MENILAI 10 TAHUN KEPEMIMPINAN SBY DI MATA PUBLIK
MENILAI
10 TAHUN KEPEMIMPINAN SBY
DI
MATA PUBLIK
Oleh
Casmudi, S.AP
Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) yang semasa mudanya dipanggil “Sus” merupa- kan sosok yang
biasa. Kelebihannya, orang tuanya, R. Soekotjo dan Siti Habibah mendidiknya
dengan sikap disiplin. Sehabis lulus SMA di Pacitan, Jawa Timur, SBY memasuki
sekolah tentara, AKABRI (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, dan akhirnya bertemu
jodohnya, Kristiani Herawati (putri Gubernur AKABRI, Sarwo Edi Wibowo). Pada tahun 1973, SBY lulus dari AKABRI dan memulai
karier militernya sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976). SBY
meraih pangkat Jenderal TNI sebelum
pensiun pada 25 September 2000.1
Banyak penghargaan yang diperoleh SBY saat di
militer, di antaranya: 1) Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan
Mental, Fisik, dan Intelek), 1973; 2) Adhi Makayasa (lulusan terbaik AKABRI 1973);
3) Satya Lencana Seroja, 1976; 4) Honor
Graduate IOAC, USA, 1983; 5) Satya Lencana Dwija Sista, 1985; 6) Lulusan
terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989; 7) Dosen Terbaik Seskoad, 1989; 8) Satya Lencana Santi Dharma, 1996; 9) Satya
Lencana United Nations Peacekeeping Force
(UNPF), 1996; dan 10) Satya Lencana United
Nations Transitional Authority in
Eastern Slavonia, Baranja, and
Western Sirmium (UNTAES), 1996.
Memimpin dengan Program Pro Rakyat
Karir politik SBY berawal
sebagai jubir F-ABRI menjelang SU MPR tanggal 9 Maret 1998. Pada 29 Oktober
1999, SBY diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di kabinet Abdurrahman
Wahid (Gus Dur). Kemudian, pada tanggal 26 Oktober 1999, SBY dilantik sebagai
Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) masih di kabinet
Gus Dur. Melalui Partai Demokrat yang didirikan 9 September 2002 dan dideklarasikan
17 Oktober 2002, dengan perolehan 7,45% di Pileg 2004 membuat SBY mencapai
karir puncak. Tanggal 10 Mei 2004,
Partai Demokrat, Partai Keadilan (PK), Per- satuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang
(PBB) secara resmi mencalonkan sebagai Capres bersama Jusuf Kalla (JK). Di Pilpres 2004, SBY-Jusuf
Kalla (JK) unggul di putaran kedua meraih 60,62 % suara mengalahkan pasangan
Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi yang diusung PDI-P memperoleh 39,38% suara.
Kabinet yang dibentuk bernama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I. Sedangkan pada
Pilpres 2009 pasangan SBY-Boediono juga unggul satu putaran dengan perolehan 60,8%
Suara. Kabinet yang dibentuk adalah Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Kondisi ekonomi berjalan lambat, namun stabil.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, bahwa prestasi
pemerintahan SBY adalah: 1) Pertumbuhan ekonomi nasional positif di kisaran 5-6% dan inflasi 4,5%, 2) Cadangan devisa menguat hingga akhir
Maret 2014 mencapai 102,6 miliar dollar US
atau naik dari 99,4 miliar dollar US pada Desember 2013, 3) Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS), neraca perdagangan melanjutkan tren surplus Pebruari 2014
sebesar 785,3 juta dollar US, 4) Ekspor
naik 0,68% (14,57 dollar US) dari bulan sebelumnya, sementara impor turun 7,58%
(13,79 dollar US), 5) Penguatan nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sepanjang Januari-Maret 2014, dan 6) Membaiknya tingkat kesejahteraan
masyarakat dengan pendapatan perkapita mencapai Rp. 36,5 juta atau naik 300% dari
2004 sebesar Rp.10,5 juta.2
Rencana program pemerintahan SBY dibuat dalam blue print Master Plan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tahun 2011-2013, sejumlah proyek
MP3EI dilaksanakan dengan nilai investasi Rp. 647 triliun dan tahun 2014
ditargetkan Rp 4.000 triliun. Realisasi investasi berdasarkan sumber BKPM (APBN
2014), menyatakan bahwa tahun 2013 naik Rp. 398,6 triliun dari tahun 2012
sebesar Rp. 313,2 triliun. Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 5,78% turun
dari tahun 2012 sebesar 6,23%. Alhasil, Presiden SBY berhasil
menghapus utang Indonesia sebesar Rp. 3,2 miliar US terhadap International Monetary Fund (IMF) dan membawa
ekonomi nasional masuk jajaran 10 besar dunia berdasarkan dari Gross Domestic Product (GDP) bersama USA,
RRT, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.
Banyak program pemerintahan SBY sebagai upaya
pengurangan tingkat kemiskinan, seperti: Beras Miskin (Raskin), Jamkesmas,
Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan
Siswa Miskin (BSM), PNPM Mandiri, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kemajuan lain adalah
konversi minyak ke gas, meskipun perjalanannya banyak kendala. Kondisi koperasi dan UMKM (sebanyak 56,4 juta)
juga men- jadi perhatian besar. Bahkan, jumlah koperasi menjadi 206.888 unit
dan anggota 35.337.900 orang serta volume usaha sebesar Rp. 125.59 triliun. Tahun
2013, Koperasi Warga Semen Gresik masuk 300 koperasi kelas dunia di ranking 233.3
Di bidang pangan, data Bappenas 23 Pebruari 2013,
catatan impor bahan pangan utama di KIB II meningkat dibanding dengan KIB I. Tahun
2012 impor beras sebesar 1,7 juta ton. Menurut data Global Food Security Index 2012, yang dirilis Economic Intelligent Unit, indeks keamanan pangan Indonesia berada
di bawah 50 (0-100) dengan konsumsi beras tinggi, yakni 34,05 juta ton beras
per tahun untuk 240 juta rakyat Indonesia (data BPS 2012).4 Impor
komoditas cabai pada tahun 2012 sebesar 17.000 ton dan menurun pada tahun 2013
sebesar 12.000 ton. Sedangkan impor daging sapi tahun 2010 sebesar 90.000 ton.5
Dalam bidang energi, hampir 95% migas Indonesia dikuasai korporasi asing,
seperti: Chevron, USA (44%), Total E&P (10%), Conoco Phillips (8%), Medco
Energy (6%), China National Offshore Oil Corporation (5%), China National
Petroleum Corporations (2%), British Petroleum, Vico Indonesia, dan Kodeco
Energy masing-masing 1%. Sementara Pertamina (BUMN) hanya mendapatkan porsi
16%.
Pada tahun 2010, jumlah angkatan kerja mencapai 116
juta orang atau naik 2,26 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya. Penduduk
yang bekerja pada tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari 2009 sebesar
2,92 juta orang.6 Di sisi
lain, lapangan pekerjaan tidak bertambah yang menyebabkan tingkat pengangguran
meningkat. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik menjadi 7,4 juta (6,25%)
orang pada Agustus 2013 dibanding Pebruari 2013 yang tercatat mencapai 5,9%.
Jumlah orang miskin yang tercatat 28,07 juta jiwa.7 Pengangguran membuat
kerawanan sosial seperti tawuran antar warga dan kasus narkoba merajalela di
berbagai kota di Indonesia. Banyak keluhan masyarakat tentang kondisi bangsa
ini. Bulan Juni 2005, Presiden SBY memulai layanan SMS ke nomor telepon
selulernya di 0811109949 yang selanjutnya diganti ke SMS ke 9949. SMS yang
masuk akan dipilih dan disampaikan ke presiden. Presiden SBY juga membuat akun
twitter pribadi dan tanggal 13 April 2013 mengirimkan twit pertamanya di akun
@SBYudhoyono yang dikelola oleh SBY sendiri dan stafnya. Tanda twit dari
Presiden langsung adalah *SBY* tiap akhir twitnya dengan twit pertama, Halo indonesia saya bergabung ke dunia
twitter untuk berbagi sapa pandangan dan inspirasi salam kenal *SBY* 8
Bidang budaya, keberhasilan pemerintahan SBY adalah pengakuan
dari UNESCO bahwa batik Indonesia adalah warisan budaya Indonesia. Namun,
banyak juga budaya asli Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara lain,
seperti: 1) Klaim Angklung oleh Pemerintah Malaysia, 2) Rendang dari Sumatera
Barat oleh Oknum WN Malaysia, 3) Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh
Pemerintah Malaysia, 4) Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah
Malaysia, 5) Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia, dan lain-lain.
Anggaran pendidikan sebesar Rp 200 triliun atau
sekitar 20% dari APBN. Demi kemajuan pendidikan, SBY menginisiasi program
Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) atau The Indonesian Presidential
Scholarship (IPS), guna mendukung SDM dengan kapasitas dan kapabilitas yang
lebih baik. Presiden SBY berkeinginan pada tahun 2045, atau bahkan lebih cepat
dari itu, Indonesia bisa menjadi negara maju dan disegani di tingkat
internasional.9 Selain pendidikan, masalah kesehatan menjadi
prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Di bidang kesehatan,
Pemerintah SBY mengalokasikan dana
kesehatan sebesar Rp. 55,9 T (3%) dari total APBN 2013 yang mencapai Rp.1529,7
T.10
Banyak penghargaan yang diterima Presiden SBY di
antaranya, "World Statesman Award" dari Appeal of Conscience Foundation (AoCF), New York, USA pada tanggal 13
Mei 2013. SBY dinilai mampu menciptakan perdamaian dalam lingkup yang luas.
Namun, penghargaan tersebut menimbulkan pro kontra karena kasus intoleransi
yang marak di Indonesia membuat SBY dinilai tidak seharusnya menerima
penghargaan tersebut. Merespon hal tersebut, SBY berpidato seperti
apa yang ditulis dalam bukunya “Selalu Ada Pilihan”:
“We are still facing a number of
problems on the ground. Pockets of intolerance persist. Communal conflicts occasionally
flare up. Religious sensitivities sometimes give rise to disputes, with groups
taking matters into their own hands. Radicalism still exists on the fringe.
This, I believe, is a problem that is not exclusive to Indonesia alone, and may
in fact be a global phenomenon …" 11
Mengedepankan Demokrasi
Sistem demokrasi
pemerintahan SBY berjalan baik. Dibuktikan dengan adanya Pemilu secara
langsung. Bahkan, demi suksesnya Pileg dan Pilpres 2014, ada 7 instruksi Presiden SBY
pada TNI/Polri untuk menjaga keamanan & kedamaian, yaitu: 1) Polri &
TNI selalu siap untuk segala kemungkinan, 2) Operasi pengamanan terus lanjut
setelah Pilpres, 3) Cegah & tindak pelanggaran hukum, 4) Bantu
penyelenggara pemilu bila ada pelanggaran, 5) Lakukan koordinasi dengan penyelenggara
pemilu, 6) Menko Polhukam akan pimpin operasi, dan 7) Presiden SBY akan pantau
secara dekat proses pilpres & akan berikan instruksi apabila ada yang harus
dilakukan (Twitter SBY, 2013). KPK bertindak maksimal dalam penegakan hukum
tanpa pandang bulu, khususnya dalam kasus korupsi yang banyak melibatkan para
pejabat, baik legislatif maupun yudikatif di tingkat daerah dan pusat.
Menjadi prihatin, saat pemerintahan SBY banyak
terjadi kasus terorisme dan konflik daerah yang memantik disintegrasi, tetapi
mampu diredam dengan baik. Perlu anggaran lebih demi tegaknya kedaulatan NKRI. Anggaran untuk Kementerian
Pertahanan (Kementerian Pertahanan, Mabes TNI,
TNI AD, TNI AL, dan TNI AU) tahun 2013 sebesar Rp. 83,7 triliun. Sedangkan,
anggaran Kepolisian sebesar Rp. 41,5 Triliun. Presiden SBY merespon konflik
negara Palestina sebagai sikap politik luar negeri dengan mengedepankan sasaran
diplomasi yang baik, yaitu: 1) Hentikan serangan Israel; 2) Gencatan senjata;
3) Cegah balas membalas; 4) Bantuan kemanusiaan (Twitter SBY, 2013). Atas jasanya mengedepankan perdamaian dan
diplomasi, tanggal 19 September 2013 lalu, Presiden SBY dianugerahi gelar
Doktor Kehormatan (Honoris Causa/HC) bidang Hukum Perdamaian saat acara Dies
Natalis ke-52 Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, NAD.
Ada sisi lain yang menarik dari Presiden SBY yaitu:
seni. Di waktu senggangnya, Presiden SBY gemar membuat puisi dan lirik lagu. Tahun
2007 merilis album musik pertamanya yang berjudul “Rinduku Padamu” (kumpulan
lagu cinta dan religius) dan melibatkan beberapa penyanyi papan atas Indonesia.
Tahun 2009, bersama Yockie Suryoprayogo, Presiden SBY merilis album “Evolusi”. Kemudian,
tahun 2010 juga merilis album ketiga berjudul “Ku Yakin Sampai Di Sana”.1 Karena
kepemimpinan yang menarik, banyak warga
tertarik mengulas sosok, sepak terjang dan catatan dalam berbagai bentuk
tulisan/buku. Terima kasih Presiden SBY atas pengabdian yang luar biasa
terhadap bangsa Indonesia tercinta.
Referensi:
1 www.wikipedia.com
2 www.suara.com
3 www.setkab.go.id
6 Kementrian Tenaga Kerja Indonesia. 2011. Perkembangan Ketenagakerjaan di Indonesia.
Dalam
rangka kehadiran Presiden RI pada Konferensi
Perburuhan Internasional ke-100.
8 www.wikipedia.org
9
www.infopublik.org
10 www.depkeu.go.id.
11Yudhoyono,
Susilo Bambang. 2014. Selalu Ada Pilihan.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Post a Comment for "MENILAI 10 TAHUN KEPEMIMPINAN SBY DI MATA PUBLIK"