Ridwan Kamil, Walikota Bandung dengan santainya naik
sepeda keliling kota (Sumber: tempo.co)
Sejak diberlakukannya azas
desentralisasi, maka setiap daerah di Indonesia diberi kewenangan untuk
mengurusi rumah tangganya sendiri. Oleh sebab itu, daerah juga diberi tugas
besar untuk memilih Kepala Daerah sesuai dengan pilihan rakyatnya secara
langsung, umum, bebas dan rahasia.
Namun, berkembangnya waktu
menunjukan bahwa para pemimpin atau kepala daerah yang lahir dari proses
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) justru telah melahirkan para pemimpin yang
berjiwa egosentris.Para pemimpin tersebut telah membesarkan
egonya untuk mencari keuntungan semata demi keluarga, kerabat, dan gologana
atau partainya.
Menurut laporan dari Indonesia Corruption Watch (ICW)
menyatakan bahwa Kepala Daerah yang tersangkut kasus korupsi dari tahun 2010 –
2013 secara berturut-turutmengalami
penurunan sebanyak 44 orang, 41 orang, 35 orang dan 24 orang. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah
masih banyak Kepala Daerah yang melakukan tindakan korupsi dengan modus lain
agar tidak tercium oleh lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Banyak kalangan menyatakan
bahwa untuk melahirkan Kepala Daerah yang ideal adalah perlunya menjauhkan diri
dari praktek uang untuk menuju kursi jabatan. Biaya politik yang tinggi sangat
dimungkinkan para Kepala Daerah yang ada berpikir untuk mencari “uang siluman”
melalui aksi pemotongan anggaran negara. Padahal, sejatinya anggaran tersebut
diperuntukkan untuk kepentingan rakyat.
Prosentase Kepala Daerah yang
melakukan aksi korupsi atau indisipliner
memang masih tergolong tinggi. Itulah sebabnya, Pemerintah harus berpikir keras
agar proses Pilkada bukanlah “kawah candradimuka” yang melahirkan Kepala Daerah
bermental korup. Banyak hal yang perlu dibenahi agar Kepala Daerah yang lahir
melalui Pilkada adalah sosok pemimpin ideal yang tiada jarak dengan rakyat
serta selalu ada saat rakyat membutuhkan pertolongannya.
Banyak media memberitakan
kehadiran para Kepala Daerah yang bisa menjadi cerminan bagi Kepala Daerah
lainnya. Kita pasti sudah mengenal baik tokoh Kepala Daerah semacam Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) Gubernur DKI Jakarta, Tri Rismaharini Walikota Surabaya
dan Ridwan Kamil Walikota Bandung.
Bahkan, isu politik semakin
panas menjelang Pilkada 2017 adalah calon Gubernur DKI Jakarta nanti. Berbagai
survei yang dilakukan oleh lembaga survey pun menghasilkan data survei beragam yang
menunjukkan besaran prosentase tokoh yang pantas memimpin DKI Jakarta untuk 5
tahun ke depan.
Tidak tanggung-tanggung, tiga
Kepala Daerah tersebut sepertinya diadu, siapa yang pantas untuk memimpin
Ibukota negeri ini. Perang statement
yang dilansir berbagai media baik cetak maupun online membuat Kepala Daerah
tersebut menunjukkan gigi taringnya untuk menyerang kepada Kepala Daerah lainnya.
Seperti yang terjadi saat statement
Ahok yang menjawab kritikan Tri Rismaharini tentang jalan trotoar.
Setiap Kepala Daerah mempunyai
karakter yang khas. Ada yang semangat
berapi-api tanpa “tedeng aling-aling” alias ceplas-ceplos khas gaya Ahok. Sisi
lain ada yang diam-diam dan tenang, tetapi jika merasa dilecehkan akan
mengeluarkan gigi taringnya khas Tri Rismaharini. Namun, ada gaya memimpin yang
santun dan banyak gebrakan untuk mendekatkan diri dengan rakyatnya melalui
pesan media sosial seperti Ridwan Kamil. Itulah, gaya memimpin beberapa Kepala
Daerah yang ada di negeri ini yang telah membuat kemajuan di masing-masing
daerah yang dipimpinnya.
Tetapi, masalah yang perlu
diingat bagi masyarakat ketika mengusung Kepala Daerah yang akan dipilih secara
langsung melalui Pilkada 2017 nanti adalah perlunya memilih Kepala Daerah yang
mempunyai jiwa Pemimpin Profetik (kenabian). Maksudnya, Kepala Daerah yang
selalu dilekati oleh karakter mulia Nabi Muhammad SAW. Karakter tersebut
dijamin akan membawa masyarakat menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
Dalam bukunya, “Sri Sultan
Hamengkubuwono IX Inspiring Prophetic
Leader” Parni Hadi dan Nasyith Majidi (2013) mengupas bahwa syarat untuk
menjadi Kepala Daerah yang dianggap sebagai Pemimpin Profetik adalah harus mempunyai
empat
(4) akhlak mulia yaitu: 1. Shiddiq
(benar); 2. Tabligh (menyampaikan
kebenaran dan kebaikan dengan cara mendidik); 3. Amanah (dapat dipercaya); dan 4. Fathonah (Arif dan bijaksana). Akhlak yang harus ada pada sosok
pemimpin ideal.
Pemimpin
yang tiada jarak dengan rakyat, membuktikan amanah rakyat dan merasa berdosa
besar jika mengkhianati rakyat akan menjadi modal dalam memimpin masyarakat.
Sebagai contoh, saya merasa terharu ketika rakyat Bandung begitu dekat dengan pemimpinnya.
Bahkan, masalah pacar, perjodohan, saksi ijab Kabul pernikahan, pendidikan dan
lain-lain secara terbuka meminta tolong kepada sang Walikota.
Yang lebih menyentuh hati
adalah ketika Ridwan Kamil membuktikan permintaan rakyatnya meski disuarakan melalui
sosial media (sosmed). Sikap yang selalu prorakyat itulah yang akan menjadi
tolok ukur bahwa Kepala Daerah diakui rakyatnya dan mencerminkan salah satu
sifat pemimpin profetik. Dan, rakyat tidak mampu untuk menolak kepemimpinannya.
Tiga hal penting
kebutuhan teratas yang diperlukan dalam hidup manusia, yaitu: pangan, sandang
dan papan. Setelah manusia mampu melengkapi dirinya dengan pangan dan sandang,
maka hal terpenting lain yang merupakan tempat berlindung dari panasnya
matahari dan dinginnya hujan adalah perlunya tempat tinggal (papan) yang nyaman
dan aman. Oleh sebab itu, tempat tinggal tidak bisa dipisahkan dengan kelangsungan
hidup manusia.
Banyak cara yang
dilakukan oleh manusia agar bisa memiliki hunian yang bisa memberikan
kenyamanan dan keamanan. Bisa membelinya dengan cicilan atau cash (kontan). Bagi orang yang
berkantong tebal, membeli dengan cara kontan tidaklah menjadi hambatan, namun
bagi yang berkantong pas-pasan, membeli dengan cara mencicil atau kredit adalah
solusi yang terbaik untuk memiliki rumah impian.
KPR,
Sebuah Pilihan?
Penawaran proyek perumahan
(Sumber: Rachman Haryanto)
Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) banyak dikembangkan oleh berbagai pengembang untuk menjaring
konsumendari kalangan yang tidak mampu
membeli dengan cara cash (kontan).
Perlu diketahui bahwa pada umumnya developer
(pengembang) menawarkan produknya kepada konsumen dengan berbagai penawaran
terkait skema pembayaran kepada para konsumen yang berniat membeli produk
propertinya. Seperti tunai keras, tunai bertahap, dan Kredit Pemilikan Rumah
(KPR).
Dengan membeli secara
tunai keras, biasanya konsumen akan membayar pembelian rumah secara kontan.
Cara ini biasanya menguntungkan karena developer akan memberikan diskon yang besar dan tidak ada kewajiban
utang. Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah konsumen mempunyai uang
kontan sejumlah nilai rumah yang dibeli.
Sedangkan, jika
konsumen membeli dengan cara tunai bertahap, konsumen akan diberikan batas
waktu pembayaran, mulai dari 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, hingga ada yang 36
bulan. Biasanya, konsumen yang membeli dengan cara tunai bertahap akan
diberikan diskon, tapi tak sebesar tunai keras. Pembayaran angsuran akan langsung
ke pihak developer dengan bunga 0 persen dan dilakukan selama tenggat waktu
yang dipilih.
Namun, perlu
diperhatikan bahwa membayar dengan cara KPR, bank akan dilibatkan untuk
membayar pelunasan kepada developer. Namun pengajuan KPR ke bank tidak mudah,
karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar permohonan kredit diterima
bank. Kita akan diberi tenggang waktu pembayaran alias mencicil rumah hingga 25
tahun. Meski ada sistem bunga pada KPR, hal ini sangat membantu masyarakat
dengan anggaran terbatas untuk membeli rumah dengan cicilan ringan dan tenggat
waktu yang panjang.
****
Semakin meningkatnya permintaan rumah dari tahun ke tahun
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah murah
yang bisa dijangkau oleh konsumen merupakan cara terbaik oleh berbagai
developer. Di berbagai kota besar di Indonesia, jumlah perumahan yang ada
sangat menarik konsumen untuk memilikinya. Salah satunya di kota Medan Sumatera
Utara, di mana perkembangan rumah murah yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
mulai berkembang. Oleh sebab itu, RUMAH
MURAH DI MEDAN merupakan terobosan terbaik untuk memenuhi kepemilikan rumah
bagi masyarakat.
Salah satu pengembang yang membaca
pasar ini adalah Wiraland Property Groupatau yang lebih familiar disebut sebagaiWIRALAND. Sejak kemunculannya di tahun 2003, Wiraland telah
membuat banyak gebrakan yang unik di kota Medan. Salah satu yang membuat
Wiraland unik adalah keberhasilannya dalam mengubah proyek perumahan yang telah
lama tidak diminati, sepi pembeli menjadi proyek perumahan yang diminati dan
bahkan sold-out. Yang menarik adalah
komitmen Wiraland untuk menghidupkan suasana perumahan sekitar dengan
penghijauan dan membangun fasilitas yang menunjang gaya kehidupan sehingga
penghuni bisa merasakan kenyamanan maksimal.
Kuasai Perumahan Menengah Atas
Segmen pasar yang akan disasar oleh pengembang merupakan jantung bisnis
dari usaha perumahan. Wiraland bertekad untuk menguasai segmen pasar untuk
kalangan menengah atas. Bahkan, Wiraland sangat optimis untuk menguasai pasar
Perumahan Menengah Atas di Kota Medan.
Permintaan rumah di dalam negeri setiap tahunnya terus
mengalami peningkatan seiring dengan naiknya tingkat kelahiran anak di
Indonesia. Hal itu juga didorong oleh kebutuhan masyarakat untuk memiliki rumah
idaman. Bukan hanya itu, kepemilikan rumah juga kadangkala berhubungan dengan
status seseorang atau sebuah gengsi.
Bahkan, menurut Direktur Umum Givency One Jenny Lok, “Kami
melihat permintaan yang terus naik, tidak diiringi dengan berkembangnya tanah membuat
pengembang menyiasati pembangunan rumah dengan menonjolkan desain mewah. Untuk
Givency One tipe rumah yang ditawarkan standar saja dengan ukuran tidak luas
hanya 11×15 meter dan 15×15 meter”.
Melihat pangsa pasar menengah atas membuat Wiraland Property
Group meluncurkan tiga proyek sekaligus di kota Medan, Sumatera Utara. Ketiga
proyek yang menyasar segmen menengah atas tersebut yaitu, Arta Mega Bizpark
Tahap 2, Halton Place, dan Givency One.
Direktur
Umum Givency One, Jenny Lok bersama
jajaran managemen dan karyawan saat
peresmian
rumah contoh Givency One Wiraland Property Group
di Jalan Gaperta
Ujung, Medan, Sumatera Utara
(Sumber: Wiraland Group)
CEO Wiraland Group, Michael Wirawan mengungkapkan, saat ini
pihaknya sudah menyelesaikan rumah contoh dan infrastruktur kawasan di setiap
proyek. Sebagai daya pikat penjualan, Wiraland juga telah menyiapkan program money back guarantee bila ada konsumen
yang ingin mengurungkan reservasi. Jadi, konsumen tidak merasa dirugikan.
Arta Mega Bizpark adalah proyek pergudangan yang berlokasi
di sentra industri strategis di Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 21. Total lahannya
sekitar 16 hektare (ha). Sedangkan Halton Place berlokasi di Jalan Menteng
Raya, dengan total areal mencapai 30 hektar.
Rumah
River Valley Residence
River
Valley Residences (Sumber: wiraland.com)
River Valley Residence merupakan proyek hunian terpadu
seluas 50 hektar dengan akses strategis, lokasi berkembang, konsep menarik,
promo inovatif yang akan menjadi primadona investasi dan
sudah terjual 1300 Unit. Perumahan ini berada di kawasan strategis karena
dilintasi oleh jalan ring road 2.
Nuansa penghijauan juga
sangat diutamakan dengan adanya penanaman 5000 batang pohon ketapang. Itulah
sebabnya, kawasan tersebut sebagai hunian terpadu dengan penghijauan terbaik di
Sumatera Utara. Harga yang ditawarkan kepada konsumen mulai 100 Jutaan dan
cicilian Hanya sebesar 1 Jutaan/bulan dan dapat dicicil60x.
Adapun,
tipe-tipe perumahan yang ditawarkan di River Valley Residence adalah:
1.Type Crystal
LB 36 m2
6 x 12 m2
2 Kamar Harga mulai : 106 Juta
2.Type Jasper
LB 58 m2
7 x 20 m2
2 + 1 Kamar Harga mulai : 200 Juta
3.Type Ruby
LB 67 m2
8 x 20 m2
2 + 1 Kamar Harga mulai : 278 Juta
4.Type Topaz
LB 78 m2
9 x 20 m2
3 Kamar Harga mulai : 336 Juta
Tipe hunian di River Valley
Residences
(Sumber: wiraland.com/diolah)
Wiraland
telah mengembangkan hunian yang sangat dibutuhkan masyarakat. Selain River
Valley Residence, jenis perumahan atau hunianyang telah dibuat oleh Wiraland adalah:
Rumah
Givency One
Pada saat Open House, Wiraland memperkenalkan 10
Model Rumah Contoh di Givency One. Tipe-tipe
yang diperkenalkan di antaranya: 1) Tipe Vuitton; 2) Tipe Armani; 3) Tipe
Versace; 4) Tipe Salvatore dan 5) Tipe Chelsea. Untuk lebih jelasnya, bisa
lihat gambar berikut ini:
Tipe hunian Givency One(Sumber: wiraland.com/diolah)
Rumah
Haston Place Menteng Indah
Hunian yang dibangun
oleh Wiraland di atas lahan lebih dari 40 hektar dan pilihan lebih dari 600
unit sangat nyaman untuk menjadi tempat tinggal. Dengan akses yang strategis,
lingkungan asri dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan untuk dimiliki.
Salah satu cluster yaitu: Haston Place, hunian menjadi semakin menarik dengan
sistem penghijauan.
Perumahan
Menteng Indah (Sumber: wiraland.com)
Cluster Halton
Place di Menteng Indah
(Sumber: wiraland.com/diolah)
Untuk melihat sekilas
suasana perumahan di salah satu cluster selain Haston Place yang ada di Menteng
Indah yaitu: Harlem Shake, kita bisa melihat tayangan video sebagai berikut:
Menteng Indah - Harlem Shake
(Sumber:
wiraland.com)
Rumah
Evergreen
Bukan hanya perumahan
atau hunian, Wiraland juga telah mengembangkan perumahan yang dikombinasikan
dengan fasilitas pendukung lainnya seperti: Sistem keamanan terintegrasi, kolam
renang, Taman Kanak-kanan (TK), Modern Club House dan lainnya. Namun, hal
terpenting yang tetap diperhatikan adalah adanya sistem penghijauan.Rumah di Evergreen menjawab tantangan
tersebut.
Hunian
Evergreen (Sumber: wiraland.com)
Untuk lebih jelas
tentang hunian Evergreen, kita bisa melihat tayangan video berikut:
Evergreen (Sumber:
wiraland.com)
Rumah
The Adamaris Residence
Beli rumah dapat
ISTRI? Ah, yang bener? Memang, jika beli hunian di The Adamaris Residences,
kita bisa mendapatkan ISTRI. Tetapi, bukan ISTRI beneran loh? ISTRI yang dimaksud merupakan kepanjangan
dari INDOVISION, Sofa, TV, Refrigerator
dan Internet. Tempatnya pun strategis, hanya 5 menit ke Waterpark, 7 menit
ke Polda dan 10 menit ke Bandara.
The Adamaris Residences
(Sumber: wiraland.com/diolah)
Rumah
Taman Setia Budi Indah 2
Bagi konsumen yang
berkantong tebal dan menginginkan adanya kolam renang pribadi (Privat Pool) dalam hunian, maka Taman
Setia Budi Indah 2 bisa menjadi alternatif yang bagus. Hunian yang terkesan
mewah dan bergengsi dengan lokasi yang super strategis bisa menjadi pilihan
konsumen yang menghendaki hunian yang elegan.
Taman Setia Budi Indah 2 (Sumber: Wiraland.com)
Wiraland
Melebarkan Sayap ke Jawa
Wiraland berani mengembangkan hunian yang nyaman buat
masyarakat bukan hanya di kota Medan saja. Untuk melebarkan bisnisnya, Wiraland
pun bertekad untuk membuka hunian yang asri di Pulau Jawa, seperti : The
Visenda Residence.
Wiraland
Property Group Tawarkan Kavling Siap Huni
(Sumber: beritasatu.com)
The Visenda Residence berada di Serang Banten yang
menawarkan kavling siap bangun di atas lahan seluas 48 hektare. Menurut Direktur
Marketing PT Wiraland, Jefrry Yamin mengatakan bahwa perusahaannya merambah
wilayah Serang dikarenakan kawasan ini merupakan salah satu penyangga Jakarta
yang terus berkembang dengan pesat. Wilayah tersebut juga memiliki banyak kawasan industri.
Konsep yang ditawarkan The Visenda Residence adalah
penjualan kavling untuk dibangun perumahan mewah dengan harga murah, sesuai
keinginan para pembeli. Dari lahan sekitar 48 hektar yang akan dikembangkan,
bakal ada sekitar 700 kavling dengan berbagai ukuran yang akan ditawarkan
kepada pembeli.
Pada tahap awal, akan mulai dipasarkan kavling dengan
berbagai ukuran mulai dari ukuran 9 x 15 m2, 12 x 20 m2, 15 x 20 m2, 18 x 20
m2, dan ukuran 21 x20 m2 dengan harga mulai dari Rp114,7 juta sampai dengan Rp
800 jutaan.
Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang produk
hunian yang nyaman dan asri, bisa menghubungi langsung kantor pemasaran
Wiraland di: