Merawat Indahnya Pura Arjuna Metapa, Cagar Budaya Indonesia di Tengah Persawahan
Pura Arjuna Metapa tampak di
tengah persawahan yang menghijau di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten
Gianyar – Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Anda kenal cerita Mahabharata? Generasi milenial pasti
sudah mengenalnya, bukan? Cerita klasik yang dikenal secara turun temurun menggambarkan
tentang pertempuran habis-habisan antara keluarga Pandawa dan Kurawa.
Di era digital, anda bisa
melihatnya dalam bentuk berbagai video di kanal YouTube. Salah satu tokoh yang
menarik perhatian banyak orang adalah tokoh rupawan dan sakti yang bernama Arjuna. Dengan senjata panahnya yang
mampu membunuh para musuhnya. Anda juga bisa menikmatinya dalam Cagar Budaya Indonesia.
Dilindungi UU Cagar Budaya
Sayangnya, situs purbakala
yang merupakan peninggalan tokoh Arjuna tidak mudah anda temukan. Namun, anda tidak
perlu khawatir. Karena, situs peninggalan tokoh Arujuna yang berbentuk “Pura Arjuna Metapa” bisa anda temukan
di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar - Bali.
Jika anda melakukan
perjalanan wisata ke arah Tampaksiring, kurang lebih 36 km dari Kota Denpasar, anda
akan menemukan situs tersebut. Yang menarik dari Pura Arjuna Metapa adalah letaknya
yang ada di tengah persawahan. Jadi, para pengunjung wajib mengikuti jalan
setapak menuju lokasi tersebut. Jaraknya kurang lebih 100 meter dari jalan
raya.
Pura Arjuna Metapa
terletak di sebelah selatan Pura Kebo Edan atau sebelah barat (seberang jalan)
dari Museum Purbakala atau Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Gianyar. Pura
Arjuna Metapa merupakan peninggalan purbakala yang harus dirawat dan dijaga.
Apalagi, keberadaannya telah dilindungi oleh Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010
tentang Cagar Budaya. Pura Arjuna Metapa menjadi daya tarik wisata baik wisatawan
domestik maupun mancanegara yang hendak menuju Tampaksiring.
Papan penunjuk yang menerangkan
bahwa Pura Arjuna Metapa dilindungi oleh Undang-undang Nomor 11 tahun 2010
tentang Cagar Budaya (Sumber: dokumen pribadi)
Sungguh indah, jika
dilihat dari jalan raya, Pura Arjuna Metapa ini terlihat seperti villa kecil di
tengah persawahan. Faktanya, Pura Arjuna Metapa ini benar-benar minimalis. Bangunan
ini mempunyai ukuran kurang lebih 2m x 2m. Tidak mempunyai pembatas atau
dinding di sekelilingnya. Atapnya didesain dengan gaya khas Bali.
Bangunan Pura Arjuna Metapa
didesain terbuka dengan gaya khas Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Perlu diketahui bahwa
Pura Arjuna Metapa merupakan peninggalan purbakala yang masuk dalam kawasan Daerah
Aliran Sungai (DAS) Petanu. Di mana, Sungai Petanu mengalir dari kawasan Kintamani
Bangli hingga Pantai Selatan Selat Badung.
Merawat Situs Purbakala
Meskipun bangunannya
didesain terbuka dan jauh dari jangkauan, tetapi masyarakat Pejeng dan
sekitarnya benar-benar merawat situs cagar budaya tersebut. Masyarakat sangat
mempercayai bahwa keberadaan Pura Arjuna Metapa sangat disucikan, khususnya
penganut agama Hindu Bali. Oleh sebab
itu, Pura Arjuna Metapa benar-benar dirawat dan dijaga layaknya tempat
persembahyangan. Jika anda berkunjung ke situs ini, maka anda bisa melihat banyak
sesaji atau canang yang berada di bagian bawah arca tokoh Arjuna.
Banyak sesaji atau canang menjadi
pertanda bahwa Pura Arjuna Metapa dirawat dan disucikan masyarakat sekitar (Sumber:
dokumen pribadi)
Kesucian Pura Arjuna Metapa
membuat masyarakat sekitarnya yang memohon kesuburan, keselamatan dan
kesehatan. Bahkan, keberadaan Pura Arjuna Metapa ini bisa melindungi dari
pengaruh kekuatan negatif yang hendak menggangu kenyamanan dan keselamatan
masyarakat Pejeng dan sekitarnya.
Pura Arjuna Metapa
menunjukan kepada para pengunjung dengan tokoh Arjuna menghadap ke arah barat. Dengan
kedua tangan bersila di depan dada dan memegang pancuran air. Pancuran air
tersebut menandakan seperti “patirthan” yang berarti pemandian air suci. Cocok
sekali bahwa situs cagar budaya tersebut berada di kawasan DAS Petanu yang banyak
mengandung air.
Arca tokoh Arjuna yang berdiri
dengan kedua tangan bersila di depan dada dan memegang pancuran air (Sumber:
dokumen pribadi)
Arca tokoh Arjuna
semakin memberikan aura purbakala dengan adanya arca kedua pembantu setianya
yaitu Tualem dan Merdah yang mengapit di sebelah kanan dan kirinya. Hal ini
menunjukan bahwa tokoh Arjuna merupakan tokoh penting dalam sejarah.
Tualem dan Merdah, kedua abdi
yang setia menemani tokoh Arjuna (Sumber: dokumen pribadi)
Kondisi Pura Arjuna
Metapa yang terbuka dan jauh dari pengawasan masyarakat memberikan sedikit rasa
khawatir akan kelanggengan cagar budaya tersebut. Namun, besarnya kesadaran masyarakat
untuk merawat situs purbakala menjadi penenang jiwa bagi siapapun yang peduli
akan cagar budaya.
Sungguh, kepedulian
semua kalangan untuk menjaga dan merawat Pura Arjuna Metapa sangat penting.
Cagar budaya Indonesia yang tidak ternilai harganya. Setiap saat akan
memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi generasi mendatang. Rawatlah Pura
Arjuna Metapa setiap saat agar nilai sejarah tokoh Arjuna akan terus dikenang. Jangan
biarkan tangan-tangan jahil merusak keberadaan Pura Arjuna Metapa.
Nah, biar masyarakat
makin menyadari perlunya merawat dan menjaga Cagar Budaya Indonesia, anda bisa
berpartisipasi pada kompetisi “Blog Cagar Budaya Indonesia: Rawat atau Musnah!”.
2 comments for "Merawat Indahnya Pura Arjuna Metapa, Cagar Budaya Indonesia di Tengah Persawahan"