Beasiswa Gelar
Ganda (Double Degree) Magister sebagai
Beasiswa Unggulan
Mahasiswa Indonesia
Oleh Casmudi
(Sarjana Administrasi Publik dan Penulis di
Kompasiana)
Email: casmudi.vb@gmail.com
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Berlakunya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir tahun 2015 menyebabkan persaingan global
semakin ketat. Salah satu cara memenangkan persaingan adalah meningkatkan
kualitas pendidikan hingga tingkat Magister. Tetapi, biaya pendidikan tingkat
Magister masih tergolong tinggi.
Mahalnya pendidikan
tingkat Magister tidak membuat surut langkah sarjana. Salah satunya, mengumpulkan
informasi setiap ajang konsultasi beasiswa. Berharap bisa diterima kuliah
Magister perguruan tinggi favorit. Tujuannnya adalah mendapatkan pendidikan
terbaik atau kuliah gratis agar bisa bekerja menjadi akademisi, peneliti, dosen
dan lain-lain.
2.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan ini
adalah memberikan informasi kuliah tingkat Magister Perguruan Tinggi. Juga, informasi
beasiswa yang menjadi impian mahasiswa Indonesia melalui Program Beasiswa Gelar
Ganda (Double Degree). Harapannya, mahasiswa
Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Serta, merangsang peran Pemerintah
dan pihak lain secara konsisten untuk memperluas jaringan beasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pemaparan
Masalah
Undang-undang Nomor 14
Tahun 2005 mensyaratkan dosen minimal bergelar Magister. Rendahnya lulusan
Magister berpeluang kecilnya jumlah dosen yang belum mencapai rasio 1:40 (1
dosen untuk 40 mahasiswa). Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan bahwa Perguruan
Tinggi kekurangan 38 ribu dosen. Jumlah dosen mencapai 250 ribu dengan jumlah
mahasiswa mencapai 7 juta. Pada akhir 2017, rasio dosen dan mahasiswa mencapai
1:70. (Yusuf Asyari, 2017)
Publikasi
jurnal penelitian menurut Menristekdikti Mohamad Nasir masih sangat rendah di
tingkat ASEAN, hanya 4.500-5.500 karya meskipun target diturunkan dari 8.000 menjadi
6.000-6.500 karya sesuai anggaran pemerintah. Tahun 2015, Jurnal LIPI mencapai
tingkat internasional sebanyak 415 karya dan nasional 887 karya. Sementara, 35.314
peneliti LIPI yang terindeks global sekitar 401 orang (LIPI, 2016)
2.
Tinjauan
Pustaka
Sesuai
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka perlunya pengembangan potensi sarjana ke
tingkat Magister. Kendala biaya, banyak sarjana berprestasi tidak mampu melanjutkannya. Oleh
sebab itu, Pemerintah memberikan bantuan beasiswa sebagai tunjangan berupa uang
untuk biaya pendidikan mahasiswa (Eko Hadi Wiyono, 2007).
Beasiswa
Unggulan sesuai Permendiknas Nomor 95 Tahun 2013 merupakan salah
satu beasiswa tingkat Magister dalam bentuk Program Beasiswa Gelar Ganda (Double Degree). Beasiswa diselenggarakan
antara Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PTDN) maupun Perguruan Tinggi Luar Negeri
(PTLN) untuk memberikan gelar ganda (Double
Degree) kepada lulusannya.
Beasiswa gelar ganda (Double Degree) dilaksanakan apabila kedua
Perguruan Tinggi memiliki kesamaan minimum 50% dari total beban studi
(Kemdiknas, 2010). Perlu kesepahaman kurikulum, jumlah mata kuliah, sistem
satuan kredit transfer, format ijasah yang dikeluarkan dan rencana program mendatang.
PTDN dan PTLN wajib melakukan diskusi dan negosiasi dalam melaksanakan
kerjasama untuk menghasilkan Memorandum
of Understanding (MoU) dan Memorandum
of Agreement (MoA).
3.
Pembahasan
Gagasan
3.1
Pola Beasiswa Double Degree
Pendanaan Beasiswa Double Degree membutuhkan peranan Pemerintah
Daerah dan pihak lain dalam bentuk hibah dari negara sahabat, badan
internasional, yayasan dalam dan luar negeri, keuntungan BUMN dan perusahaan
swasta nasional serta multinasional bersifat tidak mengikat dan disisihkan
serta dijalankan untuk melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR)
(Kemdiknas, 2014).
Banyak
PTDN yang menyelenggarakan Beasiswa Double
Degree seperti UGM, UI, ITB, IPB, UNDIP, Universitas Bina Nusantara
(UBINUS) dan lain-lain. Beasiswa
Double Degree menjadi unggulan
mahasiswa Indonesia agar bisa kuliah Magister di luar negeri secara gratis. Menurut
Dina Mardiana (2009) dalam bukunya “Kuliah Gratis ke Luar Negeri, Mau?”
menyatakan bahwa alasan negara-negara menjadi tujuan beasiswa seperti:
kenyamanan iklim, makanan dan keramahan penduduk lokal, fasilitas belajar yang
sangat lengkap, keamanan dan besarnya nilai nominal beasiswa.
Beasiswa Double Degree tingkat Magister dilaksanakan selama 4
semester
menganut Pola 1+1. Maksudnya,
1 tahun kuliah di Indonesia dan 1 tahun di luar negeri. Contoh, Universitas Gajah
Mada (UGM)
bekerja sama dengan University of Lund, Swedia. Mahasiswa mengikuti perkuliahan
semester I dan II di UGM. Selanjutnya, perkuliahan/penelitian dan penyelesaian
tugas akhir pada semester III dan IV dilaksanakan di University of Lund, Swedia. Setelah selesai proses pembelajaran di
kedua universitas, mahasiswa menerima ijasah dengan 2 gelar sekaligus (Kemdiknas,
2014)
3.2 Keuntungan Program Beasiswa
Double Degree
Keuntungan
Beasiswa Double Degree buat mahasiswa,
seperti: 1) Mahasiswa mendapatkan
dua gelar sekaligus; 2) Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian dengan
teknologi yang lengkap; 3) Fasilitas akses jurnal internasional hampir tidak
terbatas; 4) bisa melanjutkan studi yang didanai oleh universitas mitra luar
negeri; dan 5) Penyesuaian iklim akademis dengan adanya kuliah yang sengaja
dimampatkan agar mahasiswa tidak terkejut dengan padatnya kuliah di luar negeri.
Sedangkan, keuntungan besar bagi
Perguruan Tinggi adalah memberikan akses masuk jajaran World Class University (WCU) dengan mutu
pendidikan bertaraf internasional. Perguruan Tinggi mampu bersanding dengan
Perguruan Tinggi di luar negeri.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)
Biaya kuliah tingkat Magister tergolong
tinggi.
2.
Publikasi ilmiah, jumlah peneliti, dosen
dan lain-lain masih rendah di tingkat ASEAN.
2)
Beasiswa Double Degree menjadi beasiswa unggulan mahasiswa Indonesia agar mampu
bersaing secara global.
3)
Tugas Pemerintah dan pihak lain dalam pendanaan
Beasiswa Double Degree.
4)
Banyak keuntungan Beasiswa Double Degree bagi mahasiswa dan
Perguruan Tinggi Penyelenggara.
3.
Saran
Pemerintah perlu membantu
Perguruan Tinggi dan pihak lain yang hendak melaksanakan Program Beasiswa Double Degree. Dorongan agar lebih mudah mendapatkan mitra luar negeri dalam Nota Kesepahaman (MoU).
DAFTAR PUSTAKA
Asyari, Yusuf (ed.). 2017. 24
Januari. Diakses dari Pengumuman! Dikti
Kekurangan 38 Ribu Dosen. Diambil dari
https://www.jawapos.com/read/2017/01/24/104515/ pengumuman-dikti-kekurangan-38-ribu-dosen
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 2012. Buku Pedoman Program Master & Doktor Double Degree
Indonesia-Perancis DDIP. Jakarta :
Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi.
Kementrian
Pendidikan Nasional (Kemdiknas). 2010. Naskah Akademik - Penyelenggaraan Program
Kerjasama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga
Lain di Dalam dan di Luar Negeri. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Kementrian
Pendidikan Nasonal (Kemdiknas). 2014. Beasiswa
Unggulan-Proses Penyelengaraan-Meraih Insan Cerdas dan Kompetitif. Jakarta:
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri.
Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2016. 3 Maret. Jumlah Peneliti dan Publikasi Penelitian Masih Rendah. Diambil dari
http://lipi.go.id/lipimedia/jumlah-peneliti-dan-publikasi-penelitian-masih-rendah-/15153
Mardiana,
Dina. 2009. Kuliah Gratis ke Luar Negeri,
Mau?. Depok : PT. Lingkar Pena Kreativa.
Wiyono,
Eko Hadi. 2007. Kamus Bahasa Indonesia
Lengkap – Disertai penggunaan EYD (Ejaaan Yang Disempurnkan). Surabaya: Palanta.
Permendiknas
Nomor 95 Tahun 2013 Tentang Beasiswa Unggulan
Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
No comments:
Post a Comment