Jelajah Indahnya Masjid Raya Baiturrahmah Kampung Jawa Denpasar
Masjid
Baiturrahmah atau Masjid Kampung Jawa (Sumber: dokumen pribadi)
Kota Denpasar
adalah kota yang berwawasan budaya. Kota yang berada di Provinsi Bali dan merupakan
ibukota Provinsi. Tentu, semua kantor pemerintahan Provinsi berada di Kota
Denpasar. Sebagai kota urban, maka Kota Denpasar dipenuhi oleh penduduk yang
bervariasi. Semua penganut agama atau kepercayaan ada di Kota Denpasar.
Kota Denpasar yang
mayoritas penduduknya beragam Hindu telah lama mengembangkan konsep Bhinneka
Tunggal Ika. Oleh sebab itu, setiap pemeluk agama bisa menjalankan
ajarannya secara harmonis dan saling
berdampingan. Tidak terkecuali umat Islam yang masih menjadi kaum minoritas di
Pulau Dewata. Jadi, keberadaan tempat
ibadah baik berupa masjid, mushola atau langgar masih bisa dihitung dengan
jari.
Masjid
Baiturrahmah
Di kota Denpasar
juga mempunyai kampung-kampung yang dikenal dengan suku tertentu layaknya
kota-kota lain di Indonesia. Kampung
Jawa merupakan sebuah kawasan perkampungan yang berada tidak jauh dari
pusat kota Denpasar. Dikenal sebagai Kampung Jawa karena mayoritas dihuni oleh
para perantau dari Pulau Jawa yang beragama Islam. Meskipun, banyak juga
perantau selain dari Pulau Jawa yang mendiami kawasan tersebut.
Karena, mayoritas
penduduknya beragam Islam maka keberadaan masjid menjadi sebuah keharusan. Oleh
sebab itu, masyarakat setempat membangun Masjid
Raya Baiturrahmah yang menjadi masjid kebanggaan. Masjid yang lebih dikenal
dengan nama Masjid Kampung Jawa.
Mengapa? Masjid ini menjadi tujuan utama para wisatawan yang datang dari Pulau
Jawa dan bermaksud hendak melakukan ibadah sholat. Masjid tersebut juga telah
mengukir banyak sejarah karena telah didatangi tokoh penting atau para ustad
dan kyai yang tersohor. Almarhum KH. Zainudin MZ pernah mengisi acara tausiyah
atau pengajian akbar sebelum Masjid Kampung Jawa tersebut dipugar lebih modern
sekarang ini.
Beberapa bulan yang
lalu, Masjid Kampung Jawa juga menjadi saksi sejarah hadirnya Ustad Abdul Somad yang mengundang
perhatian masyarakat Indonesia. Dan, saya menyempatkan hadir untuk mendengarkan
tausiyahnya, di mana kehadirannya
diamankan puluhan anggota polisi. Sungguh, sebuah pengalaman yang menakjubkan
di Masjid Kampung Jawa ini.
Saat saya
bertandang ke sini menjelang buka puasa tiba. Tidak seperti biasanya, karena
saya sering mampir di masjid ini jika hendak sholat Jumat atau melakukan
perjalanan jauh. Dari kejauhan, suasana sekitar masjid benar-benar semarak.
Berbagai macam tenda bisnis perusahaan yang beraneka warna terpasang di bagian
depan masjid. Spanduk atau umbul-umbul
semakin kontras terpasang di sekitar masjid. Masjid 3 lantai dengan kubah besar
di bagian tengahnya sangat mencolok di antara bangunan atau perkampungan penduduk
di sekelilingnya.
Pada hari biasa,
hanya lantai satu yang dipergunakan sebagai tempat sholat. Tetapi, saat sholat
Jumat atau sholat tarawih di bulan Ramadhan, lantai satu hingga lantai 3 sering
dipenuhi oleh jamaah sholat. Bahkan, kadangkala jamaah meluap hingga halaman
masjid. Pada hari biasa, kaum wanita bisa sholat di lantai satu di bagian
paling belakang sebelah kanan. Tetapi, saat sholat tarawih, kaum wanita menempati
lantai tiga.
Masjid Kampung Jawa
ini telah mengalami renovasi dan bergaya modern. Lanai dua dan lantai tiga
didesain seperti biasanya. Tidak ada yang unik di bagian ini. Untuk menaikinya,
anda menggunakan anak tangga di bagian belakang setiap lantainya.
Saat anda masuk ke
lantai satu masjid, anda akan terpukau di bagian depan masjid atau hiasan
dinding dekat Imam sholat. Hiasan seni kaca gravir setinggi kurang lebih 7
meter dan Asmaul Husna yang mengelilinginya membuat takjub setiap jamaah
sholat. Mimbar Khotbah yang terbuat dari
unsur kayu berwarna kecoklatan semakin keren dilihat. Di bagian atasnya
terdapat running text sebagai penanda
masjid dan waktu sholat.
Hiasan bagan depan masjid di
lantai 1 (Sumber: dokumen pribadi)
Pilar-pilar masjid
yang ada di lantai 1 sepertinya terdapat 2 jenis model pilar yaitu pilar yang berhiasan
gambar ukir-ukiran dan pilar yang dicat polos berwarna putih. Warna oranye
yang ada pada pilar-pilar bagian depan
terlihat mencolok dibandingkan pilar-pilar yang berwarna putih. Bukan hanya itu
di bagian pilar-pilar yang berwarna oranye
digelar karpet yang menjadi penanda barisan shaf sholat. Sedangkan, di
bagian lainnya dibiarkan polos dengan beralaskan lantai keramik.
Pilar-pilar depan masjid yang
berhiaskan ukir-ukiran (Sumber: dokumen pribadi)
Pilar-pilar masjid bagian
belakang berwarna polos atau putih
(Sumber: dokumen pribadi)
Dinding masjid
semakin indah dengan dihiasi de ngan jendela masjid yang berbentuk mirip kubah
kuning yang terdapat di pelataran kabah
di tanah suci Makkah Al Mukaromah. Jika
dilihat sekilas, bentuknya hamper mirip dengan selongsong peluru. Makin keren
dengan dihiasi bagian dalamnya dengan
ukiran khas Islami.
Jendela
masjid yang unik berbentuk kubah di pelataran kabah
(Sumber: dokumen pribadi)
Manajemenn masjid
memahami benar bahwa jamaah masjid akan membludak di setiap hari raya Islam
atau bulan Ramadhan sekarang ini. Untuk memberi kenyamana jamaah, maka masjid
telah dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) disetiap jarak 15 m. Pendingin
ruangan model stand up berwarna putih makin kontras dengan di
sekelilingnya. Pendingin ruangan tersebut justru menjadi
hiasan ruangan.
Pendingin
ruangan model stand up (Sumber:
dokumen pribadi)
Kegiatan
bulan Ramadhan
Karena penduduk
Kampung Jawa mayoritas beragama Islam, maka setiap perayaan Hari Raya Islam dan
bulan Ramadhan menjadi semarak. Pada bulan Ramadhan kali ini, diadakan buka
bersama setiap harinya. Menjelang buka puasa jamaah sholat yang berasal dari
penduduk sekitar dan musyafir memenuhi ruangan masjid lantai 1. Semua jenis
menu buka puasa dihidangkan untuk memberikan kenyamanan orang yang
berpuasa.
Berbuka
puasa bersama (Sumber: dokumen pribadi)
Tidak ketinggalan
anak-anak TPA (Taman Peqndidikan Al Quran) dan kaum wanita dewasa yang berada
di bagian belakang masjid juga memenuhi
ruangan setiap waktu berbuka puasa. Sementara, di bagian teras depan masijid
merupakan bagian bagi anak-anak TPA laki-laki. Mereka juga memenuhi teras depan
setiap waktu berbuka puasa.
Anak
perempuan dan laki-laki yang didominasi
anak-anak TPA
(Sumber: dokumen pribadi)
Masjid Baiturrahmah
menjadi tempat syiar Islam yang elegan saat bulan Ramadhan. Setiap orang
mendapatkan kenyamanan dalam lingkungan masjid. Masjid yang mempunyai luas tiap
lantai kurang lebih 1.200 m2 menjadi tempat yang nyaman untuk mendekatkan
manusia pada Allah SWT.
Menjelajah setiap
sudut masjid membuat anda betah di dalamnya. Masjid yang telah menorehkan
sejarah Islam di mata dunia menjadi tempat untuk menempa generasi Islam
selanjutnya. Karena, setiap generasi akan berganti hingga waktu yang terbatas.
Kata pesan bijak dari orang tua dalam sejarah Islam, “ma ta’buduna min ba’di?” (Nak, kalau saya meninggal, kamu mau
menyembah siapa nak?). Sesungguhnya
Allah-lah yang patut disembah dan kepada-NYA manusia akan mempertanggungjawabkan
amal perbuatannya ketika di dunia.
Selamat menunaikan
ibadah puasa.
Artikel ini juga tayang di Kompasiana
Post a Comment for "Jelajah Indahnya Masjid Raya Baiturrahmah Kampung Jawa Denpasar"