia 0-2 tahun. Mengapa? Beberapa hal
yang akan terjadi jika anak mengkonsumsi SKM yaitu:
1.
Masalah gizi
2.
Karies gigi
3.
Gangguan pola makan.
4.
Risiko penyakit
degenerative (obesitas, diabetes)
5.
Menghambat
pertumbuhan karena kekurangan kalsium, kelebihan gula dan karbohidrat.
Sehubungan
dengan temuan atau fakta baru SKM tersebut, maka Lembaga Pemerintah yang
berkompeten, seperti BPOM mengeluarkan peraturan yang perlu diperhatikan para
produsen susu. Perka BPOM
Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label
Pangan Olahan. Oleh sebab itu, peraturan
tersebut memberikan peringatan pada label produk susu bubuk, susu Ultra High
Temperature (UHT), susu pasteurisasi
dan susu steril perlu ada peringatan seperti:
1.
Tidak untuk
menggantikan Air Susu Ibu (ASI)
2.
Tidak cocok
untuk bayi sampai usia 12 bulan.
Sedangkan,
peringatan yang ada di label produk susu kental dan analognya yaitu:
1.
Tidak untuk
menggantikan Air Susu Ibu (ASI)
2.
Tidak cocok
untuk bayi sampai usia 12 bulan, dan
3.
Tidak dapat
digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.
Kita memahami bahwa merubah mindset masyarakat agar mengetahui SKM
bukanlah susu membutuhkan waktu. Masih
ada masyarakat yang tetap menggunakan SKM sebagai susu. Meskipun, persentasenya
kian menurun. Salah ssatu alasan mesyarakat tetap memberikan asupan SKM untuk
anak dikarenakan masalah ekonomi.
Oleh sebab itu, masukan dari Ibu Dian Nardiani, SKM,. MPH. dari Dinas
Kesehatan Provinsi Bali menyatakan bahwa susu bisa diganti dengan telur. Untuk
selengkapnya, anda bissa melihat video berikut ini:
Fakta Seputar Si “Kental
Manis” (Sumber: Casmudi/YouTube)
5 comments for "Pengin Pangan Sehat untuk Anak, Bijak Pakai Susu Kental Manis (SKM) "