Generasi Anti Hoax di Era Digital sebagai Modal Besar Menuju Indonesia Maju
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا
بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya:
“Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu” (Al-Hujurat: 6)
Perkembangan dunia digital kian kencang.
Dampaknya, segala informasi yang ada di dunia bisa diakses dalam sentuhan jari
(touchscreen) sarana digital seperti gadget. Dunia yang tanpa batas
(borderless) menjadi kelebihan dari kemajuan peradaban manusia. Manusia kini
dengan mudahnya mendapatkan atau membagi informasi ke seluruh dunia. Sebuah
perkembangan dunia teknologi yang tidak bisa dikekang begitu saja, karena ranah
digital kian deras menghunjam peradaban manusia.
Indonesia khususnya mengantisipasi perkembangan
digital tersebut dengan hati-hati. Karena, perkembangan dunia digital bagai
pisau bermata dua. Semua akan berakibat kepada manusia itu sendiri. Baik atau
buruknya pengaruh digital adalah manusia yang menentukan, the power in your
hand (kekuasaan ada di tangan anda). Menguntungkan atau merugikan, manusialah
yang berbuat.
Kondisi kemajuan ranah digital ”diamini”
oleh pemerintah Indonesia untuk menyebarkan literasi media, di mana masyarakat
Indonesia harus pintar dan smart dalam mengelola ranah digital. Itulah yang
dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Indonesia untuk
menyebarluaskan kemahiran masyarakat Indonesia dalam mengelola informasi.
Masyarakat Indonesia ditanamkan untuk menggunakan ranah digital sebaik mungkin.
Salah satu program yang dilakukan oleh
Kemetrian Komunikasi dan Informasi Indonesia adalah melaksanakan acara Flash blogging yang mengusung tentang “Menuju Indonesia Maju”. Beberapa kota besar di
Indonesia dihelat acara tersebut. Dan, salah satu kota yang perlu diadakan Flash
Blogging adalah Kota Denpasar. Acara tersebut diadakan di Hotel Harris Residences
& Riverview Kuta di Jalan Raya Kuta No. 62 Kuta Bali.
Pembukaan acara diisi oleh Kepala Dinas
Kominfo Provinsi Bali (diwakili) dan Direktur Keterbukaan Informasi Publil
Kominfo. Banyak hal yang diutarakan di anatranya masyarakat Indonesia
mengguakan ranah digital sebaik mungkin. Dan, itu sebuah kewajiban yang perlu
dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia.
Pembukaan oelh Kepala Kominfo Bali (diwakili) dan
Direktur Keterbukaan Informasi Publik (Sumber: dokumen pribadi)
Blog, Ranah
Informasi Digital
Blog merupakan salah satu media dalam
ranah digital yang sangat berpengaruh membentuk pola piker masyarakat digital.
Kementrian Kominfo menggandeng narasumber yang berpengalaman dalam dunia
blogging, yaitu Mbak Mira Sahid yang merupakan pendiri dari Kumpulan Emak
Blogger (KEB). Banyak hal yang dipaparkan oleh Mbak Mira Sahid tentang dunia
blogging di antaranya tentang sejarah blog di dunia dan perkembangan blogger di
Indonesia.
Mbak Mira Sahid, pendiri Kumpulan Emak Bloger
(Sumber: dokumen pribadi)
Menurut Mbak Mira Sahid bahwa blogger
perlu mensosialisasikan program-program pemerintah atau hal-hal yang positif
baik Program-program yang akan dan sudah dilaksanakan oleh Pemerintah. Mbak Mira
Sahid, juga menyatakan bahwa Flash Blogging merupakan salah salah satu program
yang digagas oleh @djikp yang masih dalam lingkun Kemntrian Kominfo untuk
menyebarkan konten-konten yang yang disharing secara online. Dan, salah satu
cara terbaik adalah melalui blog. Dan, yang menarik adalah ketika seorang
blogger menggeluti dunia blogging memperoleh banyak keuntungan bukan hanya
kepuasan tetapi bisa mendapatkan penghasilan yang baik. Oleh sebab itu, untuk menjadi Digital Influencer (blogger) yang
menekankan orientasinya pada uang, maka harus meningkatkan kualitas konten
tulisannya.
Mbak
Mira juga menekankan perlunya tidak menyebarkan konten-konten yang berbau Hoax.
Seperti, jangan posting halhal yang tidak sepatutnya disebarkan (anak-anak yang
masih kecil yang bisa menjadi korban penculikan anak dan lain-lain).
Blogger perlu berpikir besar dalam membantu pemerintah
untuk melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan kemakmuran masyarakat. Oleh sebab
itu, blogger perlu menanamkan hal-hal yang positif di ranah digital.
Selanjutnya, Mbak Mira menyimpulkan bahwa seorang blogger perlum menerpakan
kata “THINK” yang berarti:
T is it True (Benarkah?)
H Is it Hurtful (Menyakitkankah?)
I Is it Illegal (Illegalkah?)
N Is it Necessary (pentingkah?)
K Is it Kind (Santunkah?)
Konsep tersebut dimaksudkan agar setiap konten yang kita
bagi dalam ranah digital bisa bermanfaat bagi khalayak yang berartabat.
Mengisi
Positivitas Ruang Publik
Narasumber selanjutnya adalah Andoko Darta dari Tim
Komunikasi Presiden. Beliau menekankan perlunya menyemangati tentang
program-program pemerintah yang telah bermanaat buat masyarakat luas.
Pak Andoko Darta
(Sumber: dokumen pribadi)
Beliau juga menekankan bahwa pemerintah mengusung tentang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar
tercipta satu harga bagi masyarakat dari Papua hingga Aceh. Blogger diharapkan untuk mengisi ruang publik yang positif di ranah digital demi kemajuan bangsa Indonesia.
Post a Comment for "Generasi Anti Hoax di Era Digital sebagai Modal Besar Menuju Indonesia Maju"