Menjelajahi Pesona Toyama Jepang
Mendambakan Toyama, I’m Coming
Jepang/Japan
memang
mampu membius masyarakat dunia. Negara dengan kemajuan teknologi yang tidak
diragukan lagi memberikan pesona alamnya bagi wisatawan manca negara, termasuk
Indonesia. Karakter dan budaya yang dipegang masyarakatnya memberikan rasa
betah bagi pengunjung.
Banyak warga Indonesia yang
datang ke negeri Matahari Terbit dengan berbagai alasan, baik belajar (study), tugas dinas maupun berwisata.
Bagaimana, jika kita baru pertama mau melakukan wisata ke Jepang? Banyak hal
atau bekal yang perlu disiapkan, agar aksi travel
kita bisa memberikan manfaat yang luar biasa.
Salah satu hal yang perlu
diperhatikan jika kita ingin travel ke
Jepang adalah perlu membeli Japan Rail
Pass (JR Pass). Japan Rail Pass merupakan fasilitas transportasi jarak jauh
di Jepang. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh wisatawan asing yang
berkunjung ke Jepang dan dapat digunakan secara tak terbatas selama satu sampai
dengan 3 minggu melakukan travel di Jepang. Dengan kata lain, Japan Rail Pass
merupakan tiket atau pass untuk moda
transportasi di bawah naungan Japan Railway. Uniknya, Japan Rail Pass hanya
dapat dibeli oleh wisatawan asing dan tidak dijual di Jepang. Oleh karena itu,
jauh-jauh hari sebelum mengunjungi Jepang, wisatawan asing khususnya Indonesia mau
tak mau harus membeli Japan Rail Pass.
Untuk mendapatkan Japan
Rail Pass memang membutuhkan biaya yang tidak murah dan harus dibeli sebelum kita
tiba di Jepang. Japan Rail Pass mempunyai 2 (dua) tipe, yaitu: Ordinary dan Green car. Khusus Green car merupakan fasilitas kereta dengan
kelas pertama dengan luas yang lebih luas daripada mobil biasa.
Japan
Rail Pass sebagai bekal kita ke Jepang
(infojepang.com)
Sebagai informasi, ada 4 langkah mudah membeli Japan
Rail Pass adalah: 1) Lakukan konfirmasi secara telepon atau online
ke travel agent yang dituju dan perlu
menanyakan apakah apakah Japan Rail Pass masih tersedia atau tidak; 2) Setelah
memastikan bahwa Japan Rail Pass masih tersedia, maka kita wajib memilih
jenis Japan Rail Pass yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
perjalanan kita di Jepang; 3) Datangi travel
agent dengan membawa paspor dan tiket pesawat. Nantinya kedua dokumen ini
akan digunakan untuk pengisian data dan memastikan apakah kita benar-benar akan
berlibur ke Jepang atau tidak; dan 4) Kita akan mendapatkan Exchange Order for a Japan Rail Pass.
Dokumen
penting tersebut tidak dapat langsung dimanfaatkan di Jepang. Tetapi kita perlu
menukarkan terlebih dahulu saat sampai di bandara atau pun stasiun JR di
Jepang. Perlu diketahui bahwa Exchange
Order for Japan Raill Pass
berbeda sekali dengan Japan Rail Pass. Kita harus menukarkannya setelah
sampai di Jepang di bagian JR Travel Center Service. Baru setelah itu,
kita akan mendapatkan Japan Rail Pass yang sebenarnya.
Setelah
segalanya telah dipersiapkan, maka kita akan melakukan liburan dengan senyum gembira. Kita bisa menjelajah sepuasanya
kota-kota yang ada di Jepang sesuai dengan kebutuhan kita. Tentunya, besaran budget pun menjadi pertimbangan kita bukan?
Setiap kota yang ada di Jepang sangat menarik untuk dijelajahi, Tetapi, sebagai
rujukan maka Kota Toyama bisa
menjadi alternative yang wajib dikunjungi selain kota-kota lainnya yang sering
kita kenal di Indonesia, seperti; Tokyo dan Osaka.
Sebenarnya,
keindahan Kota Toyama menjadi bahan pembicaraan antara saya dan teman sejak 5
tahun yang lalu. Teman saya asli Bali yang sudah bekerja kurang lebih selama 2
tahun di Kota Toyama Jepang memberikan
gambaran betapa indahnya Kota Toyama melalui ratusan dokumentasi foto. Memberikan
gambaran, bagaimana disiplinnya masyarakat Jepang dalam melakukan aktifitasnya
sehari-hari. Budaya maju yang selalu dipegang tanpa meninggalkan jejak
leluhurnya.
Saya yang selama ini hanya
tahu tentang indah dan majunya kota-kota di Jepang seperti; Tokyo, Osaka, Kyoto dan Kobe mulai
membuka pandangannya bahwa ada kota yang bernama Kota Toyama tidak kalah indah dengan kota-kota lainnya di Jepang. Teman
saya selalu menggoda, “kapan bro bisa ke
Jepang biar bisa mampir di Toyama”. Saya
hanya menjawab, “saya yakin bisa pergi ke
sana tetapi bekal saya belum cukup. Semoga keajaiban dan kesempatan dari Tuhan selalu
ada pada saya. Percayalah… Saya pun mendambakan semoga saya bisa berkunjung ke
sana dan berkata “Toyama, I’m Coming!””.
Peta Prefektur Toyama (Infojepang.com/en)
Prefektur
merupakan wilayah semacam Provinsi yang menunjukkan bahwa Prefektur Toyama terletak di
pusat Jepang
yang berbatasan
dengan Prefektur Niigata dan Nagano di
timur, Prefektur
Gifu di selatan, dan Prefektur Ishikawa di barat. Prefektur Toyama berfungsi sebagai gateway
dari Laut Jepang
dan dapat dimanfaatkan
sebagi media hidrolik yang dapat memangkas biaya produksi. Maklum, sebuah aktivitas industri dapat berkembang pesat karena segala kebutuhan
tak menelan banyak biaya.
Ditambah lagi, Prefektur
Toyama dikelilingi tiga sisi oleh
pegunungan yang curam dan
menghadapi ke laut dalam.
Yang mengagumkan, Prefektur
Toyama diberkati dengan alam yang kaya, di mana orang dapat menikmati pemandangan
luhur dan makanan lezat pada waktu yang sama.
Tetapi perlu diingat bahwa Prefektur Toyama memiliki sejarah panjang pergantian
nama sejak sistem Han diberlakukan.
Dulu, Provinsi Toyama
dinamai sebagai Provinsi Etchu
hingga tahun 1871. Pada perjalanannya, salah satu distrik dari Provinsi Etchu,
yaitu Distrik Imizu masuk dalam Prefektur Nanao. Sementara Provinsi
Etchu berubah nama menjadi Prefektur
Niikawa. Berjalannya waktu, Distrik Imizu masuk dalam wilayah Prefektur Ishikawa. Selanjutnya, Prefektur
Ishikawa pun bergabung dengan Prefektur
Niikawa. Yang akhirnya berubah nama menjadi Prefektur Toyama.
Jumlah penduduk di Toyama
mencapai 1.118.369 jiwa sesuai dengan data pada 1 September tahun 1985. Jumlah
ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tetapi, jika dilihat dari
data tahun 2005, 2010 mengalami penurunan. Bahkan tahun 2014, penduduk Toyama
sekitar 1.070.000 jiwa. Mengalami
penurunan, bukan?
Dari segi iklim, Toyama memiliki iklim yang subtropical dengan tingkat kelembapan
yang cukup tinggi. Pada bulan Agustus, suhu rata-rata bisa mencapai 30,9
derajat celcius. Namun, saat musim dingin, sekitar bulan Januari-Pebruari, suhu rata-rata sekitar 2,7-3,0 derajat
celcius. Suhu ini tidak terlalu dingin dibandingkan dengan area lain, sehingga
masih nyaman pada saat musim dingin. Yang menarik lagi adalah sejak tanggal 1
April 2012, 30 persen dari total luas wilayah Toyama merupakan area yang masuk
dalam kawasan Taman Nasional. Itulah sebabnya, Toyama memiliki alam lestari
yang indah.
Jika kita menjelajah Toyama,
maka kita tidak usah bingung masalah penginapan atau hotel. Salah satu hotel atau guest house
yang bisa menjadi rekomendasi adalah Daiwa
Roynet Hotel Toyama, sebuah hotel modern yang berlokasi tak jauh dari
Stasiun Toyama. Hotel ini memiliki 227 kamar yang beralamat di 6-1 Aramachi, Pusat Kota Toyama, Toyama,
Jepang 930-0028 dengan biaya sewa mulai dari Rp 1.281.000,-. Jika ingin lebih
murah, maka kita bisa menginap di Dormy
Inn Toyama yang beralamat di
4-8 Otemachi, Pusat Kota Toyama, Jepang dengan biaya sewa mulai dari Rp
786.973,-. Tentunya, di luar hotel atau guest house tersebut ada yang lebih
murah tergantung usaha kita untuk mencarinya.
Daiwa Roynet
Hotel Toyama dan Dormy
Inn Toyama
menjadi pilihantempat menginap saat liburan ke
Toyama (jalan2kejepang.com)
**********************************
*********************************
Banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi saat
melakukan liburan ke Toyama. Mungkin, di bawah ini bisa menjadi rujukan
tempat-tempat wissata yang bisa dikunjungi saat kita berada di Toyama, antara
lain:
Toyama Castle Park
Kastil Toyama (Toyama Jo) dibangun sekitar tahun 1543
oleh Mizukoshi Katsushige yang terletak
di pusat Kota Toyama. Kastil ini dibangun di atas sebidang tanah datar, berparit
dan puing-puingnya masih terlihat hingga sekarang. Sedangkan, menara utama yang
terdapat di lokasi situs ini dibangun pada tahun 1954 dan meniru bentuk dari Kastil Inuyama yang terkenal di Prefektur Aichi.
Toyama Castle Park
menawarkan pemandangan mencolok dari parit dan menara Toyama Castle yang
dikelilingi oleh tanaman hijau nan subur. Maeda
Toshiie menjadi gubernur di benteng ini pada tahun 1597. Toyama Castle Park
merupakan tempat relaksasi yang populer untuk penduduk setempat dan terkenal
dengan bunga sakura yang indah. Saat musim semi, maka banyak kerumunan orang
yang mengunjungi refleksi dari bunga di atas air dari parit.
Toyama Castle Park, yang dikelilingi
pemandangan
hijau (jalan2kejepang.com)
Tateyama
Kurobe Alpine
Mungkin ini merupakan tempat
tujuan wisata idaman di Prefektur Toyama. Rute menuju Tateyama Kurobe Alpine selesai dibangun pada tahun 1971 yang menghubungkan
dua kota, yaitu Toyama dan Omachi, dan membentang di sepanjang Northern Japan Alps. Rute
Tateyama Kurobe Alpen, merupakan jalan yang menjadi rute wisata gunung yang
menakjubkan dengan jalan yang berliku-liku. Rute
ini diklaim sebagai situs wisata yang paling ekologis di dunia, karena
menggunakan kendaraan bertenaga listrik yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu,
semua jenis kendaraan pribadi dilarang melewati rute ini.
Perlu diketahui bahwa rute
ini dimulai dari Stasiun Tateyama di Prefektur Toyama, milik perusahaan setempat
Toyama-Chiho Railway, menembus
tengah-tengah Pegunungan Alpen Jepang Bagian Utara, hingga ke tujuan akhirnya,
yaitu Omachi di Prefektur Nagano. Kita
bisa menikmati pemandangan indah pegunungan berketinggian 3.000 meter yang luar
biasa, dengan menggunakan trem, bus, kereta gantung, dan trolley bus (bus listrik)
Tateyama Kurobe Alpine yang mempesona
(femina.co.id/jnto.or.id/)
Dam Kurobe
Lokasi wisata ini masih
berdekatan dengan Tateyama Kurobe Alpine. Dam Kurobe merupakan bendungan lengkung
terbesar yang terletak di sungai Kurobe, Prefektur Toyama Jepang yang dibangun
selama kurang lebih 7 tahun dengan 10 juta pekerja dan selesai tahun 1963. Ketinggian
bendungan mencapai 186 m, panjang 492 m, dan dapat menampung sekitar 200 juta
ton air.
Lengkungan yang lembut dan
indah dari Dam Kurobe memberikan makna untuk melawan sifat besar Alpen Utara,
yang diliputi pohon Kurobe raksasa berusia 800 sampai 1.000 tahun, tanaman
alpine, tunggak pohon besar, dan hutan pohon beech dengan mata air yang dingin. Bendungan ini mampu membuang 10 m3
air per detiknya dari spillway dan
merupakan objek wisata yang padat pengunjung antara akhir Juni dan pertengahan
Oktober setiap tahunnya.
Dam Kurobe yang sangat kokoh dan eksotis
di Toyama Jepang
(jalan2kejepang.com)
Takaoka Daibutsu
Takaoka
Daibutsu yang biasa disebut sebagai Patung Budha Raksasa Takaoka
(The Takaoka Great Buddha) dibangun
pada tahun 1745. Patung tersebut diukir dari kayu dan dilapisi emas. Namun, pada
perjalanannya, Takaoka Daibutsu mengalami kehancuran akibat dua kebakaran berturut-turut.
Oleh sebab itu, patung tersebut dibangun kembali dengan bahan pengganti yang
tahan api (tembaga). Takaoka Daibutsu memiliki tinggi 15.85 meter dengan berat
65 ton. The Takaoka Great Buddha, akhirnya selesai 26 tahun setelah
rekonstruksi dimulai pada 1907.
Takaoka Daibutsu yang terlihat megah
dari kejauhan
(his-travel.co.id)
Zuiryuji Temple
Zuiryuji
Temple (Kuil Zuiryuji) dibangun oleh Maeda Toshitsune selama periode Edo (1600-1868) yang bertujuan untuk
berdoa kepada Buddha. Kuil ini menampilkan struktur bangunan megah dan elegan.
Ada tiga bagian penting yang ada di Kuil Zuiryuji, yaitu: 1) Candi “San-mon” (gerbang utama ke kuil); 2) “Butsuden” (aula Buddha); dan 3) “Hatto” (ruang upacara diadakan). Untuk
melestarikan kondisi Zuiryuji Temple (Kuil Zuiryuji), maka Pemerintah Jepang
menetapkannya sebagai warisan nasional pada tahun 1997 dikarenakan faktor
struktur arsitektur di zaman Edo yang sangat kuat.
Zuiryuji Temple (Kuil Zuiryuji) yang
mewah dan elegan
(his-travel.co.id)
Air Terjun Shomyo
Air Terjun Shomyo identik dengan air terjun
kembarnya. Lokasi Air Terjun Shomyo terletak di Tateyama, Prefektur Toyama.
Dengan 2 air terjun yang mempunyai ketinggian dan kencang aliran airnya,
membuat kita ingin menikmati guyuran airnya. Air terjun yang pertama disebut Air
Terjun Shomyo (Shomyo Daki) yang merupakan air terjun
tertinggi di Jepang. Secara keseluruhan, Air Terjun Shomyo memiliki tinggi 350
meter karena memiliki tingkat dengan ketinggian yang beragam. Tingkat pertama
hingga keempat masing-masing memiliki tinggi 70 meter, 58 meter, 96 meter, dan
126 meter.
Selanjutnya,
air terjun yang ada di seberangnya disebut Air Terjun Hannoki (Hannoki
no Taki). Sayangnya, Air Terjun Hannoki hanya akan dialiri air pada
bulan April sampai Juli saja dikarenakan sumber air hanya berasal dari salju
yang mencair dari Dataran Tinggi
Midagahara. Oleh sebab itu, jika salju telah habis, maka air terjun tersebut
akan menjadi kering. Sebagai informasi bahwa waktu terbaik untuk mengunjungi
kedua air terjun tersebut adalah saat natsu (musim panas) karena aliran
kedua air terjun mencapai puncaknya pada bulan-bulan tersebut.
Air
Terjun Shomyo, guyuran airnya membuat kita
ingin
menikmatinya (jalan2kejepang.com)
Taman Korakuen
Taman
Korakuen dibangun sejak tahun 1867 oleh Ikeda Tsunemasa. di atas lahan seluas 13 hektar. Taman Korakuen dilengkapi
dengan pusat taman (enyotei), bukit
mini, kolam, panggung Noh, kebun teh, dan taman prem. Sebagai informasi bahwa Taman
Korakuen merupakan salah satu taman tertua di Jepang.
Di Taman Korakuen dengan
latar belakang Istana Okayama, telah dipercantik dengan pepohonan dan bunga
warna-warni mampu memberikan decak kagum para pengunjung. Kita bisa mengunjungi
taman ini untuk mendapatkan inspirasi atau sekedar menghilangkan rasa lelah
dengan menyusuri jalan setapak yang kanan kirinya dipenuhi dengan pepohonan
yang indah. Atau kita bisa bermain di pinggir danau untuk mencari tempat yang
sunyi dan membuat kita rileks sejenak. Sungguh
menyenangkan!
Taman Korakuen, tak ada yang menolak
untuk
mendatanginya (jalan2kejepang.com)
Murodo, Tateyama
Mungkin kita tidak bisa
membayangkan bahwa di Toyama terdapat pondok gunung tertua yang telah dihuni
ratusan tahun. Perlu diketahui, pondok gunung tertua terletak di Murodo. Pondok yang dibangun pada tahun
1726 digunakan sebagai pondok gunung yang menawarkan akomodasi sampai awal tahun
1980-an. Namun, untuk menghindari kepunahan, pondok tersebut ditentukan sebagai
properti budaya. Selanjutnya, mountain lodge baru dibangun di sebelah
tanah dan gubuk sekarang diawetkan sebagai kekayaan budaya.
Bahkan, saat penggalian yang
dilakukan selama pembongkaran dan perbaikan pondok tersebut, ditemukan peninggalan
agama dari abad ke-12. Batu pondasi bangunan yang dibangun pada abad ke-15 juga
telah ditemukan dan telah ditetapkan bahwa kegiatan keagamaan yang diadakan di
sana oleh para rahib dan pertapa sejak Periode Kamakura. Wow, benar-benar jadul banget ya?
Pondok tertua di Murodo yang menjadi
warisan budaya
(info-toyama.com)
Mikurigaike
Masih di kawasan Murodo, jika kita ingin
menikmati pemandangan lepas sejauh mata memandang, maka kita bisa berkunjung ke
danau Mikurigaike. Kawasan ini
merupakan lanskap danau vulkanik yang
terletak di ketinggian 2,405m serta danau terbesar di Murodo. Kawasan ini akan
tertutup salju hingga bulan Juni dan pemandangan air biru yang indah
mencerminkan Gunung Tateyama antara bulan Juli dan Oktober.
Sungguh, pemandangan megah dari kawasan seluas
30.000 meter persegi dan keliling 631m. Yang mengagumkan adalah danau tersebut
dikelilingi oleh pohon pinus yang menjadi rumah bagi thunderbirds.
Jika kita beruntung, maka kita bisa melihatnya langsung di kawasan ini. Karena
beragamnya kehidupan tanaman Tateyama yang berada di sekitar danau, membuat
kawasan yang ideal untuk jalan santai. Apalagi, jika kita menikmatinya bersama
teman-teman atau keluarga menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Danau indah dengan air biru di Murodo
(info-toyama.com)
Unazuki Hot Spring
Terletak di pintu masuk ke
Kurobe Gorge yang merupakan desa air panas terbesar di Prefektur Toyama. Lokasi
wissata ini telah dikunjungi oleh banyak orang penting sejak dibuka pada tahun
1923. Air yang, tidak berwarna dan jernih di saat musim semi yang berasal dari
air jernih Sungai Kurobe sangat baik untuk perawatan kulit. Kita bisa menikmati
fasilitas modern dan nyaman dari berbagai penginapan dan hotel yang dibangun di
sepanjang Sungai Kurobe. Yang menarik adalah pemandangan pegunungan yang
dilihat dari jurang. Dari bawahnya jurang, kita bisa menikmati aneka makanan laut segar dari yang
ditangkap dari Laut Jepang.
Unazuki Onsen Station, tempat yang ideal
untuk
menghangatkan tubuh dan relaksasi
(info-toyama.com)
Uozu Aquarium
Uozu
Aquarium merupakan satu-satunya akuarium yang makin terkenal
sejak pembukaan kembali setelah renovasi
mengalami renovasi pada bulan Maret 2013. Koleksi yang ada di Uozu Aquarium mengemban tema "Dari
sungai gunung Alpen Jepang ke kedalaman Laut Jepang", dan "Mempelajari
Laut Jepang".
Uozu Aquarium memiliki menu
lengkap dari berbagai acara, seperti: pertunjukan ikan yang menampilkan
menyelam dengan ikan beakfish
bergaris dan waktu makan penguin di kolam renang. Uozu Aquarium juga menawarkan
beberapa penelitian paling maju di ekologi cumi-cumi kunang-kunang dan pameran
spesies menarik dari pertengahan bulan Maret sampai akhir bulan Mei.
Uozu Aquarium, kita bisa menikmati berbagai
biota lau Jepang dalam akuarium raksasa
(info-toyama.com)
Musim Hotaru Ika
Jika kita berkunjung ke
Toyama, maka ketika kita melewati perjalanan malam hari dari Toyama Bay,
Shinjuku, dan Tokyo, maka kita akan melihat sesuatu yang misterius dan luar biasa
terjadi langsung tepat di depan mata kita. Kondisi ini akan terjadi selama
bulan Maret-Juni, maka pantai sepanjang 14 kilometer akan menyala seperti warna
neon biru yang begitu indahnya memenuhi pantai.
Mungkin saat pertama kali
kita berkunjung ke kawasan tersebut akan kaget. Karena, ternyata nyala lampu biru yang bersinar terang tersebut
bukan terjadi karena efek lampu listrik dan sebagainya, melainkan terjadi
karena ribuan cumi naik ke permukaan laut yang bermaksud untuk kawin dan
mengeluarkan cahaya biru seperti kunang-kunang secara misterius. Saat inilah
yang lebih dikenal dengan Musim Hotaru
Ika yang merupakan musim yang cocok bagi cumi-cumi berkumpul di Toyama Bay
untuk melakukan kawin. Fantastis ya!
Warna biru yang
dihasilkan dari ribuan cumi yang
naik ke
permukaan laut untuk kawin
(infolampung.com)
Selain tempat-tempat wisata
yang menarik, di Toyama juga mempunyai aktifitas
budaya yang menarik. Salah satunya adalah: Owara Kaze-No-Bon Festival. Festival
yang berasal dari peristiwa rakyat, tradisional dan unik yang bertujuan untuk untuk
menenangkan angin dan berdoa agar panen tetap melimpah, serta diadakan setiap
tahun selama tiga hari dari tanggal 1-3 September.
Peristiwa
tersebut sesuai dengan 210 hari dari hari pertama musim semi menurut kalender
tradisional Jepang dan dianggap sebagai hari yang sering dilanda bencana ketika
petani mengalami bencana topan. Di Owara Kaze-No-Bon Festival, semua pria dan
wanita dari kota berhenti bekerja. Mereka menyalakan api kecil yang ditutupi
dengan kertas dan menari sepanjang malam sambil menyanyikan "Ecchu Owara Bushi" yang merupakan
lagu rakyat yang dijatuhkan di kota Yatsuo-machi.
Owara
Kaze-No-Bon Festival di Yatsuo-machi, Toyama
(jepanginfo.co.id)
Saat kita melakukan
jalan-jalan di Toyama, kita pun perlu memahami akses (transportasi) yang ada, agar budget yang kita keluarkan
bisa diminimalisir. Tetapi, dengan mempunyai Japan Rali Pass yang telah
dijelaskan di atas, kita akan tenang dalam melakukan aktivitas wisata. Untuk
penerbangan domestik, Jepang memiliki sekitar 90 bandara yang mampu melayani
perjalanan udara ke berbagai rute yang ingin anda tuju. Dengan jumlah yang sedemikian
banyak tentu saja mampu menciptakan penerbangan domestik maupun internasional
yang nyaman. Beberapa perusahaan penerbangan yang melayani penerbangan domestik
meliputi JAL, ANA, Skymark, Air Do, Skynet Asia Airways, IBEX Airlines,
Starflyer. Sedangkan bendara domestik utama di Jepang adalah Bandara Haneda,
Narita, Bandara Osaka Kansai, dan beberapa bandara lainnya.
Jangan khawatir, pulau-pulau
utama Jepang Honshu dan Kyushu dilayani oleh jaringan kereta api berkecepatan
tinggi yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota besar di Jepang. Bahkan, kereta
api berkecepatan tinggi Jepang (kereta peluru) disebut Shinkansen juga dioperasikan oleh Japan Railways (JR). Kecepatan kereta tersebut adalah 320km/jam,
sehingga Shinkansen sangat terkenal dengan ketepatan waktunya, kenyamanan, dan
keselamatan penumpangnya. Jaringan Shinkansen terdiri dari beberapa jalur, seperti:
Shinkansen Tokaido (merupakan jalur
tertua dan paling populer. Semua jalur shinkansen
(kecuali Akita dan Yamagata Shinkansen)
berjalan di trek khusus dan eksklusif. Jadi,
benar-benar super aman!
Jika kita mau memanfaatkan kereta
malam, kita juga tidak usah khawatir karena kereta tersebut juga dioperasikan
oleh Japan Railways (JR). Kebanyakan kereta malam di Jepang dilengkapi dengan
tempat berhenti dan kompartemen pribadi. Apalagi, semua kereta malam dilengkapi
dengan fasilitas toilet, wastafel, dan ada yang memiliki telepon umum, kamar
mandi, restoran dan lounge.
Sedangkan jika kita
melakukan perjalanan dengan Bus Jalan Raya (Bus
Kosoku), kita tidak perlu takut karena Jepang lengkap oleh jaringan bus
baik siang maupun malam harinya. Bahkan, bus juga melayani kota-kota kecil,
pedesaan dan taman nasional. Sementara, kota-kota besar yang, lebih jauh lagi,
dihubungkan oleh bus jarak jauh.
Jika kita ingin menikmati
pemandangan Toyama dan sekitarnya lebih leluasa dan bebas, maka akses
transportasi dengan sepeda merupakan pilihan yang menarik. Kita dengan mudah
menemukan banyak sepeda yang tersedia di banyak tujuan wisata untuk bisa
menjelajahi daerah sekitar dengan santai. Adapun, jenis sepeda yang banyak
disewakan di Jepang adalah sepeda yang biasa digunakan sehari-hari yang disebut
"Mamachari" alias
"Sepeda ibu-ibu" yang dilengkapi dengan keranjang dan kursi anak,
kunci sederhana, dan hanya mempunyai satu gigi.
Akses transportasi dari Shinkansen
sampai sepeda
ada di Toyama (jalan2kejepang.com)
************************************
************************************
Setelah kita puas
berkeliling menjelajahi Toyama, pasti perasaan lapar dan capai akan kita alami. Apalagi, jika kita bermaksud untuk
membawa oleh-oleh alias makanan khas yang
bisa dibawa ke Indonesia, kita perlu tahu makanan khas apa saja yang bisa kita
peroleh di Toyama tersebut. Ada beberapa makanan khas yang bisa menjadi
hidangan saat kita di Toyama atau bisa dibawa buat oleh-oleh ke Indonesia
adalah:
Masu no Sushi
Salah satu kuliner yang
paling menarik untuk dicicipi dari Toyama adalah sushi dari ikan trout yang dibungkus dengan daun bambu hijau dan
dikemas dalam wadah kayu bundar yang disebut Masu no Sushi. Masu no sushi dikenal
sebagai makan siang yang dijual di beberapa stasiun kereta api atau sebagai
oleh-oleh wisata. Di Toyama banyak tersedia toko sushi yang mengkhususkan diri
menjual sushi ikan trout terutama di sepanjang Sungai Jinzu. Sebagai oleh-oleh, masu no sushi yang dikemas dengan
cara vakum sangat direkomendasikan.
Masu
no Sushi yang enak dan sehat
(tsunagujapan.com/qooljan.com)
Toyamawan-Sushi
Teluk
Toyama (Toyama Bay) dikenal sebagai sentra penghasil
ikan segar. Hal ini dikarenakan aliran air laut yang berasal dari dari arus
hangat dan dingin
membuat Toyama Bay sumber
berbagai jenis ikan yang melimpah.
Sebagai daerah yang dekat dengan nelayan dan pelabuhan maka kita bisa merasakan rasa sushi yang segar dan rasa yang sangat
baik.
Itulah
sebabnya, Toyamawan-Sushi merupakan
makanan sehat yang menyegarkan karena dibuat khusus dari ikan segar. Ada
beberapa jenis sushi atau sup yang bisa kita nikmati di Toyama Bay. Semuanya
menarik untuk dicicipinya. Yummi ….
Berbagai jenis Toyamawan-Sushi yang
ditawarkan
di kawasan Toyama Bay (info-toyama.com)
Mi Ramen Hitam Toyama
Kekhasan mi ramen Jepang
sudah melegenda. Bahkan, lebih dari 60.000 jenis mi ramen dijual di berbagai
daerah di Jepang. Tetapi, jenis mie ramen yang terkenal di Toyama tepatnya
daerah Shinetsu (Niigata) dan sekitarnya, yaitu Mi Ramen Hitam Toyama. Ciri khas dari mi ramen ini adalah kuahnya
yang berwarna hitam. Kuah hitam yang kental tersebut timbul karena perpaduan
rasa kecap asin dan shoyu atau lebih
dikenal soy sauce. Satu mangkok mi
ramen terdiri dari mi ramen, tauge, potongan ayam yang telah di orak-arik, dan
ubur-ubur yang sangat kenyal. Waduh, jadi
ngiler nih!
Mi Ramen Hitam (Spicy Black Ramen) (Okezone)
Toyama seafood
Karena daerah Toyama
berdekatan dengan laut, maka tidak dipungkiri jika olehan kuliner yng berasal
dari laut menjadi wisata kuliner yang wajib dicoba. Berbagai jenis laut bisa
kita nikmati ddalam bentuk Toyama
Seafood. Kepiting, daging ikan segar yang serba segar bisa kita nikmati.
Toyama seafood (his-travel.co.id)
Apalagi saat musim munculnya Hotaruika (cumi kunang-kunang) yang
muncul ke permukaan. Biasanya, cumi-cumi tersebut hidup di air yang dalam,
tetapi naik ke daratan untuk bertelur. Melihat gerombolan cumi kunang-kunang
yang berenang di permukaan laut Toyama Bay merupakan tradisi musim semi di
Toyama. Cumi kunang-kunang ersebut bisa dimakan sebagai sashimi, direbus atau dicelup dalam kecap, atau dimasak dalam panci
di meja (shabu shabu). Sungguh nikmat!
Cumi kunang-kunang yang dijadikan sashimi
(his-travel.co.id)
Mochi Lobak Merah
Kurang afdhol jika kita berkunjung ke Toyama tidak membawa oleh-oleh
khasnya. Salah satu makanan khas yang bisa menjadi alternatif oleh-oleh adalah Mochi
Lobak Merah yang merupakan makanan tradisional khas yang berasal dari Tateyama, Toyama. Mochi Lobak Merah dibuat dari kue beras ketan Jepang (mochi) dalam berbagai macam bentuk dan warna. Salah satunya, diramu
dengan lobak merah sehingga menjadi mochi merah.
Mochi Lobak Merah bisa
direbus atau dibakar bersama rumput laut menjadi makanan tradisional Jepang
yang enak saat disajikan. Perlu diketahui bahwa daerah pegunungan Tateyama
terkenal dengan Mochi Lobak Merah setelah proses pembuatan, dikeringkan dan
diikat satu persatu sambil digantung untuk dianginkan.
Mochi Lobak Merah bisa menjadi
oleh-oleh ke
Indonesia (tribunnews.com)
*********************************
*********************************
Perjalanan wisata atau
liburan ke Jepang akan lebih menyenangkan melalui travel agent yang berpengalaman dan terpercaya. H.I.S. menjadi sahabat penting jika kitamau melakukan perjalanan ke Jepang.
Mengapa? Karena H.I.S. merupakan
perusahaan yang menyediakan layanan individual
maupun group tour dengan tujuan
perjalanan domestik maupun internasional serta berbagai produk guna memudahkan
wisata kita, khususnya ke Jepang.
Perlu diketahui bahwa H.I.S.
merupakan salah satu travel agent
yang ditunjuk untuk melayani pembelian Japan
Rail Pass di Indonesia. H.I.S Tours & Travel memiliki 273 cabang di
Jepang dan beberapa cabang di kota-kota besar di Indonesia yang siap memberikan
pelayanan terbaik kepada kita. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, kita bisa
klik di link fanpage berikut: https://www.facebook.com/HISTravelIndonesia.So, serahkan perjalanan ke Jepang kita
pada H.I.S!
Salah satu cabang H.I.S. di Bali (his-travel.co.id)
Perjalanan kita ke Jepang akan
semakin ciamik, jika kita melalui HAnavi,
di
mana H.I.S. Travel sudah menyediakan solusi yang cepat dan mudah
untuk mengekplorasi lebih dalam tentang Jepang. Perlu diketahui bahwa HAnavi merupakan kolaborasi antara H.I.S. dengan ANA (All Nippon Airways)
yang dirancang khusus untuk wisatawan asing yang datang ke Jepang.
HAnavi menyediakan paket Tiket Penerbangan
Domestik dan Hotel dengan harga yang MURAH
MERIAH yang berangkat dari Tokyo atau dari Osaka. Selanjutnya, HAnavi
dirancang khusus untuk wisatawan asing yang datang ke Jepang dengan berbagai
keuntungan, seperti: 1) Kita bisa menghemat waktu di perjalanan dengan naik
pesawat, dengan jadwal penerbangan yang bisa kita pilih sesuka hati; 2) Bisa mendapatkan
paket tiket penerbangan domestik dan hotel dengan diskon besar-besaran; dan 3) Tersedia
beragam pilihan kombinasi jaringan domestik dan hotel sesuai dengan rencana kita.
HAnavi menawarkan 800 penerbangan
dan 3500 hotel yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan kita.
Referensi:
Tag:
Post a Comment for "Menjelajahi Pesona Toyama Jepang"