Deklarasi Netizen Indonesia MPR RI : Menebar Kedamaian di Ranah Digital
Deklarasi Netizen Indonesia
yang ditandatangani 44 netizen (warganet) terpilih yang mewakili 11 wilayah
atau Provinsi di Indonesia (Sumber: dokumen pribadi)
Ranah
digital telah menjadi media untuk menyampaikan informasi, pertemananan hingga
melakukan bisnis jual beli. Juga, ranah digital seringkali menjadi ajang “hate
speech”, mencemarkan nama baik seseorang atau lembaga. Dengan kata lain, ranah
digital menjadi dua sisi mata pedang. Di mana, satu sisi bisa memberikan banyak
manfaat bagi semua. Tetapi, di sisi lain bisa menjadi senjata yang merugikan bagi diri
sendiri maupun orang lain. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sebagai
lembaga negara berusaha memanfaatkan keuntungan dari ranah digital. Untuk
menghasilkan “awareness” yang masif maka lembaga tinggi negara tersebut
menggandeng Warganet (Netizen) dari seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, MPR RI
mengundang 44 netizen terpilih dari 11 Provinsi di Indonesia untuk melakukan
perancangan draft hingga penandatanganan naskah Deklarasi Netizen Indonesia di
Gedung MPR RI tanggal 7-9 Desember 2018
lalu.
*****
Tidak terbersit
dalam pikiran bahwa saya akan menjadi bagian dari warganet (netizen) yang diundang oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jakarta tanggal 7-9 Desember 2018 lalu. Bukan itu saja, saya menjadi salah satu
koordinator dari para netizen yang mewakili Provinsi Bali. Mungkin, ini adalah
jawaban Allah SWT yang mengamini mimpi saya bahwa dengan berbuat baik akan
mendapatkan ganjaran di suatu hari nanti.
Ya, berusaha untuk
berbuat baik dengan memberikan informasi yang bermanfaat dan menginspirasi bagi
orang lain. Baik melalui tulisan (blog), postingan di akun media sosial dari
Facebook hingga akun video YouTube. Saya
berusaha untuk bijak dalam memanfaatkan media sosial saat ini.
Dan, yang membuat
saya bangga adalah MPR RI membiayai segala keperluan dari biaya transportasi
hingga akomodasi. Saya benar-benar merasa tersanjung. Karena, hal tersebut adalah
program negara di mana MPR RI ingin selalu dekat dengan masyarakat Indonesia
melalui ranah digital. MPR RI sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang menginginkan agar informasi yang bertebaran di media sosial adalah informasi
yang menyejukkan alias memberikan kedamaian bagi sesama.
Hari Pertama :
Penyusunan Draft Deklarasi Netizen Indonesia
MPR RI memberikan
fasilitas semua netizen yang hadir dengan fasilitas hotel bintang lima. The Sultan Hotel & Residence Jakarta
yang berlokasi dekat dengan Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakarta Convention
Center (JCC) menjadi tempat saya dan netizen lainnya untuk melemaskan
otot-otot. Setelah kurang lebih 2 jam
perjalanan dengan pesawat Garuda Indonesia (GA 4412) Bali - Jakarta. Serta, 2
jam perjalanan menyusuri jalanan Jakarta yang penuh macet.
Dari kamar di
lantai 5 hotel bintang lima tersebut, saya bisa menyaksikan betapa angkuhnya
gedung-gedung Jakarta yang menjulang tinggi. Juga, stadion GBK bagaikan sebuah
cangkir yang berselimutkan pepohonan. Di situlah, Persija Jakarta dan Mitra
Kukar akan bertanding untuk menjadi jawara dalam laga Liga Gojek. Pemandangan
kota Jakarta yang berselimutkan awan dan mendung membuat hati saya menjadi
sedikit tenang. Karena, deru kemacetan akan menjadi teman sejati ketika keluar
dari hotel untuk menyusuri jalanan Jakarta.
*****
Sesuai dengan
agenda MPR RI maka setelah melakukan sholat isya, 44 netizen akan berkumpul di Merapi Room untuk “Welcoming Dinner”,
ramah-tamah dengan MPR RI. Namun, hal yang menarik adalah, 44 netizen diberikan
kepercayaan oleh MPR RI untuk membahas isu-isu terkini dan viral di ranah
digital. Selanjutnya, akan dijadikan sebuah draft
naskah Deklarasi Netizen Indonesia.
Acara ramah-tamah berlangsung
sangat “cool” dan santai. Mbak Mira Sahid
dan Mbak Lia dari netizen Jakarta
memandu acara yang penuh kekerabatan tersebut dengan joke-joke yang segar. Setiap netizen yang hadir diberi kesempatan
untuk memperkenalkan nama dan hal-hal yang dilakukan berhubungan dengan ranah
digital.
Kehadiran dan sambutan
Kabiro Humas MPR RI Ibu Siti Fauziah,
S.H., M.H. yang familiar dipanggil Ibu Titi dan Kepala PDSI (Pengolahan Data & Sistem Informasi) Andrianto Madjid,
S.E., M.M. yang akrab dipanggil Mas Andrian membuat suasana menjadi
cair. Saya dan netizen lainnya yang hadir seperti berada dalam sebuah keluarga
yang lama tidak bertemu. Benar-benar menjadi keluarga besar yang saling berbagi
kisah dan kenangan.
Dan, para netizen
tersebut menjadikan momen yang ada sebagai bahan postingan di berbagai akun
media sosial (medsos) mereka masing-masing. Bahkan, banyak netizen yang
melakukan siaran langsung baik di
Instagram maupun di Facebook. Dan, acara ramah tamah pun telah menghiasi
berbagai media sosial. Kadangkala,
kalimat-kalimat lebay atau joke-joke yang menyegarkan keluar dari
para netizen. Suasana semakin riuh dan menggemaskan. Setiap orang yang ada di
ruangan tersebut berkompetisi untuk ikut andil membuat acara semakin hidup.
Mbak Mira Sahid, Ibu Siti
Fauziah (biasa dipanggil Ibu Titi) dan Mas Andrian (Sumber: dokumen pribadi)
Selanjutnya, para
netizen dibagi beberapa kelompok untuk membahas hal-hal yang viral dan menarik
untuk dibahas menjadi sebuah poin penting yang ada dalam deklarasi netizen. Waktu kurang
lebih 1 jam sangatlah kurang untuk membahas hal-hal yang wajib dituangkan dalam
sebuah draft deklarasi netizen.
Tetapi, netizen terpilih
telah memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal-hal penting dari
para netizen yang mempunyai arti sama akan dijadikan satu dalam sebuah poin
penting. Dengan dipandu mbak Lia, maka ide-ide yang muncul dari para netizen
difokuskan menjadi 4 poin penting layaknya 4 pilar MPR RI. Yang selanjutnya
menjadi “Draft Deklarasi Netizen Indonesia".
Dan, Mas Andrian sebagai wakil dari MPR RI menerima draft
Deklarasi Netizen Indonesia yang diserahkan oleh perwakilan netizen yang hadir.
Alhamdulillah, pihak MPR RI sangat menghargai kinerja netizen yang telah
bekerja keras membuat poin-poin penting dalam draft tersebut. Saya sebagai bagian dari para netizen pun merasa
bangga ikut memberikan sumbangsih yang hanya “setetes air” dari lautan yang
Maha Luas. Dan, tugas netizen dihari pertama diakhiri dengan saling berkenalan
sesama netizen dan pihak MPR RI. Tidak lupa, acara foto bersama pun menjadi
agenda utama.
Perwakilan Netizen menyerahkan
draft Deklarasi Netizen Indonesia kepada pihak MPR RI yang diwakili oleh Mas
Andrian (Sumber: dokumen pribadi)
Foto bersama sehabis acara (Sumber:
dokumen pribadi)
Hari Kedua :
Pembacaan dan Penandatanganan Deklarasi Netizen Indonesia
Hari kedua adalah
hari padat kegiatan bagi para netizen. Agenda kegiatan yang ada adalah
penandatanganan Deklarasi Netizen Indonesia oleh 44 netizen Indonesia yang
hadir. Dan, acara rekreasi ke dua tempat wisata viral di media sosial yaitu Museum Macan di Kebon Jeruk Jakarta Barat dan
Wisata Kota Tua Jakarta Utara. Dan,
rekreasi akan berakhir di Jimbaran Resto
Pantai Marina Ancol Jakarta Utara.
Sekitar pukul 07.00
WIB, 2 bis (Bus Merah dan Bus Putih) yang membawa para netizen dan pihak MPR RI
bertolak dari The Sultan Hotel &
Residence Jakarta menuju Gedung MPR RI.
Selama perjalanan, penuh kegembiraan dari para netizen. Dari ajang selfie hingga senda gurau menjadi menu
utama. Kebetulan saya ikut dalam rombongan Bus Merah yang dipandu oleh Mbak
Mira Sahid.
Seperti anak yang
diberi mainan baru, maka saya dan netizen lainnya menjadi orang baru saat berada di kawasan MPR RI/DPR
RI. Mimpi yang menjadi kenyataan.
Setiap sudut kawasan tersebut menjadi objek jepretan kamera yang akan menjadi
bahan tulisan atau postingan di media sosial. Gelak tawa para netizen terdengar
di sana sini. Ada yang melakukan siaran langsung melalui akun sosial medianya.
Serta, merekam setiap momen bersejarah untuk menjadi bahan kenangan atau
diposting di YouTube.
Saya pribadi baru merasakan pengalaman seumur hidup. Bisa bebas mengekspresikan di kawasan steril
milik rakyat. Saya meluapkan kegembiraan dengan berbagai jepretan kamera dan
rekaman video. “Kapan lagi saya bisa
narsis begini di gedung milik wakil rakyat“ pikir saya. Kecuali, jika Allah
SWT mentakdirkan saya diundang kembali oleh MPR RI dan menjadi wakil rakyat
atau senator. Karena, garis nasib
hanyalah Allah SWT yang Maha Menentukan. Wallahu
a’lam bissawab.
*****
Sesuai waktu yang
ditentukan, maka semua netizen memasuki Ruang Delegasi yang berada di Gedung
Nusantara V MPR RI. Memasuki Ruang
Delegasi merupakan kebanggaan besar bagi saya. Betapa tidak, hal yang tidak
mudah untuk memasuki ruangan tersebut, meskipun bagi anggota MPR RI/DPR RI.
Perlu alasan dan ijin yang sangat ketat untuk menggunakan fasilitas ruangan
tersebut. Perlu diketahui bahwa Ruang
Delegasi tersebut diperuntukan hanya untuk hal-hal luar biasa seperti menerima
delegasi luar negeri, melakukan PAW (Pergantian Antar Waktu) anggota wakil rakyat dan tempat Presiden
melakukan komunikasi dengan MPR RI.
Selanjutnya, acara
penandatanganan Deklarasi Netizen Indonesia dibuka dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Sebuah hal yang sangat khidmat saat dinyanyikan dalam ruangan
yang spesial. Jujur, saya hampir menangis karena terharu dan bangga bercampur
menjadi satu.
Menyanyikan lagu Indonesia
Raya, Saya berdiri di sebelah kanan Mas Andrianto (Sumber: WAG Netizen MPR
2018)
Acara semakin cair dengan
adanya kata sambutan dari Mas Andrian dan Bu Titi (panggilan akrab dari Ibu
Siti Fauziah). Sebuah kebanggan besar bagi para netizen saat dua orang pembesar
MPR RI yang berhubungan erat dengan ranah digital tersebut mengapresiasi
kinerja netizen. Saya dan netizen lainnya yang hadir bagai tamu terhormat di Gedung Nusantara V MPR RI tersebut. Ya, saya merasa tersanjung menjadi bagian
acara fenomenal tersebut.
Mas Andrian (Sumber: dokumen
pribadi)
Ibu Titi (Sumber: dokumen
pribadi)
Acara semakin segar saat melakukan gladi resik untuk membacakan naskah
Deklarasi Netizen Indonesia untuk keesokan harinya. Dua netizen dari Manado diberi
tugas untuk memimpin pembacaan deklarasi tersebut. Setelah melakukan beberapa
kali percobaan maka gladi resik pembacaan naskah deklarasi dianggap telah siap.
Dan, acara puncak hari kedua adalah Penandatanganan
naskah Deklarasi Indonesia yang dilakukan oleh 44 netizen yang hadir. Adapun,
isi dari Deklarasi Netizen adalah:
Kami Netizen Indonesia berjanji
untuk :
1. Tidak
Menyebarkan Konten Hoax dan SARA
2. Bijak
Bermedia Sosial Sesuai dengan Pancasila
3. Menerapkan
Empat Pilar MPR RI dalam Literasi Digital
4. Bersatu
Membuat Keren Indonesia dengan Konten yang Positif
Jakarta, 8 Desember 2018
Warganet (Netizen) Indonesia
Foto bersama setelah acara hari
kedua (Sumber: WAG Netizen MPR 2018)
*****
Setelah acara
puncak hari kedua selesai, maka Bus Merah dan Bus Putih membawa netizen dan MPR
RI ke objek wisata yang menjadi viral di sosial media yaitu Museum Macan dan
Wisata Kota Tua Jakarta. Dua bus menyusuri jalanan ibukota Jakarta yang macet.
Tetapi, kemacetan tersebut tidak terasa dibandingkan dengan kegembiraan saya
dan netizen lainnya.
Museum
Macan yang berada di AKR Tower Kebon Jeruk Jakarta
Barat menghipnotis para netizen. Kesan museum yang angker, sepi dan membosankan
hilang sudah saat saya menginjakkan kaki di sebuah gedung bertingkat. Benar,
Museum Macan berada di Lantai M dalam sebuah gedung bertingkat dan modern.
Setelah menikmati
makan siang dan sholat maka netizen meski melewati beberapa eskalator dan security test oleh petugas keamanan. Hal
yang menarik adalah pelarangan untuk membawa tongsis ke dalam museum. Juga, larangan membawa kamera ke area
museum.
Untungnya, pihak
museum mempercayakan pada kami untuk membawa kamera ke area museum dengan catatan
dua orang netizen dibekali dengan kartu
penunjuk pers (media). Serta, dilarang
memotret untuk objek-objek tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen
museum. Setiap objek dalam area Museum Macan selalu menarik untuk
dinikmati.
Objek wisata
selanjutnya yang dikunjungi adalah Wisata
Kota Tua Jakarta. Di sini, netizen diberikan waktu kurang lebih 2 jam untuk
melalukan eksplorasi di tempat wisata tersebut. Wisdta Kota Tua Jakarta menjadi
andalan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, setiap sudut tempat wisata
tersebut menjadi viral di sosial media.
Bangunan khas
Belanda yang terjaga hingga kini seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang dan
patung dari orang dalam berbagai bentuk menghipnotis para pengunjung. Namun,
yang paling membuat semangat adalah keberadaan sepeda model dulu yang didesain
kekinian. Dengan biaya sewa Rp 20 ribu per jam telah menjadi objek yang mesti
ada dalam jepretan kamera sambil berkeliling seluruh kawasan Kota Tua
Jakarta.
Setelah puas
menyusuri uniknya Wisata Kota Tua Jakarta dalam berbagai gaya jepretan kamera
maka 2 bus membawanya kembali ke Jimbaran
Resto di Pantai Marina Ancol Jakarta. Sebuah restoran dengan suasana Bali
menyambut saya menjelang senja. Senja di Pantai Jimbaran Resto pun semakin
indah saat semburat merah dan ungu berpadu menjadi latar belakang jepretan selfie. Saya merasakan bagai di pantai
Jimbaran Bali.
Acara makan malam
semakin meriah saat tarian khas Bali yaitu
Tari Puspa Resti dan Cendrawasih menyambut rombongan kami. Bahkan, semakin
riuh saat Mas Andrian mendapatkan Surprise
Party karena merayakan Hari Ulang Tahunnya. Guyuran air dari mbak Mira Sahid pun membasahi
badannya. Sungguh, acara meriah malam itu ingin terulang lagi di tahun-tahun
berikutnya. Bikin kangen!
Hari Ketiga : Pembacaan
Deklarasi dan Pembekalan
Seperti biasanya,
para netizen bertolak kembali dari The
Sultan Hotel & Residence Jakarta menuju Gedung MPR RI. Dengan
menggunakan bus yang lain dengan hari kedua, menembus jalanan Jakarta.
Pemandangan semakin ramai karena fans Persija Jakarta akan memenuhi GBK malam
ini. Atribut warna merah memenuhi jalanan Jakarta yang kami lewati.
Setibanya di
kawasan MPR RI/DPR RI, seperti biasanya para netizen memanfaatkan waktu luang dengan mengekplorasi dalam berbagai jepretan
kamera. Setiap sudut yang belum terekam menjadi kenangan para netizen dalam
jepretan kamera. Saya pun memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar rasa puas
mengambil momen penting mencapai kata maksimal.
****
Sesuai waktu yang
telah diagendakan, maka kegiatan penting para netizen pun dimulai. Di Ruang Delegasi Gedung Nusantara V MPR RI
seperti hari sebelumnya menjadi tempat bersejarah. Dan, pembacaan Deklarasi
Netizen Indonesia pun akan menjadi momen penting dalam dunia digital. Sungguh,
Deklarasi Netizen Indonesia tersebut menjadi pemantik bagi netizen lainnya agar menebarkan kedamaian dengan
postingan-postingan postif dan menginspirasi.
Acara pembacaan
Deklarasi Netizen Indonesia makin mengagumkan dengan dihadiri Sekretaris Jendral
(Sesjen) MPR RI Bapak DR. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H. Sebuah kebanggaan luar
biasa bagi para netizen yang hadir. Seperti biasanya, acara dimulai dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan, suasana makin khidmat saat lagu Indonesia
Raya mengisi setiap celah Ruang Delegasi.
Seperti gladi resik
pada hari kedua, maka pembacaan naskah Deklarasi Netizen Indonesia pun bergema
seisi ruangan. Dengan posisi berdiri semua peserta yang hadir, setiap poin
penting deklarasi diucapkan secara membahana. Inilah momen penting sebagai
langkah awal untuk mewujudkan netizen cerdas dan bermartabat baik bagi bangsa
Indonesia juga bagi dunia. Dari deklarasi inilah, setiap netizen berkomitmen
untuk membuat keren Indonesia di mata dunia dengan postingan positif.
Setelah pembacaan
Deklarasi Netizen Indonesia, Sesjen MPR RI
memberikan pembekalan tentang perlunya menjadi netizen yang cerdas.
Sesjen MPR RI juga sangat mengapresiasi terbentuknya Deklarasi Netizen
Indonesia. Bahkan, beliau menyempatkan diri untuk membacakan puisi kebangsaan
yang berjudul “Manifesto”. Isinya benar-benar membawa bangsa Indonesia menjadi negara
besar. Beberapa bait awalnya adalah:
Masih
Indonesiakah Kita
Setelah
Sekian Banyak Jatuh Bangun
Setelah
Sekian Banyak Tertimpa dan Tertempa
Setelah
Sekian Banyak Terbentur dan Terbentuk
Masihkan
Kita Meletakkan Harapan
Di
Atas Kekecewaan
Persatuan
Di Atas Perselisihan
Musyawarah
Di Atas Amarah
Kejujuran
Di Atas Kepentingan
……………………………………….
Sesjen MPR RI Bapak DR. Ma’ruf
Cahyono, S.H., M.H. (Sumber: dokumen pribadi)
Saya pribadi
menyadari bahwa Sesjen MPR RI adalah sosok yang “be humble”. Beliau menyadari bahwa untuk menjadikan
Indonesia yang damai perlu adanya sinergitas informasi yang baik dari Pemerintah dan para netizen.
Bahkan, MPR RI sebagai rumah kebangsaan Indonesia perlu dikenal baik oleh
seluruh rakyat Indonesia. MPR RI juga sebagai pengawal Pancasila, salah satu
dari empat pilar MPR RI. Benar, saatnya masyarakat Indonesia memahami betul
tentang MPR RI yang telah meluncurkan empat pilar MPR RI, yaitu: 1) Pancasila; 2) Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; 3) Negara Kesatuan RI (NKRI); dan 4) Bhinneka
Tunggal Ika.
Fotro bersama setelah acara (Sumber:
WAG Netizen MPR 2018)
Kini, Deklarasi
Netizen Indonesia bukan hanya milik MPR RI, di mana deklarasi tersebut
ditandatangani dan digaungkan. Tetapi, Deklarasi Netizen Indonesia kini
menjadi milik semua rakyat Indonesia. Deklarasi Netizen Indonesia menjadi titik
awal kolaborasi Pemerintah dan rakyat Indonesia untuk bersatu padu dengan menampilkan konten-konten yang positif di ranah
digital.
Berawal dari acara netizen yang diselenggarakan MPR RI di daerah-daerah. Antusiasme netizen sungguh luar biasa. Berikut infografis perjalanan acara netizen dari acara di daerah hingga penandatananan Deklarasi Netizen Indonesia di Gedung MPR RI:
Berawal dari acara netizen yang diselenggarakan MPR RI di daerah-daerah. Antusiasme netizen sungguh luar biasa. Berikut infografis perjalanan acara netizen dari acara di daerah hingga penandatananan Deklarasi Netizen Indonesia di Gedung MPR RI:
Infografis perjalanan acara netizen hingga penandatanganan Deklarasi Netizen Indonesia di Gedung MPR RI (Sumber: Surya, Netizen Manado/WAG Netizen MPR RI)
Sebuah sinergitas
yang baik untuk membuat keren Indonesia di mata dunia. Kini saatnya masyarakat
Indonesia bersama-sama membuat rasa damai baik dunia digital maupun dunia
nyata. Jadi, negara menunggu kontribusi anda dengan postingan-postingan positif
di ranah digital. Kalau saya bisa, kini giliran anda.
Salam
Netizen Indonesia!
Momen yang tidak boleh dilewatkan
Netizen
Bali
Saya dan Netizen Bali lainnya
berfoto bersama dengan Sesjen MPR RI (Sumber: dokumen pribadi)
Saya dan Netizen Bali lainnya
berfoto bersama dengan Kabiro Humas MPR
RI (Sumber: dokumen pribadi)
Saya dan Netizen Bali lainnya
berfoto bersama dengan Kepala PDSI MPR RI (Sumber: dokumen pribadi)
Saya dan Netizen Bali lainnya
berfoto bersama dengan Pak Rofik, salah satu karyawan PDSI MPR RI (Sumber:
dokumen pribadi)
Saya diwawancarai Kompas TV (Sumber:
WAG Netizen MPR 2018)
Saya berpose di tangga Gedung
Paripurna DPR RI (Sumber: dokumen pribadi)
Keseruan di halaman Gedung MPR RI/DPR RI (Sumber: Casmudi Vlog/YouTube)
Kebersamaan Netizen Indonesia
Para netizen mengunjungi Museum
Macan (Sumber: dokumen pribadi)
Keseruan di Museum Macan (Sumber: Casmudi Vlog/YouTube)
Para netizen berfoto bersama di
Wisata Kota Tua Jakarta (Sumber: WAG Netizen MPR 2018)
Keseruan di Wisata Kota Tua Jakarta (Sumber: Casmudi Vlog/YouTube)
Para netizen berfoto bersama di
Pantai Marina Ancol Jimbaran Resto (Sumber: WAG Netizen MPR 2018)
28 comments for "Deklarasi Netizen Indonesia MPR RI : Menebar Kedamaian di Ranah Digital"
Semoga, banyak orang yang memakai media sosial dengan pisau yang benar
Btw ada dua adikku yang ikut disitu...Tomi dan Riant..hehe
Zaman now, jempolmu, harimaumu hehehe.
Padahal sosmed kalau digunakan dengan bijak, maka sangat membantu kita.
Pasti berasap ikut acara seperti ini...hihii~
((aku kali yaa...))
Hebat sekali menulisnya dengan rinci dan ringan.
Tapi menurutku harusnya yg diundang tuh influencer content creatir yg bereputasi baik. Mereka kan juga netizen, yang bisa memberi pengaruh buat followers atau netizen lainnya
Mungkin mengundang 44 netizen dari beberapa kota sesuai dengan 4 pilar MPR RI, angka 4nya heheeee
Bermanfaat banget nihh postingannya, mas
Terima kasih untuk sharingnya ya ^_^
Enychan