Best Western Resort Kuta
Semalam di Best Western Resort Kuta
Selamat datang di Best
Western Resort Kuta
Menjelang
Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, pulau Bali sedang panen berkah. Pariwisata yang
ada di pulau Bali menjadi jujukan para wisatawan baik domestik maupun
mancanegara. Kedatangan jalur darat maupun udara kian menyemut menjelang
datangnya Natal dan pergantian tahun.
Saya
melihat ratusan bus pariwisata yang berasal dari luar Bali menyesaki jalanan
pulau Bali. Pemandangan yang tidak asing lagi meskipun Bali sudah terbiasa
dengan kondisi seperti itu. Tetapi, yang menarik adalah banyak wisatawan yang
ingin menghabiskan malam Natal dan Tahun Baru di pulau Dewat ini.
Kondisi
tersebut berdampak terhadap okupansi
(daya kunjungan) ke seluruh sarana pendukung pariwisata. Salah satu lini bisnis
pariwisata yang sedang memanen berkah adalah bisnis perhotelan. Meskipun,
persaingan bisnis perhotelan sungguh kejam (baca: bersaing), tetapi harga (cost) menginap di hotel dari segala
kelas atau bintang menjadi naik.
Bahkan
tarif hotel ada yang naik hampir 100 persen. Oleh sebab itu, selalu hukum
permintaan berpengaruh terhadap hukum persediaan. Ketika permintaan begitu
banyak, sedangkan persediaan konstan maka harga atau nilai sebuah barang atau
jasa akan menjadi naik. Begitu pun dengan tarif hotel.
***
Lantas,
apa yang menarik bisnis perhotelan bagi saya. Saya pun ikut nimbrung alias
tidak mau kalah dengan para wisatawan yang mau menginap di hotel. Mendekati
Natal dan Tahun Baru, saya mencoba mencicipi atau menginap di hotel kelas
internasional, Best Western. Hal yang menarik adalah saya memanfaatkan “Voucher
Complimentary” untuk menginap gratis di 2 (dua) hotel yang berbeda tetapi dalam
satu manajemen. Selanjutnya, kisah menginap di hotel-hotel tersebut akan
ditulis dalam kisah yang berbeda. Cekidot!
Hotel
pertama yang menjadi tempat untuk bermalam adalah Best Western Resort Kuta Hotel yang berada di
jalan Kubu Anyar Nomor 118 Banjar Anyar Kuta Badung 80361. Ketika saya
melakukan check in, kondisi cuaca
sedang mendung. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat saya untuk
menikmati fasilitas yang disediakan oleh Best
Western Resort Kuta.
Hotel yang terletak di
jalur lalu lintas yang tidak terlalu ramai (jalan protokol) membuat keadaan di
sekelilingnya banyak dipenuhi dengan pepohonan yang rindang. Ketika saya dan
istri datang ke Kantor Depan (Front
Office), karyawan yang sedang bertugas menyambut kami dengan senyum dan
ramah.
Saya melihat kondisi
ruang tunggu yang terlihat luas dan terbuka membuat sirkulasi udara menjadi bebas.
Kadang angin yang bertiup menyergap badan saya. Rasa dingin karena cuaca yang
mendung membuat bulu kuduk berdiri. Sedangkan, ornamen dan hiasan yang ada
terkesan desain lokal sehingga membuat suasana “Bali banget” seperti
ukir-ukiran dinding yang terbuat dari batu kapur. Unik banget!
Televisi flat yang terpasang di bagian dinding belakang
Front Office membuat pemandangan yang
menarik bagi tamu yang sedang melakukan check
ini atau pengunjung ketika menunggu saudara, teman, kerabat atau relasi
bisnisnya. Menjelang Natal, hiasan pohon Natal tidak ketinggalan menghiasi
samping kanan Front Office. Gantungan angpao dan asesoris natal menjadi semakin
semarak.
Front
Office yang luas dengan hiasan yang unik
Melangkah ke bagian
lebih dalam, kita berada di kawasan terbuka (beratapkan langit) yang biasa
digunakan untuk berbagai macam kegiatan ketika suasana tidak turun hujan. Yang
di depannya terdapat bar untuk melayani para tamu. Di kawasan ini, suasana budaya
Bali lagi-lagi membuat “kearifan lokal” tetap terjaga.
Karena, masih di
kawasan terbuka tersebut tumbuh subur pohon beringin yang berselimutkan kain
“poleng”. Kondisi ini menunjukan bahwa pohon tersebut sebuah tempat yang
disucikan. Pesan saya, jangan sekali-kali mengganggu tempat yang dikeramatkan.
Karena dalam kepercayaan agama Hindu, disitulah bertahta dewa yang disembah.
Karena ada “pelinggih”, tempat sembahyang.
Pohon beringin yang rindang dengan pelinggih
Yang menarik dari hotel
ini adalah lantai serba kayu yang terdapat di kawasan tengah di mana kolam
renang besar berada. Menurut saya, kondisi ini bergun untuk mencegah kondisi licin
yang bisa membuat tamu terpeleset. Atau, mempermudah pemeliharaan karena berdekatan
dengan unsur air.
Best
Western Resort Kuta terdiri dari 4 lantai. Kebetulan, saya
menempati kamar nomor 4210 (Superior) yang berada di lantai 4. Akses untuk naik
turun naik menggunaka lift yang terletak di depan Ambrosia Restaurant. Melihat sekeliling
jejeran kamar dari pinggir kolam renang, warna krem dan coklat tua sangat mendominasi.
Warna yang kalem untuk dipandang.
Ornamen klasik dan unsur kayu yang mendominasi
kawasan tengah
Saya berharap kamar yang
saya tempati bisa melepas pandang ke arah kolam renang. Kenyataannya tidak! Kamar
yang saya huni justru mempunyai pemandangan yang lepas ke jalan raya Kubu Anyar
dan deretan genteng-genteng unik. Ketika mendung dan berubah hujan, pemandangan
ke luar jendela sungguh indah. Titik-titik air yang menempel di kaca membentuk
lukisan alam. Kabut tebal yang bergerak perlahan membuat suasana senja bagai berada
di tanah pegunungan.
Titik-titik air yang menghalangi pemandangan
ke luar jendela
Ruangan kamar yang
telah dilengkapi fasilitas standar hotel internasional membuat saya menjadi
nyaman. Air panas membuat badan saya sedikit mengurangi rasa dingin karena
serbuan Air Conditioning (AC). Sekali lagi, unsur lokal masih melekat di kamar seperti
adanya ukiran batu kapur tertempel di
dinding bagian depan dekat televisi flat berada.
Ruang tidur yang nyaman
Wastafel dan hair dryer
Kamar mandi dengan shower
Kondisi toilet
Memandang ke luar jendela hotel
Kondisi di luar hotel yang
masih hujan membuat saya masih bermalas-malasan untuk mencari udara segar dengan
jalan-jalan. Untungnya, acara chanel televisi
membuat saya menjadi tidak gundah gulana. Apalagi, acara-acara idola saya siap
memberikan kesegaran pikiran dan hiburan. Saya pun menghanbiskan malam yang
indah itu dengan tidur nyenyak setelah menikmati acara TV yang ditunggu-tunggu berakhir.
***
Tak lengkap rasanya
jika menginap di hotel berbintang tidak mencicipi fasilitas kolam renang.
Mungkin, pendapat saya sungguh konyol Tetapi, saya selalu happy ketika menjajal fasilitas kolam renang yang ada. Bahkan,
seberapa dalam kolam renang yang bisa saya jangkau kedalamannya. Sungguh asyik!
Entah sudah berapa kali
saya menjajal kebugaran badan saya untuk berenang bolak balik dari ujung ke
ujung. Cuma saya sendiri! Berasa banget kolam renang ini milik saya. He he he.
Nikmat banget rasanya ketika bisa berenang. Namun, yang paling penting adalah
menjaga kesehatan pernafasan. Karena sehat tidak ada di took-toko.
Pemandangan kolam renang pada malam
hari
Air dingin tidak menyurutkan saya untuk
berenang
Bagi tamu yang berenang
siang hari, maka Matsya Pool Bar
siap melayani saat istirahat dari berenang. Apalagi, jika kita mau menggunakan
fasilitas SPA, maka SPA yang berada di bagian ujung siap melayani tamu. Jadi,
jangan takut cape berenang!
Matsya Pool Bar
Sehabis berenang,
tentunya badan menjadi lelah dan lapar. Aksi selanjutnya adalah menikmati
kuliner yang ada di Ambrosia Restaurant.
Banyak kuliner yang menggoda saya untuk mencicipinya. Namun, tidak mungkin saya
mencobanya semua. Gila apa!
Kuliner yang menarik
adalah nasi goreng yang ditaburi dengan olahan ikan khas Bali. Tidak lupa minum
jus mangga dan jeruk yang membuat badan menjadi segar setelah lebih dari satu
jam berjibaku dengan air kolam renang. Untuk memberi efek segar, maka
buah-buahan menjadi pamungkas saya menikmati kuliner di Ambrosia Restaurant.
Akhirnya, jika anda berwisata
ke Bali jangan malu-malu untuk mampir di Best Western Resort Kuta. Fasilitas internasional
yang tetap menjaga kearifan lokal. Selamat menginap!
Ambrosia Restaurant
NB.
Semua ilustrasi dokumen pribadi
Post a Comment for "Best Western Resort Kuta"