Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kuota dan Serangan Fajar

Serangan fajar dari Caleg menjelang Pemilu 2019 (Sumber: dokumen pribadi)


Politik kini memang kejam. Bahkan, politik membutuhkan biaya tinggi. Money politic (politik uang) menjadi dekorasi indah setiap Pemilu. 

Politik uang menjadi cara ampuh dan pamungkas bagi caleg atau capres untuk menjerat konstituen memiihnya. Meskipun, teknologi media sosial semakin gencar memberitakan politik kotor dari politik uang, tetapi pada prakteknya para pelaku tak kenal takut dan jera. Hukum sosial tidak menjadi masalah. Terpenting, posisi empuk sebagai wakil rakyat atau Presiden bisa diraihnya.

Setiap orang telah menentukan pilihannya di TPS nanti. Tetapi, pelaku politik tak kenal menyerah untuk mendulang suara. Swing voters pun diburu. Yang masih bimbang menentukan pilihannya  menjadi target. Atau, teman dekat dan orang awam. Cara manjur dan kotor adalah dengan melakukan SERANGAN FAJAR atau lebih dikenal di Jawa Timur sebagai BOM-BOMAN. 

Ketika keinginan untuk meraih kekuasaan dengan cara kotor, DIPASTIKAN akan menjadi PEJABAT KOTOR. Mereka akan berpikir keras MENGERJAI RAKYAT, konstituennya dengan cara yang kotor. Memainkan kebijakan publik yang menguntungkan dirinya. Salah satunya adalah dengan merampok uang rakyat atau KORUPSI. Sebisa mungkin, biaya politik dapat kembali.

Apa yang kita lakukan dengan adanya serangan fajar? Menurut Capres Prabowo Subianto mengatakan bahwa serangan fajar tersebut diterima saja. Karena, menurutnya uang tersebut adalah uang rakyat. Tetapi, ketika Pelaku politik telah berlaku bohong terhadap rakyat sejak awal, maka akan dibohongi kembali oleh masyarakat saat di TPS. 

Yang menarik adalah baik Capres dan Caleg melakukan serangan fajar ditingkat bawah dengan sistem KUOTA. Tim sukses memberikan serangan fajar untuk mendulang suara di tiap TPS. Mereka mematok (target) suara sebanyak 5 untuk tiap TPS. Jadi, serangan fajar pun diluncurkan kepada 5 orang terdekat atau siapapun yang bisa digaet suaranya. 

Besaran serangan fajar pun bervariasi. Saya pun mendapatkan serangan fajar untuk Caleg dan Capres kisaran 30 ribu-50 ribu per amplop. Sungguh nista sekali. Suara kita menjadi BANCAKAN para calon pencuri uang rakyat. Saat kita bingung menentukan pilihan, maka target serangan fajar akan ampuh. Tetapi, bagi yang menginginkan Indonesia dipimpin oleh orang yang baik maka serangan fajar tersebut tidak merubah PILIHAN.

MARI BERPIKIR CERDAS BROSIS. Politik uang melalui serangan fajar atau Bom-boman itu KOTOR. Cara kotor pelaku politik seperti Caleg atau Capres untuk menggaet suara. Ada peribahasa indah, saat kau butuh suara kami, kau bagai pengemis yang memohon belas kasihan. Dari kemarin anda kemana? Pedulikah anda?

Berpikir yang benar. Memilih Caleg atau Capres bukan untuk satu atau dua hari. Ini pertaruhan masa depan bangsa 5 hingga puluhan mendatang. Pilihlah dengan hati nurani. Pilihlah Caleg yang berdedikasi tinggi. Pilihlah Capres yang mengemban amanat rakyat. Jangan taruhkan masa depan bangsa dengan kuota serangan fajar uang 50 ribu. Ambil kesempatan terbaik. Sekarang! 


Selamat mencoblos di TPS! 

Post a Comment for "Kuota dan Serangan Fajar"