Merenda Masa Depan Cemerlang dengan Kurikulum Pendidikan Tinggi Internasional Ala Sampoerna University
Percaya atau tidak, ada anggapan kesuksesan masyarakat
Indonesia setelah lulus dari kuliah, yaitu menjadi pegawai negeri. Jangan
kaget, jika setiap ada lowongan kerja pegawai negeri selalu dijejali oleh
ribuan para pelamar lulusan sarjana.
Ketika, para sarjana gagal menjadi pegawai negeri akan
menyebabkan tingkat pengangguran. Menurut Menteri Ketenagakerjaan RI Ida
Fauziyah, tingkat pengangguran terbuka
Indonesias turun dari 6,49% tahun 2021 menjadi 5,86% bulan Agustus 2022. Meskipun
menurun, tetapi sebuah ironi ketika banyak pengangguran Indonesia didominasi
oleh lulusan perguruan tinggi.
Persaingan dunia kerja semakin ketat. Oleh karena itu, sarjana
harus memiliki kompetensi bekerja. Beberapa keahlian yang dibutuhkan di
masa mendatang, seperti: 1) Complex
Problem Solving (Pemecahan masalah lengkap); 2) Creativity and Innovation (kreatifitas dan inovasi); 3) Collaboration (kerja sama); dan 4) Communication (komunikasi).
Kelas
Internasional
Kuliah di luar negeri menjadi impian banyak orang, karena
memberikan prestige (wibawa) tersendiri.
Bahkan, mempunyai nilai jual tinggi dalam dunia kerja global. Contoh, sosok Maudy Ayunda adalah lulusan perguruan tinggi bergengsi luar negeri.
Karir artis kelahiran 19 Desember 1994 tersebut sukses. Dia dipercaya sebagai
juru bicara (jubir) Presidensi G20 Indonesia yang diadakan di Bali Nopember
2022 lalu.
Amerika Serikat menjadi dambaan tempat kuliah anak muda
Indonesia, karena menjadi rumah dari 10 universitas top dunia. Mencapai gelar
sarjana di Amerika Serikat tidak mudah. Ditambah, biaya hidup yang mahal. Tetapi,
hambatan tersebut tidak menyurutkan niat masyarakat Indonesia untuk kuliah di
Amerika Serikat, karena berkelas internasional.
Bagaimana dengan perguruan tinggi Indonesia? Perlu
diketahui, penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi Indonesia diatur dalam
berbagai peraturan, seperti:
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
3.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Tahun 2020 tentang Standard Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 47).
Kurikulum pendidikan tinggi merupakan nyawa dari suatu
program pembelajaran. Sayang, setiap ganti pemerintahan, kurikulum pendidikan
tinggi juga berganti. Kurikulum pendidikan tinggi terbaru adalah Kurikulum
Merdeka, dengan proses pembelajaran dilakukan kapan dan di mana saja. Kurikulum
sebelumnya, kurikulum 2013 mengutamakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia menghasilkan
lulusan yang kompetensinya diakui dunia. Oleh sebab itu, perguruan tinggi harus
melakukan terobosan, agar bersaing secara global. Salah satu hal yang dilakukan
adalah menerapkan kurikulum internasional.
Selanjutnya, perguruan tinggi harus membuka kelas
internasional yang merupakan program kuliah yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi melalui kerja sama dengan perguruan tinggi mitra di luar negeri. Kerja
sama tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi.
Tentu, ada perbedaan perkuliahan antara program reguler
dengan kelas internasional, seperti:
1.
Bahasa pengantar kuliah program reguler adalah bahasa
Indonesia. Sedangkan, kuliah kelas internasional adalah bahasa Inggris.
2.
Proses penerimaan mahasiswa program reguler, seperti Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Sedangkan,
kelas internasional, seleksi mahasiswa langsung oleh pihak perguruan tinggi.
3.
Materi yang diujikan dalam seleksi program reguler
adalah tes potensi akademik, tes kemampuan skolastik, dan tes lain tergantung
dari jurusan yang dipilih. Sedangkan, di kelas internasional adalah kemampuan
bahasa Inggris. Calon mahasiswa biasanya wajib memiliki sertifikat TOEFL ITP
minimal 500, skor iBT minimal 61, serta IELTS minimal 5,5.
4.
Biaya kuliah program reguler ditentukan dengan sistem
Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan besaran dalam beberapa kelompok. Sedangkan,
biaya kuliah kelas internasional ditetapkan oleh PT.
Sampoerna
University
Salah satu perguruan tinggi Indonesia yang menerapkan
kelas internasional adalah Sampoerna University, yang berlokasi di Kampus L'Avenue, Jalan Raya Pasar Minggu,
Kav. 16 Pancoran, Jakarta. Menurut Head
of Student Recruitment Sampoerna University Lorensia Soegiarto, metode
belajar di Amerika Serikat diadopsi oleh Sampoerna University (grid.id/5/6/2020).
"Contohnya, jumlah siswa-siswi
yang dalam satu kelas tidak lebih dari 30 orang sehingga suasana belajar lebih
kondusif dan juga pelajaran yang tidak hanya mengedepankan teori namun juga
aplikasi langsung…”
Sampoerna University telah terakreditasi A (Baik Sekali)
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Satu-satunya perguruan
tinggi Indonesia yang menerapkan pendidikan internasional ala Amerika
Serikat. Sampoerna University menawarkan Program Gelar Ganda. Mahasiswa belajar
selama 4 tahun di Jakarta dengan kurikulum Amerika Serikat dan lulus dengan 2
gelar: gelar sarjana Amerika Serikat terakreditasi dari The University of Arizona
dan gelar sarjana terakreditasi dari Sampoerna University. Banyak alumni Sampoerna University yang transfer kuliah ke The University of Arizona atau universitas bergengsi lainnya
di Amerika Serikat.
Sampoerna University telah menjalin mitra dengan The
University of Arizona (Sumber: Sampoerna University/diolah)
Keuntungan yang bisa diperoleh mahasiswa Sampoerna
University dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia:
1.
Kerangka pendidikan interdisipliner
2.
Raih gelar The University of Arizona dengan kuliah di
Indonesia.
3.
Harga terjangkau, menghemat biaya yang signifikan hingga
75% dibandingkan belajar di Amerika Serikat.
4.
94% (9 dari 10 lulusan) Sampoerna University berhasil
mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidangnya hanya dalam waktu kurang dari 3
bulan.
5.
Fasilitas perkuliahan yang canggih.
Proses perkuliahan di Sampoerna University (Sumber:
Sampoerna University)
Presiden dari Sampoerna University Dr. Marshal Schoot menjelaskan
tentang perbedaan dengan universitas lain.
Sampoerna University (Sumber: Sampoerna University Student Recruitment)
“Kelas internasional, pasti biayanya mahal”
Kalimat tersebut menjadi ungkapan khalayak umum. “Ada rupa
ada harga”, berarti semakin produk berkualitas, maka harga akan berbanding
lurus. Berhubung Sampoerna University menawarkan kelas internasional yang
menghasilkan lulusannya mampu bersaing secara global, maka biaya kuliah yang
ditawarkan sebanding dengan kualitas pendidikannya.
Menurut info laman harga.web.id,
biaya pendaftaran program pendidikan umum Strata Satu (S1) Sampoerna University
tahun 2022/2023 sebesar Rp20 juta. Tahun pertama dan kedua, masing-masing
semester dibebankan biaya sebesar Rp56.750.000,-. Selanjutnya, pada tahun
ketiga dan keempat, biaya masing-masing semester berbeda-beda, tergantung
fakultas yang diambil mahasiswa. Berikut, contoh biaya Fakultas Teknik dan teknologi Sampoerna
University:
Kurikulum pendidikan tinggi yang kita hadapi sekarang
akan menjadi taruhan masa depan, saat persaingan global kian mengganas. Dana
yang telah kita keluarkan dalam proses perkuliahan di Sampoerna University akan
terbayar lunas, ketika mampu merenda masa depan cemerlang. Ibarat pepatah, siapa menabur, dialah yang memanen.
2 comments for "Merenda Masa Depan Cemerlang dengan Kurikulum Pendidikan Tinggi Internasional Ala Sampoerna University"