Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Warisan Raja Bergaya Belanda di Taman Ujung




Warisan Raja Bergaya Belanda di Taman Ujung


Traveling is Amazing ..
Ya, traveling alias piknik kini menjadi tren di era millenial. Saat dunia digital berkembang dengan pesat, budaya sosial media (sosmed) menjadi sarana untuk menunjukan jati diri. Ada juga yang menjadi lahan untuk mencari pundi-pundi bahkan menjadi budaya untuk menunjukan sosial climber biar kelihatan mewah di mata orang lain. Tidak ketinggalan, kegiatan piknik juga merupakan salah satu ajang untuk mendapatkan wawasan yang luas tentang keindahan dunia. Selanjutnya, kegiatan piknik tersebut bisa dibagikan dalam sosial media untuk menarik atau memberikan informasi yang bermanfaat buat orang lain.
Pantas saja di era digital ini sebutan bagi orang yang tidak gaul (mengikuti tren) dan banyak bertebaran di sosmed disebut sebagai orang yang kurang piknik. Banyak Meme yang menunjukan bahwa bahayanya orang yang kurang piknik adalah menjadi tugas kita bersama. Karena, generasi bangsa ini harus rajin piknik agar lebih gaul dalam mengenal Indonesia. Karena, keindahan Indonesia bukan untuk ditelantarkan tetapi harus dinikmati dan dijaga.
Menariknya lagi, tempat piknik yang masih menjadi tempat tujuan wisata favorit adalah pulau Bali. Jika anda sebagai piknik addict  maka pulau Bali sebagai tujuan wisata harus ada  dalam daftar kunjungan piknik anda. Masa, orang asing saja berduyun-duyun mengunjungi indahnya pulau Bali, sementara anda belum sekalipun menjejakkan kakinya di pulau Dewata tersebut.  Maka, belum afdhol rasanya jika anda belum ngebolang atau ngejalanin bagai bocah petualang (sebutan familiar bagi yang suka piknik) untuk melakukan ritual piknik ke pulau Seribu Pura.  Dan, berburu tiket pesawat menuju pulau Bali adalah hal yang perlu dilakukan. Apalagi, jika mendapatkan tiket pesawat murah akan menjadi kebanggaan dalam melakukan piknik.

Taman Ujung Karangasem
            Pulau Bali sejatinya terbagi menjadi 2 zona besar tujuan wisata yaitu Bali Selatan dan Bali Utara. Bali Selatan meliputi Kabupaten/Kota seperti Badung, Denpasar, Tabanan, Gianyar, Bangli dan Jembrana. Sedangkan, Bali Utara meliputi Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Kondisi kedua zona wisata tersebut memang sangat berbeda. Bali Selatan dengan daerah tujuan wisata yang sudah melegenda seperti Pantai Kuta, Pantai Pandawa, Uluwatu dan lain-lain menjadi daerah yang  familiar dikunjungi oleh wisatawan. Tetapi, Bali Utara meskipun banyak tempat wisata yang sangat menggoda yang belum didukung oleh infrastruktur pariwisata yang memadai membuat tempat wisatanya jauh ketinggalan dibandingkan tempat-tempat wisata di zona Bali Selatan. Percayalah bahwa banyak tempat wisata di zona Bali Utara yang wajib ada dalam daftar kunjungan piknik anda.
            Salah satu tempat wisata di zona Bali Utara yang patut anda kunjungi adalah Istana Air (Water Palace) Taman Soekasada atau Taman Ujung Karangasem. Tempat piknik ini berada di Desa Tumbu Karangasem. Lokasinya dekat pantai Ujung Karangasem yang banyak dihuni oleh masyarakat keturunan Bugis yang berprofesi sebagai nelayan. Namun, tempat wisata tersebut lebih familiar disebut Taman Ujung Karangasem. Hal ini dikarenakan jika dilihat dari peta maka lokasi tempat wisata tersebut terletak paling ujung timur pulau Bali. 


Taman Ujung Karangasem (Sumber: dokumen pribadi)


Taman Ujung Karangasem dipenuhi dengan bangunan yang didominasi dengan warna putih. Ini adalah ciri khas dari bangunan tempo dulu yang dibangun saat penjajahan Kolonial Belanda. Menurut sejarah yang ada bahwa Taman Ujung Karangasem dibangun oleh raja Karangasem yang bernama I Gusti Bagus Jelantik, yang mempunyai gelar Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem pada tahun 1919. Di mana, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem memegang tampuk pimpinan Kerajaan Karangasem antara tahun 1909 sampai tahun 1945. Dan, kerajaan Karangasem adalah sebuah kerajaan besar saat itu dan Puri Karangasem (tempat tinggal keturunan raja Karangasem) masih terjaga hingga kini.
Melihat bentuk bangunan yang ada masih kelihatan kokoh merupakan presentasi bangunan ala Belanda. Perlu diketahui bahwa pembangunan proyek Taman Ujung Karangasem tersebut melibatkan arsitek Belanda bernama Van Den Hentz dan seorang berkebangsaan Tiongkok yang bernama Loto Ang. Namun, orang pribumi pun yang notabene seorang undagi (arsitek adat Bali) terlibat dalam proyek besar tersebut. Sayangnya, namanya belum ditemukan dalam berbagai literatur.
Taman Ujung Karangasem menampilkan objek wisata bangunan tempo dulu yang dikelilingi oleh taman yang berbentuk kolam air yang bening dan indah dipandang mata.  Taman Ujung Karangasem yang ada sekarang ini merupakan pengembangan dari Kolam Dirah yang telah dibangun sebelumnya pada tahun 1901. Sebagai informasi bahwa pembangunan Taman Ujung Karangasem dimulai tahun 1918, memakan waktu hingga 3 tahun lamanya dan selesai pada tahun 1921. Tetapi, setelah melewati 16 tahun, yaitu pada tahun 1937, Taman Ujung Karangasem diresmikan. Hal ini terdapat dalam sebuah prasasti berbahan marmer  yang tertulis dalam aksara Latin dan Bali serta dalam dua bahasa, Melayu dan Bali.
Anda pasti memahami bahwa bangunan yang mengusung arsitektur Belanda terkenal sebagai bangunan yang awet dan kokoh seiring perkembangan jaman. Sama halnya dengan Taman Ujung Karangasem yang ada sekarang ini tidak jauh berbeda dengan kondisi saat diresmikan. Apalagi, Taman Ujung Karangasem telah mengalami berbagai percobaan perusakan ketika terjadinya letusan Gunung Agung pada tahun 1963 dan gempa bumi besar tahun 1979 diyakini telah merubah struktur bangunan yang ada. Namun, karena bangunan tersebut mempunyai nilai sejarah yang tinggi maka Pemerintah Daerah bersikeras untuk mempertahankan keberadaannya.  
Saat memasuki area Taman Ujung Karangasem, anda akan melewati jembatan besar nan kokoh yang menghubungkan pintu masuk dengan area utama.  Anda bisa melihat pemandangan yang ada di sekelilingnya berupa lansekap tanah yang biasa ditanami padi atau tanaman lainnya. Selanjutnya, area utama berupa taman luas yang ditumbuhi oleh berbagai tanaman untuk menghiasi keindahan Taman Ujung Karangasem.


Jembatan penghubung pintu masuk dan area utama 
(Sumber: dokumen pribadi)


Di area utama terdapat taman luas yang menghijau karena banyaknya pepohonan,  yang sering digunakan untuk berbagai acara menarik seperti gathering atau outbound perusahaan negeri atau swasta. Dan, di taman utama ini kita bisa menikmati bangunan utama Taman Ujung Karangasem yang berada di tengah-tengah kolam air besar. Lalu, untuk menuju bangunan utama tersebut telah terhubung oleh dua jembatan kokoh yang berada di kedua ujung bangunan.


Salah satu jembatan penghubung bangunan utama 
(Sumber: dokumen pribadi)


Jembatan yang menghubungkan kedua sisi bangunan utama merupakan spot menarik bagi banyak orang untuk menjadikan objek kenangan seperti acara pre-wedding atau pemotretan model. Anda akan disambut oleh dua patung yang memakai kain poleng (kain bercorak kotak-kotak hitam dan putih khas Bali). Saya pun menyempatkan diri untuk mengucapkan selamat tatkala sepasang calon pengantin asing sedang melakukan sesi pemotretan di salah satu jembatan penghubung bangunan utama tersebut.  Suasana objek dengan background bangunan tempo dulu masih menjadi tempat yang unik untuk mengabadikan acara sakral tersebut. Apalagi, warna bangunan yang didominasi warna putih yang semakin memudar di sana-sini semakin membuat suasana jadul (jaman dulu) yang berbalut kekinian.


Jembatan penghubung menjadi spot untuk pemotretan 
(Sumber: dokumen pribadi)


Selfie di salah satu jembatan penghubung bangunan utama 
(Sumber: dokumen pribadi)


Taman Ujung Karangasem merupakan tempat wisata yang mendapatkan predikat “Certificate of Excellence” atau Sertifikat Keunggulan dari situs Trip Advisor. Penghargaan dalam dunia pariwisata ini bisa kita lihat di salah satu dinding bangunan utama. Ini menunjukan bahwa Taman Ujung Karangasem merupakan tempat tujuan wisata yang harus anda kunjungi saat piknik ke Bali.


Sertifikat Keunggulan Taman Ujung Karangasem  & Laman Trip Advisor 
(Sumber: dokumen pribadi & trip advisor/screenshoot)


Bangunan utama Taman Ujung Karangasem adalah spot yang banyak menyimpan sejarah tentang kerajaan Karangasem. Bangunan unik yang berbentuk seperti rumah peristirahatan keluarga raja terdiri dari beberapa ruang, yaitu: 1) ruang tamu (living room); 2) ruang tidur raja yang saat ini kondisinya dikeramatkan (bagi wanita yang sedang datang bulan/menstruasi dilarang untuk memasuki ruangan ini); 3) ruang putra-putri raja; 4) ruang dapur (dining room); dan lain-lain. Anda bisa meilhat berbagai memorabilia kerajaan Karangasem yang ada di dinding setiap ruangan. Sedangkan, di dinding bangunan utama anda bisa menikmati diorama yang menceritakan tentang pewayangan. Dari ruang tamu bangunan utama yang luas, anda bisa bebas menikmati pemandangan di sekeliling bangunan utama.


Salah satu ruang di bangunan utama, tempat peraduan raja 
Karangasem yang dikeramatkan (Sumber: dokumen pribadi)


Pemandangan air kolam yang bening  dan pepohonan menghijau menjadi penghilang rasa lelah ketika habis eksplorasi Taman Ujung Karangasem. Bangunan tempo dulu yang mengusung arsitektur Belanda bagai terapung-apung di tengah kolam air yang luas saat kita menikmati dari ketinggian. Selanjutnya, saatnya anda  menghilangkan rasa penat dengan beristirahat di sebuah bale bengong (ruang istrahat) yang letaknya di ketinggian. Untuk mengaksesnya, kita harus keluar dari bangunan utama dahulu dan menaiki puluhan anak tangga yang  membuat nafas sedikit ngos-ngossan. Tetapi, rasa lelah tersebut akan terbayarkan saat kita melihat lansekap Taman Ujung Karangasem yang indah dari atas.  Di tempat ketinggian ini juga terdapat sebuah bangunan semacam stage untuk istirahat atau ajang seni yang terbuat dari beberapa pilar beton tanpa tembok. Tempat ini akan terlihat jelas dari sisi selatan Taman Ujung Karangasem.


Puluhan anak tangga dan Bale Bengong sebagai tempat istirahat 
(Sumber: dokumen pribadi)


Anda tidak bisa membayangkan bahwa luas Taman Ujung Karangasem kurang lebih 400 hektar dahulu. Berhubung perjalanan sejarah dan berbagai kebijakan pertanahan, maka yang ada sekarang kurang lebih 10 hektar. Kebijakan land reform (reformasi agraria) menyebabkan banyak tanah milik kerajaan yang dibagikan kepada masyarakat untuk dikelola. Bukan itu saja, sistem pembayaran upeti (pajak) kerajaan yang menjadi ladang pendapatan kerajaan pun sudah tidak ada lagi. Namun, pendapatan yang diperoleh dari karcis para pengunjung Taman Ujung Karangasem merupakan pemasukan Pemerintah Daerah Karangasem.

Skyscanner: Travel Guide  
Menikmati keindahan Taman Ujung Karangasem bisa menjadi Aha Moments  bagi para penikmat piknik. Tempat wisata yang menampilkan bukan hanya keindahan lansekap Indonesia semata tetapi ada nilai adat dan budaya yang diusung oleh masyarakat setempat sebagai warisan leluhur bangsa. Menjaga arsiterktur Taman Ujung Karangasem tetap pada aslinya merupakan rentetan sejarah yang harus dipahami oleh generasi mendatang. Menjaga keindahan pepaduan unsur tanah dan air merupakan bagian dari konsep masyarakat Hindu Bali yang terjaga sejak masa lalu yaitu, Tri Hita Karana. Konsep tersebut  mengandung arti tentang terjaganya hubungan antara Manusia dan Manusia, Hubungan Manusia dan Alam dan Hubungan Manusia  dan Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). 



  
Nah, anda wajib mengunjungi Taman Ujung Karangasem biar tidak dikatain “kurang piknik”.  Apalagi, di era yang serba online maka berburu tiket pesawat promo untuk melakukan piknik bukan hal yang mustahil. Sekarang banyak situs yang menjual  tiket murah bagi para traveler.  Salah satu situs yang bisa menjadi buruan para bolangers untuk mendapatkan harga tiket yang miring dibandingkan dengan situs-situs online lainnya adalah Skyscanner. Di situs Skyscanner, anda bisa mencari tiket pesawat, hotel dan sewa mobil dengan harga yang bersaing.



Beranda situs online Skyscanner (Sumber: skyscanner.co.id/screenshoot)


Saat anda mencari harga tiket pesawat, banyak pilihan harga yang ditawarkan yaitu:  terbaik, yang termurah terlebih dahulu, yang tercepat terlebih dahulu, Pergi Waktu keberangkatan, Maskapai dan Perhentian. Situs Skyscanner akan menampilkan kondisi harga tiket sesuai dengan urutan yang diminta. Ini memberikan kemudahan dalam proses pencarian harga tiket.


Pencarian tiket pesawat sesuai dengan urutan yang diinginkan 
(Sumber: skyscanner.co.id/screenshoot)


Sedangkan, jika anda mencari jenis hotel, apartemen dan hostel yang diinginkan maka situs Skyscanner akan menampilkan hotel sesuai “urut berdasarkan” yang diinginkan. Pencarian hotel, apartemen dan hostel  sesuai “urut berdasarkan” yaitu: paling populer, harga (rendah ke tinggi), harga (tinggi ke rendah), jarak ke pusat kota, peringkat dari tamu, Bintang (5 sampai 1) dan Bintang (1 sampai 5). Dan, anda bisa memilih sesuai dengan selera yang diinginkan.


Pencarian harga hotel sesuai dengan “urut berdasarkan” 
(Sumber: skyscanner.co.id/screenshoot)


Skyscanner merupakan situs online yang menjamin para traveler untuk mendapatkan tiket pesawat murah. Situs tersebut juga bisa menjadi panduan (guide) bagi traveler yang ingin menikmati keindahan Indonesia. Dan, terpenting jangan lupa untuk berkunjung ke Taman Ujung Karangasem. Selanjutnya, untuk melihat betapa mudahnya memperoleh tiketpesawat murah demi tujuan wisata, para traveler bisa melihat tayangan video berikut ini:


Skyscanner Travel Guide: Anti Ketinggalan Tiket Pesawat Murah 
(Sumber: Skyscanner Indonesia)


Sekarang, anda pasti ngebet banget piknik ke Bali, bukan? Pastinya, Taman Ujung Karangasem akan memuaskan dahaga anda agar tidak disebut orang yang “kurang piknik”. Jangan tunggu lama-lama, booking tiket pesawat  melalui Skyscanner  untuk mendapatkan hargatiket yang diinginkan.  Sudah saatnya, mari bersama-sama peduli dan melindungi generasi bangsa kita dari bahaya  kurang piknik  Betul!!





4 comments for "Warisan Raja Bergaya Belanda di Taman Ujung"

deddyhuang.com October 10, 2017 at 1:16 PM Delete Comment
Terima kasih ya sudah ikutan Blog Competition "Aha Moments" Skyscanner Indonesia. Good luck :)
CASMUDI October 10, 2017 at 6:45 PM Delete Comment
Terima kasih telah mampir. Salam hangat.
Haya Aliya Zaki October 11, 2017 at 10:42 PM Delete Comment
Jejak. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)
CASMUDI October 12, 2017 at 4:11 AM Delete Comment
Makasih mbak telah mampir. Salam hangat.