Wonderful Indonesia: Raja Ampat, Eksplorasi Keindahan Wisata Bahari Berkelas Dunia
Oleh Casmudi, S.AP
Keindahan
alam Indonesia memang mengundang sejuta pesona. Tak henti-hentinya keindahan
alam satu per satu muncul ke permukaan memberi keanekaragaman baik flora maupun
fauna. Setelah pesona pantai “Laskar Pelangi” di Bangka Belitung yang
memberikan inspirasi banyak orang untuk datang berkunjung, kini giliran pesona
“Raja Ampat” yang luar biasa mendobrak pariwisata. Ya, Raja Ampat
sungguh-sungguh pesona alam Indonesia yang wajib dikunjungi. Kondisi alam yang
masih “perawan” di tanah Papua memberikan dukungan masyarakat Indonesia untuk
menjaga kelestariannya.
Sebenarnya
nama“Raja Ampat”atau 'Empat Raja'berasal dari cerita rakyat setempat. Dahulu,
ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur. Tidak lama kemudian, telur-telur
tersebut menetas. Sebanyak 4 dari 7 telur secara ajaib menetas menjadi sang pangeran.
Sedangkan, 3 telur dengan ajaib menetas menjadi seorang wanita, sebuah batu,
dan hantu. Selanjutnya, 4 Pangeran masing-masing menjadi raja yang menguasai Pulau Misool (rumah untuk lukisan batu
kuno), Pulau Waigeo, Pulau Batanta,dan Pulau Salawati. Karena menguasai empat
pulau itulah yang akhirnya berkembang menjadi nama Raja Ampat.
Saat
ini, Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang
berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Raja Ampat menjadi kabupaten tersendiri di
Provinsi Papua. Luas wilayah Raja Ampat lebih dari 4,5 juta hektar. Kurang
lebih 85% wilayah kabupaten Raja Ampat merupakan lautan. Sedangkan sisanya
merupakan gugusan pulau-pulau yang berjumlah lebih dari 600 pulau. Selain 4
pulau yang tergolong besar, Kabupaten Raja Ampat mempunyai 35 pulau yang
berpenghuni. Dan sisanya merupakan pulau yang tidak ditinggali manusia. Kemudian
sebanyak 400 pulau di Kepualauan Raja Ampat yang sudah pernah dieksplorasi.
Sisanya benar-benar masih perawan alias tidak pernah dijamah manusia sama
sekali.
Keindahan
kepulauan Raja Ampat mempunyai pemandangan alam, terutama laut yang paling
spektakuler di dunia. Beberapa tahun belakangan ini, pesona alam Raja Ampat
menyebar hingga ke mancanegara. Oleh sebab itu, kepulauan Raja Ampat sekarang
menjadi tujuan para penikmat keindahan wisata bahari, terutama pesona bawah
lautnya. Untuk mengunjungi kepulauan Raja Ampat mudah dijangkau, meskipun
memakan waktu dan biaya cukup besar. Banyak maskapai penerbangan yang berangkat
dari kota Jakarta atau Bali ke Sorong
via Makassar atau Ambon dan Manado dan menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam
penerbangan. Sebagai informasi, maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air mempunyai
jadwal terbang ke Sorong dari Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.
Selanjutnya dari Sorong bisa naik feri (sekitar 1,5 - 2 jam) yang tersedia
setiap hari menuju Waisai, ibu kota kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo. Kita
juga bisamemakai jasa speed boat (kapal cepat) dengan jarak
waktu sekitar 1 jam dari Sorong menuju Waigeo.
Tidak usah
khawatir, di kota Sorong merupakan kota besar dan mempunyai fasilitas lengkap.
Setelah itu, kita bisa memilih penjelajahan Raja Ampat dengan ikut tur dengan
perahu pinisi atau tinggal di resort Raja Ampat Dive Lodge. Banyak pilihan
penginapan atau hotel di Raja Ampat.
Kekayaan sumber daya alam yang luar
biasa
Kekayaan
alam Kepulauan Raja Ampat benar-benar memberikan decak kagum bagi semua
kalangan. Kondisialam yang masih lestari jelas-jelas memberikan keanekaragaman
hayati. Pepohonan yang masih tumbuh subur menjulang memberikan kelangsungan
hidup flora dan fauna. Dengan catatan tidak adanya tindakan illegal loging atau pembalakan liar
secara membabi-buta. Berbagai spesies, baik tumbuhan maupun hewan tumbuh dengan
bebasnya. Kita juga semua yakin, kandungan perut bumi pun tidak ada bedanya
dengan kawasan Freeport yang megandung kekayaan luar biasa. Namun, selain
pesona alam daratan yang membuat betah untuk menikmatinya, kepulauan Raja Ampat
memberikan anugerah Tuhan yang luar biasa berupa pesona bawah launya atau
wisata bahari. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari
Elka Pangestu dalam siaran persnya menyatakan, bahwa kepulauan Raja Ampat
mempunyai kekayaan berupa keanekaragaman hayati laut yang terletak di jantung Coral Triangle dunia, harus tetap
menjadi tujuan wisata eksklusif agar tidak merusak lingkungan alami.
Ada
beberapa pulau di Raja Ampat yang menjadi favorit kunjungan para wisatawan baik
domestik maupun mancanegara, yaitu:
1. Pulau Wayag. Pulau inilah yang menjadi
primadona bagi para wisatawan. Perlu diketahui, bahwa di Pulau Wayag terdapat
pulau karang yang diatasnya ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Air laut yang
jernih membuat Anda dapat melihat biota laut secara langsung. Benar-benar
indah!
2. Pulau Waiwo. Pulaunya yang asri dan penuh
pepohonan yang hijau membuat betah untuk berkunjung. Banyak kegiatan wisata
yang bias dilakukan di pulau ini, seperti: berenang, menyelam atau snorkeling untuk melihat keindahan biota
lautnya di dalam air yang jernih. Banyak ikan kecil yang beraneka warna. Tetapi
kita dilarang untuk menangkapnya dengan maksud untuk menjaga kelestarian biota
laut.
3. Pulau Karang.
Di pulau ini kita bisa melakukan
wisata mendaki. Terdapat jalan yang curam dengan kemiringan 90 derajat.
Dibutuhkan tenaga ekstra untuk mencapai puncaknya. Kita benar-benar disuguhi
dengan atraksi uji nyali untuk mencapai ketinggian puncak Pulau Karang dan bisa
melihat keseluruhan pulau-pulau hijau di antara air laut.
4. Kepulauan Gam.
Pulau yang sungguh unik karena menyuguhkan
keindahan fauna khas Papua, yaitu burung cendrawasih. Kita bisa menikmati 4
jenis burung cendrawasih, yaitu: cendrawasih merah, cendrawasih besar,
cendrawasih kecil dan cendrawasih belah rotan. Apalagi, jika burung cendrawasih
sedang menari dan memperlihatkan bulu-bulu cantiknya agar dapat menarik
perhatian cendrawasih betina sekitar pagi hari pukul 07.00-09.00 dan sore hari
pukul 16.00-17.00 membuat pemandangan yang sulit ditemukan di daerah lain.
5. Pulau Arborek.
Di pulau ini adalah tempat yang pas
untuk berbelanja berbagai cindera mata. Banyak oleh-oleh khas yang terbuat dari
daun pandan hutan dibuat menjadi kayafyof (topi), noken (tas) besar dalam
berbagai ukuran.
Dengan
luas sekitar 9,8 juta hektar daratan dan laut, kepulauan Raja Ampat telah
menjadi rumah bagi 573 spesies karang, lebih dari 1.427 spesies ikan dan 699
jenis moluska (kerang). Kawasan ini memiliki lebih dari 75 persen spesies laut
yang ada di dunia. Yang lebih luar biasa adalah kekayaan laut Raja Ampat
terdapat spesies ikan pari manta dan hiu abu-abu yang merupakan spesies langka
yang bisa ditemui saat kita melakukan penyelaman. Keberadaan ikan pari Manta
dan hiu abu-abu ini menjadi modal besar untuk menjadikan Kepulauan Raja Ampat
sebagai destinasi unggulan wisata bahari dunia. Spesies langka lainnya yang
bisa dijumpai pada saat kita melakukan penyelaman adalah jenis kuda laut katai,
wobbegong, ikan endemik Eviota raja (sejenis ikan gobbie).
Di kawasan
ikan pari Manta yang terletak di Arborek selat Dampier, kita bisa melakukan penyelaman
dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak. Apalagi, jika kita menyelam
di Cape Kri atau Chicken Reef, kita akan dikelilingi oleh ribuan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Bahkan kumpulan ikan barakudabisa
kita temui. Kondisi inilah yang menyebabkan para pengunjung dari berbagai negara
atau wisatawan domestik datang berduyu-duyun untuk menikmati spesies langka
tersebut.
Menurut Dr
John Veron, ahli karang dari Australia, dalam sebuah situsnya mengungkapkan, bahwa
kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar
50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di
Indonesia. Bahkan, sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua
pekan penelitian di daerah itu.Lain lagi dengan hasil penelitian dari tim ahli
dari Conservation International, The
Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada kurun waktu tahun 2001 dan 2002 yang
menyatakan bahwa di kepulauan Raja Ampat terdapat lebih dari 540 jenis karang
keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700
jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid
stomatopod crustaceans.
Dengan
demikian memberikan kesimpulan bahwa sebesar 75% spesies karang dunia berada di
Raja Ampat dan tak ada satupun tempat di dunia dengan luas area yang sama memiliki jumlah
spesies karang sebanyak itu. Hal inilah yang menyebabkan Pemerintah telah menetapkan
laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam,
Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka
Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini
mencapai 60.000 hektar. Sungguh kekayaan alam yang luar biasa. Beberapa karang
pun masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup
hingga 90%, yaitu:selat Dampier
(selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan
Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat
umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam.
Wisata
Keindahan LautRaja Ampat
Sudah tidak bisa dipungkiri, bahwa
pesona wisata bahari menjadi tujuan utama para pengunjung. Para pengunjung bisa
melakukan wisata bawah laut untuk menikmati biota lautnya, seperti melakukan
penyelaman (diving). Perlu diketahui,
bahwa perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan
terbaik untuk diving site di seluruh
dunia. Bahkan, diakui sebagai kawasan nomor satu yang mempunyai kelengkapan
flora dan fauna bawah air.
Ada
beberapa paket wisata bahari yang sering ditawarkan di Raja Ampat, seperti:
1.
Harga
Paket Snorkeling Only
2
orang =
Rp. 16.445.000/orang
5
orang =
Rp. 8.820.000/orang
10
orang = Rp. 7.265.000/orang
20
orang = Rp. 6.870.000/orang
2.
Harga
Paket Diving Berlisensi (3 kali Dives)
2
orang = Rp. 18.495.000/orang
5
orang = Rp. 13.570.000/orang
10
orang =
Rp. 11.950.000/orang
3.
Harga
Paket Diving non Lisensi (1 kali Dives)
2
orang = Rp. 17.045.000/orang
5
orang = Rp. 9.420.000/orang
10
orang =
Rp. 7.650.000/orang
20
orang = Rp. 7.135.000/orang
Raja Ampat juga merupakan kawasan
yang baik yang didukung dengan deburan ombak yang menantang, sehingga sangat
baik untuk melakukan olahraga selancar. Ditambah dengan hempasan angin laut dan
hangatnya sinar matahari, aktivitas berselancar menjadi menyenangkan. Pulai
Misool adalah tempat favorit para peselancar karena kondisi pasir putihnya yang
indah dan pemandangan sekelilingnya yang indah menambah semangat untuk
berselancar. Untuk
mendongkrak pesona wisata bahari Raja Ampat, Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif
Tjitjip Soetardjo menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya
mempromosikan potensi wisata bahari Raja Ampat sebagai kawasan konservasi
perairan dalam rangka mengembangkan ekonomi kelautan. Apalagi, sejak kepulauan
Raja Ampat ditetapkan sebagai Kawasan
Konservasi Perairan Nasional (KKPN), masing adalah Suaka Margasatwa Laut Pulau
Misool Selatan, laut Pulau Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut
Pulau Ayau dan masyarakat setempat telah banyak merasakan manfaatnya.
"Hal
tersebut memicu kesadaran masyarakat untuk terus menjaga wilayah perairan dari
perusakan, seperti penggunaan bom ikan. Maka atas kontribusi masyarakat itulah
luasan kawasan konservasi Raja Ampat terus bertambah, saat ini sudah mencapai
1,1 juta hektar" (Sharif
Cicip Soetardjo, Menperikan)
Menjaga
Kebudayaan dan Kearifan Lokal
Meskipun wisata
bahari yang mendunia, tetapi mata pencaharian masyarakat Kepulauan Raja Ampat
sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Masyarakat Raja Ampat hidup terpisah
antar kampung kecil karena berbeda pulau. Masyarakat kepulauan Raja Ampat adalah orang yang ramah dan baik hati. Mereka
tidak alergi dengan para pendatang.Bahkan, menerima kedatangannya dengan ramah
dan senang hati.Karena mereka memahami bahwa para pendatang berniat baik untuk
menikmati keindahan alamnya. Yang mengagumkan adalah budaya masyarakat Raja
Ampat memegang kerukunan antar umat beragama, meskipun perbedaan agama antara
penganut agama Kristen dan Islam dalam satu keluarga atau marga.
Sejarah
kebudayaan masyarakat Raja Ampat juga mengagumkan. Selain wisata pantai yang
indah, keindahan alam, suasana pedesaan yang tenang, wisata kuliner danfestival
bahari, masyarakat Raja Ampat mempunyai peninggalan sejarah berupa cap tangan
pada dinding batu karang berada sangat dekat dengan permukaan laut (tidak
berada di dalam gua) yang masih terjaga keasliannya di kawasan gugusan Misool. Yang
luar biasa adalah usia cap-cap tangan ini diperkirakan berumur sekitar 50.000
tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari
kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Kearifan
lokal masyarakat Raja Ampat yang masih melekat sampai sekarang adalah keramahan
dan persahabatan dalam menerima tamu dari luar. Apalagi jika sang tamu
membawakan oleh-oleh buat mereka berupa pinang
atau permen. Pinang atau permen akan
menjadi “pipa perdamaian indian’'. Acara selanjutnya adalah diisi dengan mengobrol
sambil makan pinang disebut juga "Para-para
Pinang". Yang lebih menyenangkan adalah kadangkala makan pinang
bergiliran satu sama lain sambil saling melempar mob (cerita-cerita lucu).
Sail Raja Ampat 2014 dan Pembangunan
Insfrastruktur
Agenda Sail Raja Ampat 2014 diharapkan pemerintah untuk
menghantarkan Raja Ampat ke pentas wisata dunia. Sail Raja Ampat 2014 merupakan
kelanjutan dari lima pelaksanaan acara serupa, yakni Sail Bunaken pada 2009,
Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo
2013. Sail Raja Ampat 2014 diadakan mulai tanggal 17-23 Agustus 2014di Pantai
Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat, Papua Barat. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono hadir secara khusus untuk membuka acara tersebut yang dihadiri oleh
ribuan tamu undangan dari dalam dan luar negeri. Sejumlah agenda yang
dilaksanakan dalam Sail Raja Ampat 2014 adalah: Lingkar Nusantara IV Sailing,
Desa Bangunan, Archipelago Youth Sailing, Yacht Rally, Seminar Nasional dan
Internasional, Potensi Pengembangan Pariwisata, Pengembangan Kebudayaan dan
Ekonomi Kreatif, Olahraga Maritim, pameran potensi daerah, serta pelayanan
sosial kesehatan. Tetapi acara yang fenomenal adalah kedatangan 25 kapal
Angkatan Laut Indonesia dan negara lainnya.
Tujuan
utama lainnya diadakannya Sail Raja Ampat 2014 adalah dalam rangka pelaksanaan
pembangunan infrastruktur serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
"Sail
Raja Ampat juga sangat efektif untuk mempromosikan wilayah Papua dan sekitarnya
sebagai tujuan wisata nasional dan internasional" (Dedi H Sutisna, Sekwan Kelautan
Indonesia/Ketua Pelaksana Sail Raja Ampat 2014).
Pembangunan
insfrastruktur di Raja Ampat di antaranya, pembangunan sektor udara, Kemenhub
membuat terminal penumpang di Bandara Omine Eduard Osok, Kota Sorong. Sedangkan
untuk Bandara Rendani, Raja Ampat, Kementerian Perhubungan memperpanjang
landasan udara hingga 2.400 meter dari 1.800 meter yang direncanakan. Dengan
dibangunnya insfrastruktur yang memadahi akan mempermudah wisatawan untuk
datang ke Raja Ampat, sehingga akan mengalami kenaikan kunjungan.
Menurut Gubernur
Papua Barat, Abraham Oktavianus Atururi mengungkapkan, Raja Ampat menjadi
destinasi wisata sejak 10 tahun terakhir dengan kunjungan wisatawan yang
terbatas. Jumlah wisatawan melonjak drastis dari 1.000 orang pada 2007 menjadi
15 ribu orang pada 2013. Dari jumlah tersebut, wisatawan asing masih mendominasi
kunjungan hingga 72,86 persen. Masalah pemenuhan kebutuhan pun akan
diprioritaskan, karena kebutuhan masih dipasok dari luar provinsi.Apalagi daya
tarik wisata Raja Ampat berada dalam hak ulayat masyarakat adat dan pemerintah
daerah. Selanjutnya daya tarik wisata tersebut sudah dilindungi dengan Peraturan
Daerah (Perda) No. 13 Tahun 2013 tentang Pariwisata dan Peraturan Daerah Perda
No. 14 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pengembangan Wisata.
Menurut
Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Tjitjip Soetardjo mengatakan
penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 bertujuan agar ada perbaikan dan
penambahan infrastruktur di gugusan pulau di ujung barat Papua itu. Menteri
Kelautan dan Perikanan Syarif Tjitjip Soetardjo juga mengakui bahwa masalah
infrastruktur, seperti jalan raya dan listrik, menjadi kendala dalam
pengembangan wisata di Raja Ampat. Hal tersebut akan menjadi prioritas pemerintah
pusat. Selanjutnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng Unit Percepatan
Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B) untuk mendukung
program percepatan pembangunan Kelautan dan Perikanan di Provinsi Papua dan
Papua Barat.
Akhirnya,
kita menyadari betapa indahnya pesona alam di kepulauan Raja Ampat yang wajib
dijaga kelestariannya. Sebagai anak bangsa, kita juga perlu mempopulerkan Raja
Ampat ke pentas dunia, serta mendorong pemerintah untuk membangun
insfrastruktur yang memadahi di kepulauan Raja Ampat. Sebagai bahan referensi
betapa indahnya pesona kepulauan Raja Ampat, kita bisa menyaksikan tayangan di
link berikut:
1. Raja
Ampat - Tempat Wisata Terindah di Dunia
Mari
berkunjung ke Raja Ampat, gan!
Referensi:
http://www.tempo.co/read/news/2014/08/23/090601693/Wisata-Raja-Ampat-Butuh-Pembangunan-Infrastruktur
2 comments for "Wonderful Indonesia: Raja Ampat, Eksplorasi Keindahan Wisata Bahari Berkelas Dunia"
Raja ampat emang keren banget
Semoga tempat wisata indonesia makin maju