Jalur Alas Mantingan Ngawi yang Terkenal Angker
“Jalan
di Jawa Timur, jalur mana yang menurut anda angker?’
Jika
ada pertanyaan di atas, maka jawabannya tentu relatif. Tergantung, jalur mana
yang pernah dilewatinya. Jujur, saya sudah beberapa kali melewati jalur utara
Jawa Timur, dari Banyuwangi hingga Gempol Pasuruan. Dan, lanjut melalui jalur
tengah, dari Mojokerto hingga perbatasan Ngawi Jawa Timur. Tepatnya, di Kawasan
Mantingan Ngawi. Tentu, dengan perjalanan sepeda motor, sensasinya luar biasa.
Saya
bisa merasakan aura mistis yang tiada tara di Kawasan hutan Baluran Banyuwangi,
hutan Saradan Madiun dan Alas Mantingan Ngawi. Nah, pada artikel kali ini, saya
akan membahas tentang sisi angker di jalur Alas Mantingan.
Jika,
anda pernah melewati jalur Alas Mantingan Ngawi Jawa Timur, baik dengan bus
kota atau sepeda motor di malam hari. Saya pastikan, pikiran anda akan melayang
jauh. Pikiran yang membuat takut karena kesan horor dan menakutkan. Apalagi,
saat menaiki sepeda motor sendirian. Dijamin, bulu kuduk anda merinding
sepanjang perjalanan.
Perlu
diketahui bahwa Alas Mantingan merupakan jalur jalan raya yang di samping kiri
dan kanannya dipenuhi dengan hutan pohon jati. Kawasan hutan ini mulai merayap
sejak Kawasan KPH Banjarharjo, sebelum Sidowayah Ngawi. Hingga Kawasan Mantingan
Ngawi dekat dengan perbatasan Jawa Tengah.
Sungguh,
Alas Mantingan dipenuhi dengan trek jalan yang penuh belokan. Juga, tanjakan
dan turunan yang ekstrim. Lebih mengerikan lagi, seringkali banyak jalan
berlubang. Yang setiap saat bisa membahayakan pengguna jalan. Saat siang hari,
Alas Mantingan sungguh asik untuk beristirahat. Suasana sejuk karena dipenuhi
pohon jati yang lebat.
Namun,
yang perlu anda ketahui adalah jalur Alas Mantingan seperti jalur tengkorak.
Sungguh berbahaya bagi pengguna jalan khususnya saat malam hari. Banyak
kejadian kecelakaan, baik kecelakaan tunggal atau kecelakaan tabrakan. Alamarhum
mertua saya sendiri, jatuh dari sepeda motornya di kawasan Gendingan tahun 2018
lalu. Setelah, tidak mampu mengendalikan sepeda motornya karena lubang di
jalan.
Kasus
kecelakaan yang tidak bisa dilupakan adalah kecelakaan bus kota yang terkenal
ugal-ugalan, bus kota dari Sumber Group seperti Sugeng Rahayu dan Sumber
Selamat.
Terlepas
dari kekuasaan Allah SWT. Sejatinya, bukan hanya faktor manusia yang bisa
menyebabkan berbagai kecelakaan di jalur Alas Mantingan. Namun, karena adanya
pengaruh makhluk astral yang ada di kawasan tersebut.
Perlu
dipahami bahwa jalur Alas mantingan sudah ada sejak jaman Majapahit. Bukan itu
saja, di jalur Alas Mantingan “dahulunya” menjadi medan peperangan. Tentu,
jalur tersebut menjadi tempat buangan jenazah dari berbagai bentuk, Jadi,
jangan kaget, jika di jalur Alas Mantingan, anda bisa diganggu dengan sosok
prajurit yang berlumuran darah. Atau, prajurit yang tanpa kepala atau tanpa
tangan. Mengerikan, bukan?
Itulah
sebabnya, jalur Alas Mantingan makin horor saat malam hari. Semakin gelap
gulita tanpa lampu penerangan jalan. Makin horor lagi, karena kuantitas
kendaraan yang lewat jalur Alas Mantingan makin berkurang. Karena, banyak
kendaraan pribadi atau bus malam yang melewati jalan tol.
Jalur
Alas Mantingan telah merenggut banyak nyawa manusia. Masih ingat dengan kasus
kecelakaan artis Sophan Sophiaan di bulan Mei 2008 lalu? Secara fisik, kecelakaan
tersebut ditimbulkan karena jalan raya yang berlubang. Sang artis tersebut
tidak mampu mengendalikan laju sepeda motor Harley Davidsonnya. Namun, ternyata
ada faktor makhluk astral yang mengganggu perjalanannya.
Konon,
perjalanan iring-iringan tersebut terjadi saat maghrib. Padahal, waktu maghrib
adalah saat yang paling riskan dengan munculnya makhluk gaib yang bisa
mengganggu manusia.
Perlu
diketahui bahwa di jalur Alas Mantingan sering muncul bayangan hitam. Atau,
makhluk gaib yang “nyaru’ (menjelma) sebagai manusia. Seperti, kemunculan orang
tua bongkok yang hendak menyeberang. Atau, orang misterius yang sedang mengatur
jalan. Dan, seakan-akan orang misterius itu menunjukan arah jalan yang benar.
Padahal, arah yang sebenarnya adalah ke sungai atau hutan.
Saya
sendiri, pernah tanpa sengaja pernah melewati jalur Alas Mantingan “persis”
waktu maghrib tiba. Entah halusinasi saya atau kondisi nyata. Saya melihat orang
tua di kegelapan malam, melambai-lambaikan tangannya. Seperti, hendak meminta
tumpangan kepada saya. Tentu, kondisi tersebut tidak mungkin terjadi. Saya pun
tak menghiraukan ajakannya. Sepanjang perjalanan, tiada hentinya saya
mengucapkan doa untuk menghindarkan dari segala macam marabahaya.
Untuk
menghindari hal-hal yang berbau mistis. Maka, setiap melewati jembatan, saya
berusaha untuk membunyikan klakson tiga kali. Hal ini merupakan petunjuk
meminta ijin kepada penghuni astral di jembatan tersebut. Agar, tidak
mengganggu perjalanan.
Apakah
anda pernah mengalami peristiwa horor di jalur Alas Mantingan Ngawi? Yuk,
berbagi di kolom komentar.
Post a Comment for "Jalur Alas Mantingan Ngawi yang Terkenal Angker"