We Love With Love Menghapus Sedih Era Pandemi
Gagasan We Love With
Love untuk menghapus kesedihan karena Pandemi Covid-19 dan menggali potensi
UMKM & seniman (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
“Jangan lihat sedihnya, tapi lihat potensinya”.
Kalimat menarik dari sebuah kesimpulan perbincangan, antara
Founder yayasan We Love With Love Ibu Novi Rolastuti dan host Titin Prapmika.
Saat peluncuran We Love With Love secara digital dalam channel
Youtubenya hari ini Sabtu, 16 Januari 2021.
Perbincangan Founder We Love With Love dengan host Titin Prapmika saat peluncuran di kanal Youtube We Love With Love, Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 12.00 WITA (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
Perlu diketahui bahwa We Love With Love diluncurkan
dengan tujuan untuk menghapus sedih masyarakat karena Pandemi Covid-19. Dan, mengembangkan
potensi yang ada, di seluruh nusantara yang beraneka ragam. Dan, Bali menjadi
area utama yang menjadi semacam “Pilot Project”.
Mengapa harus Bali yang duluan? Sebuah pertanyaan yang mungkin muncul dari anda. Kita
memahami bahwa Pandemi Covid-19 telah berdampak ke berbagai sektor. Dan, Bali
sebagai penyumbang APBN terbesar dari sektor pariwisata sangat merasakan dampak
yang besar itu.
Bahkan, inflasi di Bali merupakan tertinggi saat Pandemi
Covid-19 ini. Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 kuartal kedua menyatakan
inflasi di Bali hingga minus 12,28%. Angka yang lebih besar dari rerata inflasi
nasional sekitar minus 5,32%.
CINTA TANPA PAMRIH
Loving is Giving. Memberi
karena cinta, bukan karena pamrih. Begitu juga dengan gagasan dari We Love
With Love. Yaitu, untuk membantu meringankan beban karena dampak ambruknya
pariwisata Bali. Sektor pariwisata sebagai penyumbang terbesar masyarakat Bali
lumpuh total. Banyak orang yang menganggur dan terkena PHK massal. Secara
otomatis, perekonomian Bali terjun bebas. Semua sektor tidak berdaya menghadapi
gempuran Pandemi Covid-19.
Tentu, semua orang bersedih. Karena, kehilangan mata
pencaharian seketika. Bahkan, tidak sedikit yang jatuh bangkrut dan beralih profesi
seadanya. Terpenting, dapur tetap ngebul dan kehidupan must go on.
Bali boleh bersedih, tetapi Bali meski kemBALI bangkit
menatap masa depan. Karena Bali mempunyai potensi besar. Bukan itu saja. Bali
menjadi etalase kemajuan pariwisata di mata dunia. Apalagi, UMKM di Bali sedang
tumbuh subur. Kondisi itulah yang menjadi perhatian utama dari We Love With
Love. Bahwa, potensi Bali meski bangkit kembali.
Ibu Novi Rolastuti, selaku Founder dari yayasan We Love
With Love menyadari bahwa Bali harus menjadi role model pertama.
Agar pelaku UMKM dan seniman Bali yang kini vacum bisa mendapatkan spirit
kembali. Mereka meski mendapat dukungan penuh, agar mereka mau merestorasi
potensinya.
Ibu Novi Rolatuti pun blusukan di beberapa daerah di
Bali. Dan, mendapatkan 12 UMKM dan seniman yang meski move on. Dan, bisa
menjadi spirit buat yang lainnya. Ibu Novi
Rolatuti merasakan bahwa banyak UMKM dan seniman Bali yang harus tetap berkarya.
Seniman yang lama menganggur, karena tidak mendapat panggung harus diberikan
dukungan penuh.
Seniman Bali harus mendapatkan panggung agar bisa mengekspresikan seninya kembali (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
Itulah sebabnya, dalam peluncuran We Love With Love mengusung
tema “Donate, Shop, Share” (Donasi, Belanja, Berbagi). Demi kejayaan kembali
UMKM dan seniman Bali. Bahkan, We Love With Love didesain untuk
mencintai tanpa pamrih. Dukungan yang diberikan oleh We Love With Love membangun
potensi UMKM yang ada (khsususnya Bali). Serta, seniman yang saat ini tidak
bisa berekspresi, karena ketiadaan panggung.
Berbagai hasil kerajinan UMKM seperti lukisan, kerajianan tas
dari alam, keramik unik dan lain-lain dipamerkan saat peluncuran We Love With Love. Bahkan, untuk 100
orang yang mampu mendonasikan sebagian rejekinya. Akan mendapatkan merchandise
menarik berupa kaos (t-shirt) karya pengrajin Bali.
Berbagai hasil kerajinan UMKM ditampilkan saat bincang-bincang peluncuran We Love With Love (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
KOLABORASI GENERASI TUA DAN MUDA
Namun, hal yang menjadi perhatian saat peluncuran We Love
With Love di kanal Youtube tersebut adalah pagelaran tarian klasik.
Pagelaran tarian yang bertajuk Lampah Nini. Karya tarian ini merupakan hasil
kerjasama kolaborasi generasi tua dan muda. Yaitu, kolaborasi antara Maestro guru
tari tradisional Ibu Ni Ketut Arini dan Master of Art dan koreografer
muda Bali I Komang Adi Pranata.
Sang maestro guru tari tradisional Ibu Ni Ketut Arini (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
Lampah Nini ini memberikan pesan mendalam kepada kita semua.
Sebuah renungan tentang perjalanan hidup manusia. Dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Di mana, dalam kehidupan tersebut dipenuhi dengan gejolak dan
kesalahan. Sepertinya, desainer tari untuk memberikan pesan mendalam kepada
kita. Agar kembali ke dalam jati diri kita alias mulat sarira.
Kita mulai berintrospeksi diri tentang kehidupan. Apalagi, kehidupan yang penuh dengan aral melintang dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Koreografi Lampah Nini benar-benar digarap apik dan klasik. Para penari yang semuanya wanita ini memberikan gambaran mendalam tentang perjalanan hidup manusia. Jangan sampai lupa pada jati diri dan Tuhan Yang Maha Esa.
Beberapa adegan tarian Lampah Nini (Sumber: Youtube We Love With Love/screenshot)
Ilustrasi musik yang memberikan kesan sakral mampu
menghipnotis para penikmat Youtube. Efek Hitam Putih (Black and White/BW)
pada video memberikan gambaran tempo dulu. Dan, efek warna video memberikan
kehidupan sekarang ini (dewasa).
Penampilan Lampah Nini menjadi sebuah pertanda bahwa seniman
Bali mampu menapaki panggung kembali. Mereka mampu berkarya, setelah lama berdiam
diri. Seni adalah sebuah ranah mencari rejeki. Saat panggung seni itu tertutup
rapat maka kreatifitas seni pun akan mati.
We Love With Love memberikan
sajian pertunjukan by digital yang apik. Dan, mampu menggali potensi
UMKM dan Bali dari kuatnya rasa sedih karena Pandemi. Namun, hal yang perlu
diperhatikan adalah JANGAN LIHAT SEDIHNYA, TETAPI LIHAT POTENSINYA.
Semua memahami bahwa Bali bagaikan surga tak bertepi. Bukan
karena keindahannya saja, tetapi darah seni yang tak pernah henti. Namun, badai
Pandemi mengancam terkuburnya seni. Maka, semua elemen perlu adanya kolaborasi.
Agar, SENI ITU HIDUP KEMBALI. Bali Bangkit, Bali kemBALI. UMKM dan seniman berkreasi.
2 comments for "We Love With Love Menghapus Sedih Era Pandemi"