Pemuda sebagai Garda Terdepan Pembangunan Nasional
Pemuda
sebagai Garda Terdepan Pembangunan Nasional
Oleh:
Casmudi
Pembangunan nasional yang baik
merupakan pembangunan yang melibatkan partisipasi dari semua kalangan
masyarakat. Hal ini dimaksudkan, agar pembangunan tersebut berjalan secara
demokratis dan menjunjung harkat dan martabat bangsa secara berkelanjutan.
Partisipasi masyarakat yang terpenting adalah peran pemuda sebagai peran
regenerasi yang berorientasi ke masa depan. Peran pemuda merupakan garda
terdepan dalam pembangunan nasional yang mengedepankan aspek partisipatif, kolektif, nasionalis, dan kontinuitas. Secara fakta, keberadaan
peran pemuda akan memberikan kekuatan baru yang menyokong peran generasi tua
dalam melanjutkan jalannya pembangunan nasional yang lebih baik. Oleh sebab
itu, peran pemuda yang diimplementasikan dalam tindakan nyata menjadi angin
segar dalam pembangunan nasional yang berintegritas dan berkelanjutan.
Sejarah bangsa menunjukan, bahwa
peran pemuda sangat berpengaruh gaungnya
sejak dibacakannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai hasil
rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi
atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati
sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda
mampu memberikan momentum yang signifikan terhadap bangkitnya gerakan
pemuda di Indonesia untuk memberikan sumbangsihnya terhadap perubahan dan
kemajuan bangsa. Makna yang terkandung dari Sumpah Pemuda memberikan keyakinan,
bahwa pemuda Indonesia memahami tentang artinya persatuan bangsa yang berdaulat,
mencintai tanah air Indonesia dan mempersatukan bahasa untuk persatuan bangsa.
Kita memahami, bahwa baik buruknya suatu bangsa adalah tergantung dari seberapa
besar kualitas peran pemuda yang terlibat dalam pembangunan nasional. Kita
masih ingat perkataan The Founding Father
Presiden Pertama Ir. Soekarno yang mengatakan, ”Beri aku sepuluh pemuda maka
akan kuguncangkan dunia” memberikan
refleksi besar dan pandangan terkuat bahwa betapa pentingnya peran pemuda dalam
kemajuan bangsa. Peran pemuda bagai penerus
dan pewaris bangsa.
Di bawah naungan Kementrian
Pemuda dan Olahraga dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), peran pemuda
Indonesia akan ditampung, dikontrol dan disalurkan menjadi sebuah peranan yang
positif demi kemajuan pembangunan nasional. Peran pemuda dalam pembangunan
nasional sejatinya harus berfungsi sebagai Agent
of change, moral force dan social
control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat.
Tak pelak lagi, pemuda berperan besar untuk mengadakan perubahan besar dalam
tatanan pembangunan nasional. Bangsa Indonesia sudah berkali-kali mengalami
tentang kehebatan pemikiran pemuda dalam perubahan dan pergantian kepemimpinan
bangsa. Tindakan ini terekam sejak tahun 1908 hingga sekarang, yang dikenal
dengan 6 periodesasi kepemimpinan bangsa yaitu: 1). Periode Kebangkitan
Nasional tahun 1908, 2). Periode Sumpah Pemuda tahun 1928, 3). Periode
Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, 4). Periode aksi Tritura 1966, 5). Periode
Orde Baru tahun 1967-1998, dan 6). Periode Reformasi tahun 1998 hingga
sekarang.
Peran pemuda sebagai moral force memberikan kontribusi yang
besar dalam pembentukan karakter bangsa untuk membangun bangsa dan negaranya,
memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing dan mampu
memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda
memberikan contoh nyata, bahwa untuk membuat pembangunan nasional yang
berintegritas dan berkelanjutan perlu adanya moral yang baik. Sudah banyak
pemuda Indonesia yang memberikan harumnya nama bangsa dalam berbagai event
internasional. Hal ini merupakan bukti, bahwa peran pemuda telah mendobrak
paradigma negatif yang memberikan kesan pemuda adalah sebagai pengikut barisan
tua, menunggu komando pimpinan, berjiwa malas-malasan, apatis terhadap
perubahan, melunturnya nasionalisme dan pesimis terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi demi pembangunan nasional yang berintegritas.
Dalam social control, peran pemuda sebagai filter dalam perubahan era
globalisasi yang beredar di masyarakat. Perkembangan era globalisasi memberikan
efek dramatis seperti menjamurnya budaya luar yang tidak sesuai dengan kearifan
lokal bangsa Indonesia. Apa yang terjadi jika pemuda mengikutinya? Perubahan
yang sulit dikontrol akan membawa pemuda ke arus negatif dan akibatnya menghambat
pergerakan pembangunan nasional. Sebagai contoh, perkembangan kebudayaan
nasional yang adiluhung akan dikebiri. Padahal budaya nasional yang beraneka
ragam di seluruh pelosok nusantara merupakan identitas, jati diri dan aset pembangunan
nasional untuk dikenal, dipelajari, dikembangkan pemuda. Bahkan bangsa lain mau mengenalnya. Oleh
sebab itu, masalah yang menjurus ke arah decline
increasing pembangunan nasional merupakan tugas pemuda untuk mengontrolnya,
agar pengaruh dari luar yang diserap bangsa Indonesia bersifat positif. Peran
pemuda juga sangat berarti dalam mengontrol kebijakan pemerintahan yang sedang
berkuasa sekarang ini. Derasnya arus korupsi yang tidak terkendali, penegakkan
hukum yang berpihak kepada kaum berduit dan jalannya politic practise yang tidak mengedepankan kepentingan umum akan
dikontrol oleh berbagai elemen pemuda, seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan organisasi kepemudaan di
seluruh Indonesia. Kita masih ingat
betapa kuatnya cengkeraman kekuasaan Orde Baru yang membelenggu kebebasan
rakyat selama 32 tahun dalam segala hal akhirnya tumbang pada tahun 1998 karena
peran demonstrasi pemuda/mahasiswa
Mobilisasi pemuda/mahasiswa yang
menduduki gedung DPR RI memaksa kekuasaan Orde Baru menyerahkan tampuk
kekuasaannya ke pemerintahan selanjutnya (reformasi), meskipun harus dibayar
dengan pengorbanan nyawa pemuda/mahasiswa, yang kita kenal dengan peristiwa Mei
1998. Itulah sebabnya, banyak kalangan mengatakan bahwa peran pemuda sebagai People make history (orang yang membuat
sejarah) di setiap waktunya. Peran pemuda tidak lagi disepelekan. Betapa
pentingnya masa depan bangsa kita ada di tangan pemuda. Pemuda sebagai the
leader of tomorrow merupakan harapan nyata bagi pembangunan nasional.
Kondisi ini memberikan isyarat karena pemuda mempunyai posisi yang sangat strategis
dan istimewa. Oleh karena itu, secara kualitatif, pemuda lebih kreatif,
inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan. Di
tangan pemudalah harapan masa depan bangsa dipertaruhkan.
Dari analisa di atas dapat disimpulkan,
bahwa pemuda harus memiliki semangat dan
kemampuan untuk membangun bangsa. Peran pemuda untuk pembangunan nasional dalam
segala aspek sebenarnya adalah pembangunan yang berguna untuk kepentingan
dirinya dan masyarakatnya. Menengok sejarah, peran pemuda telah memberikan
kontribusi besar dalam berbagai perubahan kepemimpinan bangsa di setiap
periode. Oleh sebab itu, pemuda hendaknya mempunyai karakter kuat dan
menjadikan dirinya garda terdepan yang mempunyai kepribadian tinggi, semangat
nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi agar
mampu bersaing secara global. Implementasi peran pemuda sebagai Agent of change, moral force dan social control akan memberikan manfaat
besar bagi masyarakat dalam pembangunan nasional. Peran pemuda dalam merubah
kondisi bangsa menjadi lebih baik, memberikan contoh generasi yang bermoral dan
mengontrol perubahan agar tetap pada kearifan lokal merupakan bukti nyata, bahwa peran pemuda
memberikan harapan besar tentang masa depan bangsa yang lebih baik. Pemuda
adalah tokoh pembuat sejarah bangsa. Kita pun berharap pemuda mampu membuat
sejarah pembangunan nasional yang mempunyai integritas kuat dan berkelanjutan.
Pemuda, ditangannya harapan bangsa berada dan dipertaruhkan.
Referensi:
http://knpikersamanah.blogspot.com/2012/12/peranan-pemuda-dalam-pembangunan-ne
geri.html
http://muda.kompasiana.com/2013/04/17/peran-pemuda-dalam-kemajuan-bangsa-54735
3.html
http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=115
Post a Comment for "Pemuda sebagai Garda Terdepan Pembangunan Nasional"