Kemampuan Bahasa Inggris, Modal Daya Saing Pemuda Menghadapi MEA 2015
Oleh Casmudi, S.AP
“Sebuah counter HP di Kota Denpasar dipenuhi pembeli yang datang silih berganti.
Para pelayan baik pria maupun wanita dengan ramah melayani para pembeli. Tak
terkecuali, seorang bule wanita Australia yang berniat membeli paket data
internetan. Dia memilah-milah segepok nomor kartu perdana sebuah provider yang diberikan pelayan untuk dipilih
sesuai dengan seleranya. Tetapi, berbagai pertanyaan dalam bahasa Inggris yang
diajukan bule wanita membuat para pelayan bingung dan mengangguk-angguk. Ternyata, anggukan mereka
tidak mengetahui maksud apa yang dikatakan bule wanita. Saya yang bermaksud
untuk membeli pulsa berusaha membantu untuk menerjemahkan maksud bule wanita
tersebut. Seorang pelayan tanpa malu-malu berujar, “wah, nggak tahu maksudnya. Blank saya, harus ngambil kamus untuk translate dulu”. Bule wanita pun senyum-senyum,
karena kendala komunikasi bahasa yang menjadi hambatan di antara mereka”
Ilustrasi di
atas benar-benar terjadi dan tanpa disadari akan menimpa diri kita. Ya, bahasa
Inggris memang sangat diperlukan dalam pergaulan internasional. Sebelumnya,
kita sering mencibir, buat apa belajar bahasa Inggris. Toh, saya pun tidak akan ke luar negeri. Tetapi, karena perkembangan
jaman, bahasa Inggris harus kita kuasai.
Apalagi, kemahiran berbahasa Inggris bagi kaum pemuda sangatlah
diperlukan.
Perlu
diketahui bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang paling krusial. Suka atau tidak suka, saat ini bahasa
Inggris sangat mendominasi semua aspek komunikasi. Kita melihat hampir semua electronic devices menggunakan bahasa
Inggris. Sebagian besar negara-negara ASEAN menggunakan bahasa Inggris sebagai ’Medium
of Instruction’ atau bahasa
kedua setelah bahasa nasional mereka. Seperti negara Filipina, Singapura, dan
Malaysia. Dengan demikian, bahasa Inggris menjadi alat komunikasi yang sering
digunakan oleh dunia. Dengan kata lain, “English is a global ‘Lingua Franca”.
Kondisi yang
paling menegangkan adalah saat memasuki berlakunya ASEAN Economic
Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada
akhir tahun 2015. Sungguh, tantangan yang tidak sepele dan menjadi tantangan luar
biasa bangsa Indonesia, khususnya kaum pemuda sebagai pemegang estafet bangsa.
Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA 2015 tersebut. Karena,
kondisi ekonomi bangsa akan menjadi taruhannya.
Berlakunya
MEA 2015, kawasan ASEAN menjadi kawasan tanpa batas yang bisa dilalui setiap
warga negara ASEAN tanpa hambatan. Pergaulan setiap warga negara pun menjadi
bebas. Oleh sebab itu, diperlukan alat komunikasi yang mampu menyatukan warganya.
Jadi, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional akan menjadi bahasa
komunikasi antar negara ASEAN. Mau tidak
mau, suka tidak suka, pemuda Indonesia harus mahir berbahasa Inggris.
Kondisi ini menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika, pemuda
tidak mengantisipasinya sejak dini, kita akan menjadi penonton kemajuan era
globalisasi kawasan ASEAN. Kita tidak mau tersisih bukan?
Sekarang kita
harus menyadari betapa pentingnya bahasa Inggris untuk masa depan. Ada beberapa
manfaat dan pentingnya belajar bahasa Inggris, yaitu:
1.
Bahasa Inggris sebagai modal untuk bersosialisasi dengan masyarakat dunia
Saat kita
bepergian ke luar negeri dituntut berbicara bahasa Inggris agar mempermudah
komunikasi dengan warga lokal. Tetapi, saat orang asing berada di negeri kita,
tidak dituntut untuk berbahasa Indonesia. Orang asing dengan santainya
berbicara dalam bahasa Inggris, sementara kita tidak mengetahui maksudnya.
Kondisi inilah yang perlu direspon, bahwa bahasa inggris merupakan bahasa
universal yang telah digunakan lebih dari 400 juta penduduk dunia. Kemahiran
berbahasa Inggris menjadi modal untuk bersosialisasi dengan penduduk dunia.
Karena, sebagai masyarakat yang berkembang dan ingin maju harus berinteraksi
dengan penduduk dunia. Bukan hanya bersosialisasi dengan penduduk negeri yang kita tinggali.
2.
Bahasa Inggris digunakan dalam teknologi
Perkembangan
teknologi sungguh tak terbendung. Salah satunya, kemajuan gadget. Coba perhatikan perangkat
teknologi tersebut hampir semuanya menggunakan bahasa Inggris. Kata-kata yang sering kita ucapkan tanpa
disadari berasal dari bahasa Inggris. Bahkan, kita sering menggunakan bahasa
teknologi yang tanpa disadari adalah bentuk bahasa Inggris, seperti: selfie, Wifi, download, dan
lain-lain.
3.
Bahasa Inggris untuk dunia pendidikan
Jika kita
bermaksud mencari beasiswa pendidikan luar negeri, bahasa Inggris menjadi
syarat mutlak. Jangan kaget, jika kita ingin mendapatkan beasiswa di luar
negeri biasanya dituntut untuk mendapatkan nilai TOEFL yang disyaratkan.
Bahkan, kita dituntut untuk membuat Personal
Statement dalam bahasa Inggris. Apalagi,
pendidikan di level universitas, dalam beberapa mata kuliah telah
mewajibkan mahasiswa untuk memiliki buku-buku berbahasa inggris. Jadi, pemuda
mahir bahasa Inggris adalah kewajiban.
4.
Bahasa Inggris diperlukan dalam dunia kerja
Memasuki MEA
2015, tak terkecuali saat melamar pekerjaan, kita sering membaca persyaratan iklan lowongan kerja tertulis, “Spoken in English fluently written &
oral” yang berarti lancar bahasa Inggris dalam tulisan dan ucapan. Apalagi, jika kita
memasuki perusahaan berkelas internasional, maka kemampuan bahasa Inggris
menjadi modal utama selain kemampuan spesifikasi.
Kemampuan
pemuda bersaing dengan para pekerja asing di kawasan ASEAN yang
berjumlah kurang lebih 600 juta orang. Apalagi, pada tahun 2015 International Labour Organisation (ILO)
merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14
juta. Permintaan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta.
Sedangkan, tenaga kerja level rendah
meningkat 24% atau 12 juta. Kondisi ini menjadi tantangan pemuda agar mampu memegang
kendali dalam pasar tenaga kerja.
5.
Bahasa Inggris mampu menguasai dunia
Manfaat bahasa
inggris juga dapat membantu pemuda dalam upaya untuk menguasai dunia, seperti
berperan aktif dalam bidang ekonomi, gaya hidup, budaya, dan sebagainya.
6.
Bahasa Inggris membuat si pemakainya tampil keren
Betapa
kerennya, jika kita lihat pemuda yang mahir dalam berbicara bahasa Inggris. Ada
nilai lebih yang tersemat pada dirinya. Bukan berarti kita mengacuhkan bahasa
Indonesia. Tetapi, dengan berbicara bahasa Inggris memberikan persepsi bahwa si
pemakai tersebut mengikuti perkembangan di era globalisasi. Sebelum kita
memahami betapa pentingnya manfaat bahasa Inggris, kita akan beranggapan “sok
belagu”. Tetapi, setelah tahu betapa arti pentingnya memasuki MEA 2015, maka
kita akan yakin bahwa hal tersebut akan menjadi keren alias cool abis. Banyak tempat pelatihan yang berguna untuk mengasah ketrampilan dalam berbahasa Inggris dengan baik, seperti mengikuti pelatihan di WE Academy Saung Inggris sebagai solusi atau contoh. Tempat pelatihan ini berada di Kota Bandung, Jawa Barat.
Di akhir tulisan, bisa saya simpulkan bahwa bahasa Inggris bagi
pemuda menjadi urgent, penting dan
perlu menghadapi MEA 2015. Karena, MEA 2015 akan mengalami pertukaran antar negara
ASEAN begitu bebas dalam arus perdagangan barang atau jasa. Kemahiran berbicara
bahasa Inggris sebagai modal utama pemuda. Mengapa? Sebab dengan adanya MEA
2015, tidak hanya sumber daya manusia (SDM) lokal yang dihadapi, namun juga
ancaman serbuan SDM luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bahkan, jika kita
bekerja ke luar negeri kita harus menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa
komunikasi. Oleh sebab itu, pemuda harus benar-benar memiliki kemahiran bahasa
Inggris sejak dini. Dengan kata lain,
masa depan pemuda dipertaruhkan menghadapi MEA 2015.
"Bahwa tulisan ini dibuat untuk mengikuti Saung Inggris National Essay Competition 2015 yang diselenggarakan www.wisdomnesiaenglish.com"
Referensi:
Referensi:
http://belajarbahasainggrisonline-gratis.blogspot.com/
www.rri.co.id
www.tribunnews.com
Tag:
#MahirBahasaInggris
#DayaSaingPemuda
#MEA2015
#BahasaInggrisModalUtama
2 comments for "Kemampuan Bahasa Inggris, Modal Daya Saing Pemuda Menghadapi MEA 2015"