Best Western Kuta Villa
Sensasi Ubud di Best Western Kuta Villa
Menikmati
Sensasi Ubud di Best Western Kuta Villa
Waktu libur telah
tiba. Kini saatnya kita menikmati waktu santai di mana bisa menghabiskan waktu
bersama keluarga atau sahabat tercinta. Dan, pulau Bali masih menjadi proritas utama sebagai destinasi
wisata yang menggiurkan.
Selanjutnya, hal yang
perlu diperhatikan saat berlibur ke Bali adalah pilihan tempat menginap yang
“recommended” dengan memberikan nilai lebih. Sebagai rujukan, banyak orang yang
mengetahui Ubud sebagai kawasan sejuk dan pusatnya seni yang banyak dikunjungi
oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Oleh sebab itu, Ubud
banyak menjadi incaran destinasi ‘”menginap” karena suasananya yang masih alami.
Lantas, bagaimana jika kita menginap di hotel kawasan wisata Kuta yang ramai,
tetapi suasana Ubud tetap bisa kita nikmati. Tentunya setiap wisatawan sangat
menginginkan suasana tersebut.
Kondisi itulah yang
saya coba untuk merasakan sensasi menginap di hotel yang masih menjadi group
dari Best Western.
Selanjutnya, hotel yang menjadi tujuan menginap adalah Best Western Kuta Villa. Dengan menggunakan fasilitas “Voucher
Complimentary”, maka saya semangat banget untuk merasakan seperti apa sensasi
Ubud yang ada di hotel tersebut.
Best Western Kuta Villa, tempat
yang pas untuk
berbagai kegiatan saat liburan atau berbisnis
Yang menarik ketika
saya melakukan check in adalah
suasana Natal begitu kental. Pohon Natal yang berhiaskan angpao dan pernik-pernik Natal berdiri tegak di samping kanan meja
resepsionis. Karyawan hotel yang sedang bertugas di bagian tersebut menyambut
kami dengan ramah. Aksen warna krem dan coklat begitu dominan di kawasan ruang
tunggu.
Dan, salah satu dari
karyawan resepsionis yang ada mengantar kami hingga ke kamar yang dituju, lantai 2 dengan nomor kamar 2501 yang
termasuk kelas Premium dengan ekstra bed.
Yang unik dari tempat menginap ini adalah suasana alam dan seni sangat
mendominasi di hampir seluruh kawasan hotel.
Meja Resepsionis
Ketika kita melewati
kamar-kamar hotel yang ada di lantai dasar, semua pintu terbuat dengan sistem
ukiran. Serasa kita berada di rumah-rumah khas Jawa tempo dulu. Berbagai ukiran
yang terbuat dari batu kapur tercetak di beberapa kawasan hotel.
Suasana teduh dan “Ubud”
begitu melekat karena lorong-lorong antar kamar hotel yang kami lewati banyak
dihiasi dengan pohon Maja yang rasanya sangat pahit sebagai penghias dan
peneduh. Bahkan, pohon besar yang buahnya seperti Matoa tumbuh subur di antara lorong-lorong
kamar.
Lorong-lorong
antar kamar hotel yang berhiaskan
tumbuhan maja
Ketika saya melewati
lorong-lorong kamar di lantai dasar ini, saya merasakan seperti villa-villa pribadi
yang ada di kawasan Ubud. Rasanya, kesan hotel sepertinya hilang berganti
menjadi rumah-rumah pribadi yang saling berdempetan. Tentunya yang membedakan
adalah akses masuk kamar yang telah menggunakan teknologi chip kartu magnetik.
Sejenis buah
matoa yang tumbuh rindang di antara
lorong-lorong antar kamar hotel
Melewati
lorong-lorong kamar bagian lantai 2 yang bertuliskan jelas “Non Smoking Floor”
menunjukan itikad baik agar kondisi hotel tetap terjaga keasriannya tanpa
diliputi asap rokok yang bisa merusak kesehatan. Dan, lorong-lorong ini dirancang
tidak membuat licin saat hembusan daun-daun pohon yang ada di sekitar hotel
“mencipratkan” air hujan yang mengenai tangga naik.
Lorong menuju kamar tempat saya
menginap, tempatnya paling
ujung. Di kawasan ini merupakan “Non Smoking Floor”
Kamar
yang Nyaman
Memasuki kamar yang
dituju, saya berasa “fall in love” banget. Kamar yang luas untuk ukuran
keluarga, lebih dari cukup. Telah dilengkapi dengan 2 kursi dan 1 meja portabel
yang bisa dipindah-pindah. Kursi yang pertama dirancang sedikit miring ke
belakang yang bertujuan untuk menyandarkan badan kita untuk menghilangkan rasa
lelah. Sedangkan, kursi yang satu dirancang tegak dan cocok buat saya untuk
menulis. Meja yang dirancang “mati” telah dilengkapi dengan kaca besar yang
terpasang di dinding.
Asyik menulis
dan browsing internet dari fasilitas Wifi gratis
Televisi flat yang
terpasang di bagian tengah dinding kamar telah dilengkapi kurang lebih 60
chanel dalam dan luar negeri. Di bawah TV flat tersebut telah terpasang meja
yang berwarna coklat tua yang berfungsi serbaguna. Sebelah kirinya terdapat
pemanas air dan air minum mineral yang disediakan hotel. Sedangkan, bagian paling
kiri kamar tersebut terpasang lemari besar yang berfungsi untuk menaruh atau
menggantung pakaian dan “Safe Deposit Box”.
Meja dan
lemari yang berdiri tegak di bagian paling kiri kamar tidur
Safe Deposit
Box yang tersimpan di dalam lemari
Hanger
pakaian
dan baju mandi telah disediakan di dalam lemari
Saya beruntung sekali
karena kamar tersebut telah dilengkapi dengan ekstra bed. Sangat cocok ketika mengajak anak saya yang mulai
remaja untuk menginap. Di antara tempat tidur terdapat meja kecil yang berguna
untuk menempatkan telepon, penujuk waktu (jam) dan alarm yang telah disediakan
oleh manajemen hotel. Di atasnya, telah tergantung lampu tidur yang yang
pancaran cahayanya tidak terlalu terang. Pas sekali saat kita tidur, bikin
nyenyak.
Tempat tidur yang nyaman bikin
nyenyak beradu mimpi
Menelisik ke bagian “kamar
belakang” telah disediakan wastafel yang airnya bisa kita atur (dingin atau
hangat ke panas). Di bagian atasnya telah terpasang kaca yang ukurannya lumayan
besar. Toilet duduk pun sangat nyaman saat kita memakainya karena lumayan
besar. Juga, telah disediakan bath tube
(wastafel besar untuk mandi) dengan sistem pengaturan air (dingin ke panas).
Serta, terdapat juga shower yang terletak di atas bath tube dan shower portabel
yang bisa dipindah-pindah.
Bath
tube
dan toilet yang berstandar internasional
Kaca yang terpasang memberikan
pantulan bayangan dan
memberikan kesan lapang
Seperti biasanya,
suasana Ubud pun dibenamkan di dalam kamar hotel. Di bagian belakang (pojok)
terdapat tempat mandi yang beratapkan langit. Bagian bawah tempat mandi tersebut
dirancang dengan menggunakan unsur kayu. Sedangkan, bagian pojok yang di bagian
temboknya terdapat shower portabel
dengan jenis air dingin ke panas yang bisa kita setel terdapat alas lantai dari
batu-batu kecil.
Kesan alami sangat
kental sekali. Apalagi, atap langit membuat kita seperti mandi di alam terbuka.
Dan, tumbuhan hidup tidak lupa di pasang di kawasan ini agar memberikan udara
segar. Kamar mandi terbuka tersebut berbatasan dengan kamar mandi utama dan kamar
tidur yang pintunya dengan sliding door
(pintu geser).
Kamar mandi belakang yang terbuka
beratapkan langit
Asyik banget mandi di kamar mandi
belakang
Kolam
Renang dan Restoran
Kurang sreg rasanya jika tidak mencicipi
sensasi kolam renang saat menginap di hotel berkelas internasional. Kolam renang
yang masih berbentuk konvensional (persegi empat) memberikan jernihnya air yang
menggugah adrenalin saya. Kita renang brosis …. Tancap abis!
Padahal, waktu masih
menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Air masih dingin karena semalaman hujan
turun. Saya tidak peduli, pokoknya renang. Ada beberapa hal yang hendak saya
cari yaitu: membuat badan sehat dan mengatur pernafasan saya. Bukan hanya itu,
renang merupakan ritual saya jika menginap di hotel berbintang.
Kolam renang dengan air yang
jernih membuat saya
berlama-lama berenang
Saya belajar dari
orang asing (bule). Mereka tak melewatkan untuk berenang ketika menginap hotel.
Kolam renang yang mempunyai warna dasar kolam berwarna biru memberikan kesan alam
seperti pantulan dari birunya langit. Air yang jernih dan tidak mengandung
banyak kaporit tidak memberikan efek pedih di mata. Saya pun betah berlama-lama
di kolam renang ini.
Kolam renang yang
berbatasan langsung dengan Chill In
Resturant menjadi “objek pemandangan” menarik bagi tamu yang sedang
menikmati kuliner. Apalagi, tidak perlu khawatir karena di samping kolam renang
telah berdiri Pool Bar yang
menyediakan berbagai minuman yang bisa menghangatkan badan. Kursi-kursi yang
didesain terendam dalam air memberikan sensasi abis.
Pool Bar yang berada di samping kolam
renang
Setelah puas berenang
dengan mengarungi kolam renang lebih dari 15 kali bolak balik dari ujung ke
ujung maka selanjutnya adalah menikmati kuliner yang disediakan hotel. Chill In Resturant yang berada di
bagian depan sisi kanan hotel telah menyediakan berbagai jenis “Food and
Beverages”.
Kuliner yang
disediakan oleh restoran
Dari kuliner
tradisional hingga modern tersaji di restoran ini. Dari gado-gado dan nasi
jagung hingga makanan bernuansa roti merangsang saya untuk mencicipinya. Ada
soto Medan atau bubur yang tidak suka makanan yang keras. Saya tidak melewatkan
untuk minum jus jeruk dan apel yang tersedia di restoran ini. Nasi goreng yang
berbalutkan “beef sausage” melengkapi menu “breakfast” di pagi yang indah ini.
Gado-gado dan nasi jagung
Breakfast
(makan pagi) di pagi yang indah
Suasana restoran yang
terkesan lapang karena pengaturan meja yang tidak terlalu berdekatan. Juga,
aksen yang bernuansa Bali juga menghiasi restotan ini seperti balutan kain
“poleng” (kotak-kotak). Semua kursi dan mejanya terbuat dari unsur kayu. Sangat
alami! Dan sensasi Ubud masih ada di kawasan ini.
Suasana Chill In Restaurant dengan aksen kayu pada meja
dan kursi dan kain
poleng yang membuat cita rasa Bali
Bagi sahabat-sahabat
yang sedang atau merencanakan liburan ke Bali dan hendak menginap di kawasan
Kuta yang ramai dan bernuansa Ubud, Best
Western Kuta Villa sangat “recommended” untuk menjadi persinggahan yang
nyaman dan alami. Sahabat-sahabat bisa menghubungi langsung ke alamat di bawah
ini atau meng-klik webnya langsung. Banyak penawaran harga menarik. Selamat
berlibur dan silahkan singgah. Matur suksma (Terima Kasih).
Best
Western Kuta Villa
Jalan Nyang-nyang Sari No. 2
Kuta Bali 80361 Indonesia
(62) 361-75-66 65 Fax (62) 361-76 65
77
Website: www.bestwestern.com
For reservation : reservation@bwkutavilla.com
Artikel ini juga bisa sahabat baca di Kompasiana
Post a Comment for "Best Western Kuta Villa"