7 Alasan Hebat Yang Membuat Bangga Menjadi Narablog di Era Digital
7 alasan hebat yang menjadikan
saya menjadi narablog di era digital (Sumber: dokumen pribadi)
Menjadi Narablog
kini menjadi ladang yang banyak dilirik orang. Baik dilakukan secara hobi atau profesional.
Merujuk pada Wikipedia, yang
menyatakan bahwa Narablog (dalam
bahasa Inggris: Blogger) adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki sebuah blog serta menyunting isi blog tersebut secara berkala maupun tidak berkala.
Istilah ini dicetuskan pertama kali oleh Enda
Nasution yang dikenal sebagai Bapak
Blogger Indonesia.
Belajar
Otodidak
Narablog semakin
menjanjikan karena semakin berkembangnya era digital. Kini, informasi dari
belahan dunia bisa diakses dalam sentuhan jari (touchscreen). Dengan kata lain, komunikasi antar manusia di dunia
semakin tak berjarak atau tak terbatas (borderless).
Dari kamar yang sempit di kamar kost pun, setiap orang bisa mengakses informasi
dari ujung utara hingga ke ujung selatan belahan bumi ini.
Saya pribadi
menggeluti Narablog secara serius sejak 5 tahun yang lalu. Meskipun, saat
memulainya masih sebatas sebagai hobi. Tetapi, saya melakukannya secara berkelanjutan.
Menulis berbagai hal yang menarik untuk mengisi waktu luang. Saat itu, saya
gembira karena telah menyelesaikan pendidikan Starta 1 (S1) yang lama
terbengkelai.
Belajar membuat
laman blog secara otodidak. Meskipun, sudah puluhan tahun baru menyentuh
perangkat komputer. Alhamdulillah, saya bisa membeli laptop
di pusat perbelanjaan komputer terkenal di Surabaya. Dan, saya memberanikan diri untuk mempelajari
cara membuat blog tanpa kenal lelah.
Era digital, di
mana setiap orang bisa mengakses informasi kapan pun dan di manapun. Dari
sebuah perangkat gadget yang dilipat
atau dalam sentuhan jari (touchscreen). Berbagai media mainstream pun pelan tapi pasti mengalami “masa senjakala”. Jangan
kaget, media mainstream yang “kalah cepat” mengantisipasi ke ranah digital
siap-siap mengalami mati suri atau
gulung tikar. Dan, media online pun
menjadi pilihan terbaik untuk bertahan di era digital ini.
Narablog yang
memanfaatkan ranah digital ketiban rejeki. Publik kian memilih untuk
mendapatkan informasi. Selain mendapatkan informasi dari media online yang
penuh dengan tayangan iklan, maka laman blog menjadi pilihan terbaik. Oleh
karena itu, blog semakin disasar oleh para pembaca atau pengunjung.
7
Alasan Hebat
Mungkin ada
pertanyaan menarik, seperti: “mengapa anda mau jadi Narablog?”, apa sih keuntungan
jadi narablog?”, dan lain-lain. Pasti, setiap orang mempunyai alasan yang kuat
untuk menjadi Narablog di era digital. Saya
“benar-benar BANGGA menjadi seorang Narablog”. Setidaknya, ada 7 alasan hebat yang
membuat saya BANGGA menjadi seorang
Narablog.
1. Menyebarkan
Inspirasi
Hal pertama yang
menjadi pemacu saya untuk membuat blog adalah karena ingin bermanfaat bagi
orang lain. Saya pernah
mendapat beberapa email yang konteks
isinya hampir sama. Yaitu, ada beberapa mahasiswa yang terinspirasi setelah
membaca salah satu tulisan blog tentang masa kuliah sarjana saya yang ditempuh dalam
waktu 3 tahun. Mereka bertanya tentang
kiat-kiat untuk menyelesaikan pendidikan secepat itu.
Selanjutnya, jika
anda berkunjung ke laman blog saya www.casmudiberbagi.com, maka anda
akan menemukan tulisan tentang kegiatan sosial. Saya pernah berkunjung ke SOS Children Village di Kerambitan
Tabanan Bali. Jarak SOS Children Village
tersebut kurang lebih 40 km dari tempat tinggal saya.
SOS
Children Village merupakan sebuah kawasan desa dengan
beberapa rumah tinggal bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Mereka kehilangan kasih sayang. Saya bersemangat sekali berkunjung ke tempat
ini. Berinteraksi, mendalami dan menuangkan dalam tulisan blog agar setiap
orang bisa berbagi rejeki untuk kelangsungan hidup mereka.
Mengunjungi SOS Children Village di Kerambitan
Tabanan Bali (Sumber: dokumen pribadi)
2. Menjelajah
Negeri
Asiknya
menjadi Narablog bisa mengunjungi berbagi tempat menarik di Indonesia. Pengalaman
yang tidak bisa saya lupakan adalah menjadi 10 finalis Writing Contest tahun 2015 lalu. Acara bergengsi yang dengan juara
I mendapatkan hadiah 50 juta tersebut diselenggarakan oleh media Bisnis
Indonesia dan TEPI (Total E&P Indonesie) Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Saya
dan finalis lainnya diberi kesempatan untuk berkeliling di ladang minyak dan
gas (migas) SPS (Senipah, Pechiko dan South Mahakam). Jujur, tidak mudah untuk
masuk kawasan ini karena merupakan daerah terlarang untuk umum. Tetapi, kami
diberi kesempatan untuk melihat operasional ladang migas sebelum diambil alih
oleh Pertamina tersebut.
Saya
dan finalis lainnya berfoto bersama di depan kantor TOTAL, Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur (Sumber: Bisnis Indonesia)
Saya juga sering ngebolang ke beberapa tempat menarik di
Indonesia. Kebetulan, saya sebagai Travel
& Lifestyle Blogger. Mencari tempat menarik untuk dijadikan tulisan
dalam blog menjadi hal yang rutin. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui.
Bukan hanya berwisata tetapi bisa berbagi kisah menarik bagi orang lain.
Eksplorasi Pantai Melasti Bali
(Sumber: dokumen pribadi)
Spot
instagrammable di pintu masuk Waduk Bajulmati
Banyuwangi Jawa Timur (Sumber: dokumen pribadi)
3. Mendapatkan
Pundi-Pundi
Tidak dipungkiri
bahwa menjadi seorang Narablog bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Bahkan,
jika dilakukan secara full time akan
menjadi pemasukan yang mengalir setiap saat.
Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan dengan menjadi Narablog, di
antaranya:
a.
Menjadi narasumber tentang
dunia blogging;
b. Kontrak
dengan pihak tertentu untuk membuat blog secara berkala;
c. Monetisasi
blog (Google Adsense);
d. Content Placement
(penempatan artikel pihak lain di halaman blog anda);
e. Memenangkan
kompetisi blog;
f.
Review sebuah produk;
g. Paid campaign
(Kampanye berbayar);
h. Mengikuti
acara pihak tertentu yang selanjutnya membuat artikel di blog anda;
i.
Dan lain-lain.
Mendapatkan 2 buah handphone
saat acara Kelas Blogger di Jakarta (Sumber: dokumen pribadi)
Menjadi Narablog mempunyai
keuntungan menjadi moderator di acara Pegadaian (Sumber: dokumen pribadi)
Bukan hanya
pemasukan berupa uang yang telah disebutkan di atas. Tetapi, kebangaan saya menjadi Narablog adalah
bisa free staycation atau menginap gratis di beberapa hotel berbintang.
Sebelum menjadi seorang Narablog, untuk menginap di hotel berbintang harus menghitung budget terlebih dahulu.
Staycation
di Ungasan Bay View Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Staycation
dan review hotel Best Western Papilio Hotel Surabaya (Sumber: dokumen pribadi)
4. Menjalin
Silaturahmi
Keuntungan sosial
menjadi Narablog adalah mempunyai banyak teman. Saat saya
menghadiri acara Kelas Blogger di Kantor Raksaonline.com
Jakarta beberapa bulan lalu, menjadi sebuah ajang silaturahmi. Saya bisa
bertemu sesama Narablog yang hanya bisa dilihat dalam sosial media saja. Saya
bisa berinteraksi dan berbagi kisah dengan mereka.
Foto bareng dengan teman-teman
Narablog di acara Kelas Blogger dan Raksaonline.com
Jakarta (Sumber: dokumen pribadi)
Berkat menjadi
Narablog, saya juga dipercaya oleh Pemerintah Kota Denpasar dan Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf) Denpasar untuk menghadiri acara Indonesia Creative City Network (ICCN) di Hotel Gamara Makasar
Sulawesi Selatan tahun 2017 lalu. Di acara ini, saya bisa menjalin silaturahmi
dengan para pelaku ekonomi kreatif seluruh Indoneia. Salah satunya, bisa
berkenalan baik dengan bos Dagadu Jogja.
Foto bareng dengan bos Dagadu
Jogja (tengah) dan bartender Kopi Kultur Sanur Bali (Sumber: dokumen pribadi)
5. Membantu
Program Pemerintah
Peristiwa yang
membanggakan menjadi seorang Narablog adalah undangan eksklusif MPR RI bulan
Desember 2018 lalu. Saya dan 43 pegiat media sosial lainnya didaulat untuk
merancang, menandatangani dan membaca
“Deklarasi Netizen Indonesia MPR RI” di Gedung Delegasi MPR RI yang sangat
ketat itu. Pengalaman seru saya menjadi Narablog bisa anda baca di Deklarasi Netizen Indonesia MPR RI: Menebar Kedamaian di Ranah Digital.
Saya berdiri di bagian depan
saat Pembacaan Deklarasi Netizen Indonesia MPR RI di Gedung Delegasi MPR RI
Jakarta bulan Desember 2018 lalu (Sumber: dokumen pribadi)
6. Keluar
Dari Zona Nyaman (Karyawan)
Believe
or not (Percaya atau Tidak), demi menjadi Narablog
secara serius, saya rela keluar dari pekerjaan tetap. Keputusan yang berat. Dari posisi Managerial
Level membuat perhitungan yang matang untuk menjadi Narablog.
Berpindah dari zona
nyaman (karyawan) ke zona yang belum bisa diprediksi. Saya harus mencari penghasilan sendiri. Nekad untuk melepaskan jabatan bergengsi
dari perusahaan distribusi building material. Kenyataannya, justru menjadi seorang
Narablog membuat hidup saya lebih bahagia. Saya bisa jalan-jalan ke mana pun tanpa menunggu ”surat cuti” yang berbelit-belit. Serta, saya mempunyai banyak
waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Kebanggaan menjadi seorang
Narablog (Sumber: dokumen pribadi)
7. Warisan
Terindah Selain Harta
Ada pepatah orang
bijak yang mengatakan, “jika anda tidak
bisa mewariskan harta, maka tulisan menjadi warisan terbaik untuk anak cucu
anda”. Saya pun berharap agar tulisan di blog bisa menjadi warisan anak
cucu saat menghadap Tuhannya. Tulisan tersebut akan tersimpan dengan baik di ranah digital.
Kalau tidak
bisa mewariskan harta, maka wariskanlah tulisan (Sumber: dokumen pribadi)
Resolusi Tahun 2019
Setiap hal baik
harus tetap berkelanjutan. Narablog juga harus tetap menghasilkan tulisan yang
bisa memberikan informasi dan inspirasi buat orang lain. Apalagi, di awal tahun 2019 tentu sudah
merancang resolusi yang akan dilakukan di tahun 2019 ini. Saya pribadi
mempunyai resolusi di tahun 2019 ini.
1. Menjelajah
Semua Air Terjun Bali dan Menerbitkan Buku
Air terjun menjadi
wisata favorit di Bali. Banyak air terjun baru yang mulai bermunculan. Kondisi
tersebut menjadi rangsangan saya untuk melakukan eksplorasi semua air terjun
yang ada. Dan, menuangkan keindahan air terjun tersebut dalam sebuah tulisan
blog dan buku.
Air Terjun
Blangsinga (Blangsinga Waterfall)
yang
merangsang saya untuk me gunjungi
semua air terjun
yang ada di Bali (Sumber: dokumen pribadi/YouTube)
2. Menjelajah
Negeri Tetangga
Sudah lama saya
ingin menjelajah negeri tetangga untuk dijadikan tulisan. Paspor pun sudah lama
menganggur. Nah, di tahun 2019 ini saya ingin merealisasikan eksplorasi beberapa
negeri tetangga. Semua akan terealisasi jika diiringi niat baik.
Paspor telah siap untuk bekal
eksplorasi negeri tetangga untuk tulisan di blog (Sumber: dokumen pribadi)
14 comments for "7 Alasan Hebat Yang Membuat Bangga Menjadi Narablog di Era Digital"
enak mas jalan-jalan terus kl jadi travel blogger hehhe