Bukber bareng anak yatim piatu di
hotel (Sumber: dokumen pribadi)
(Dzahaba-zh
Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah)
Artinya:
“Telah hilang dahaga, urat-urat
telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.”
Doa di atas adalah
doa yang sahih saat berbuka puasa. Doa berbuka puasa yang terdapat dalam Hadist
Rasulullah SAW yang selengkapnya dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan:
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu…” (HR. Abu Daud 2357,
Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musnad 5395, dan
Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390.
Bukber
Jaman Now
Acara berbuka puasa
akan semakin seru jika diadakan secara bersama-sama atau yang sering disebut
dengan Bukber (Buka Bersama). Banyak
kemasan bukber yang didesain semenarik mungkin. Ada yang diselingi dengan musik
gaya Anak Jaman NOW, pengajian dan lain-lain. Anda juga sering lihat acara
bukber di berbagai stasiun televisi swasta yang dibuat heboh dengan diisi para
artis. Namun, acara inti dari semua itu adalah Bukber untuk membatalkan puasa.
Bahkan, banyak
perusahaan atau perorangan yang mengadakan bukber menjadi acara yang seru di
bulan Ramadhan. Oleh sebab itu, bukber sudah menjadi acara wajib yang harus
dilakukan dari kelas hotel mewah sampai hotel paling bawah (kaki lima). Formatnya pun beragam, dari acara bukber yang
dipadukan dengan pengajian hingga bukber yang sekedar ngumpul bersama teman dan
kerabat tanpa acara seremonial.
Acara bukber hendaknya
jauh dari kesan mewah hura-hura. Tidak perlu mendatangkan ustadz atau kyai
untuk mengisi ceramah sebelum acara bukber dimulai. Dan, tidak perlu mengundang band-band ternama ala
Noah, Wali atau yang lainnya. Bukber sebaiknya menjadi acara berkumpul yang
bertujuan untuk menjalin komunikasi.
Bukber yang meriah di salah
satu hotel di Kuta Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Saat anak semata
wayang menginjak dewasa dan mempunyai dunia kehidupannya sendiri, maka bukber menjadi
ajang untuk menghangatkan hubungan keluarga. Kata pepatah Jawa, “mangan ora mangan sing penting kumpul”
(makan tidak makan yang penting berkumpul).
Pepatah Jawa ini bagi saya mengandung pengertian bahwa jika ada waktu
untuk menyempatkan berkumpul maka tidak ada alasan untuk merekatkan hubungan
dan komunikasi.
Saat bukber bisa
menjadi ajang bercerita atau berbagi pengalaman seru yang telah dilakukan
seharian. Kadang, di acara bukber bisa menjadi acara curhat atau mencari solusi
terbaik bagi sesama. Tidak perlu menu
yang mewah ala resto mahal atau sajian
mewah di hotel berbintang. Bukber sebaiknya menyajikan menu yang bisa
mengenyangkan, bisa dinikmati siapa pun dan diperoleh dengan cara yang barokah.
Insya Allah acara bukber memberikan banyak manfaat.
Bukber
Bersama Orang lain
Saya memahami bahwa
bukber menjadi ajang yang sangat bermanfaat bagi siapa saja asal dilakukan
dengan niat baik, jauh terkesan foya-foya dan meninggalkan kesan gengsi. Di
Hari ketiga puasa Ramadhan tahun 2018, saya menyempatkan diri untuk bukber
bersama kerabat dan teman.
Jika ada rejeki
lebih, tidak ada salahnya anda mengundang saudara, teman, dan lain-lain biar
acar bukber lebih semarak. Kuncinya, bukber wajib dijauhkan dari kesan mewah
dan riya’ (pamer). Mengundang orang
lain dalam acara bukber bukanlah ajang pencitraan atau mendulang suara bagi yang
hendak nyaleg. Bukber perlu dilandasi
dengan kemurnian akhlaq dan keikhlasan hati yang mendalam.
Bukber juga bukan
ajang memamerkan harta, pakaian bagus, perhiasan bagus ke orang lain. Bukber
bukan acara untuk membawa pacar dan pasangan baru untuk ngomporin sang mantan.
Karena, bukber hendaknya dijauhkan dari acara duniawi dan balas dendam. Karena,
bukber pada dasarnya adalah membatalkan puasa bersama-sama karena seharian
berpuasa menahan diri dari lapar, haus, syahwat dan godaan panca indra.
Dengan menu
sederhana ala masakan rumahan, saya membatalkan puasa bersama kerabat dan
teman. Tidak ada ustadz atau kyai yang menyampakan pengajian atau tausiyah,
band terkenal atau musik-musik legendaris. Acara bukber hanya dipenuhi dengan
doa dan niat baik. Karena, saya berharap untuk tidak membatalkan puasa sebulan
penuh tahun ini. Insya Allah.
Bukber bersama
keluarga dan teman (Sumber: dokumen pribadi)
Jadi, banyak
manfaat yang bisa diperoleh dengan mengadakan bukber saudara, keluarga, kerabat
atau teman. Tentu, bukan sekedar hura-hura atau menciptakan gengsi jika bukber
diadakan di sebuah hotel atau restoran mewah. Nih, beberapa manfaat Bukber (menurut
bidanku.com) yang bisa anda peroleh
jika diniati dengan kebaikan dan keikhlasan, yaitu:
1.
Memperkuat
Tali Silaturahmi. Ini adalah manfaat utama dengan
mengadakan acara bukber. Silaturahmi akan terjaga dengan baik dan hangat. Saat
pertemuan jarang dilakukan maka bukber menjadi oase pelepasa rindu agar tetap
terjalin hubungan dengan baik dengan saudara, sahabat, teman dan lain-lain.
2.
Menciptakan
suasana tepat untuk reuni. Ketika persahabatan anda
dengan teman-teman lainnya terjalin dengan erat. Dan, banyak kenangan indah
yang tidak bisa dilupakan, namun terputus karena perpisahan maka bukber
merupakan salah satu ajang yang tepat untuk menciptakan acara reuni.
Mempersatukan kembali hubungan dan kenangan yangn telah trcipta bersama dengan
orang lain.
3.
Berbagi
Rezeki. Setiap manusia mempunyai nasib yang
berbeda-beda. Maka, bukber menjadi ajang yang tepat untuk berbagi rejeki dengan
orang lain. Ketika anda mengalami rejeki berlebih maka mengadakan bukber dengan
orang lain yang bernasib kurang baik merupakan acara berbagi rejeki.
4.
Meningkatkan
Kerja Sama. Bukber juga menjadi ajang yang baik
untuk meningkatkan hubungan kerjasama dalam segala hal. Pembicaraan yang
penting dengan orang lain bisa dibicarakan secara serius atau santai dengan
mengadakan acara bukber. Gelak dan tawa menikmati kuliner bukber tanpa terasa
meningkatkan kerjasama baik dalam pkerjaan maupun bisnis.
5.
Dan, masih banyak manfaat lainnya yang
bisa diperoleh dari acara bukber.
Semoga acar bukber
banyak memberikan manfaat yang luar biasa bagi siapa saja. Dengan niat baik dan
keikhlasan maka bukber akan memberikan banyak pengaruh bagi yang melakukannya.
Saatnya bukber dilandasi dengan hati
bukan karena gengsi dan duniawi. Yuk, bukber!
Artikel ini juga tayang di Kompasiana
No comments:
Post a Comment