Haerul, Sang Perakit Pesawat Terbang Ringan (Ultra Light) yang Tak Lulus SD
Haerul sedang mengecek kondisi
pesawat terbang ringan (Ultra Light) buatannya (Sumber: jawapos.com)
Beberapa hari ini,
bangsa Indonesia patut berbangga. Berita viral di berbagai lini media sosial
yang biasanya dibumbui berita kejahatan (korupsi) atau sensasi artis, sontak
berubah. Berita viral yang menjadi santapan masyarakat Indonesia adalah kemampuan
terbang dari sebuah pesawat terbang ringan (Ultra Light) kurang
lebih 30 kaki di atas pantai Ujung Tape
Pallemeang.
Haerul
Tak Lulus SD
Seantero
negeri pun geger, karena negeri ini sangat berharap akan talenta anak negeri
yang mampu menciptakan pesawat terbang. Sepertinya, generasi otak jenius (Alm.)
BJ. Habibie mulai mengalami reinkarnasi. Siapakah dia?
Seluruh perhatian anak
negeri ini terfokus di Pinrang Sulawesi Selatan. Betapa tidak, sang pencipta
pesawat terbang ringan itu adalah sosok yang kurus seperti Presiden RI Jokowi.
Dialah Haerul, pria kelahiran
31 Desember 1985 asal Kelurahan
Pallameang, Kecamatan Matttiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Yang
menakjubkan, dia tidak mengenyam pendidikan formal. Untuk mempelajari ilmu navgasi
atau mesin pesawat. Layaknya para teknisi pesawat terbang lulusan perguruan
tinggi. Namun, dia hanyalah sosok sederhana yang hanya sampai di kelas 3 SD. Dan,
ia bekerja sehari-hari sebagai montir di sebuah bengkel.
Jujur,
kali ini saya benar-benar bangga dan angkat jempol tinggi-tinggi. Sungguh
mengagumkan, Haerul mempunyai mimpi yang tinggi. Sebuah mimpi yang tak mungkin
dibayangkan orang kebanyakan. Ya, meskipun belum pernah naik pesawat terbang, tetapi
ia justru bermimpi untuk menciptakan sebuah pesawat terbang.
Ia
rajin belajar dan berselancar di kanal YouTube tentang cara perakitan atau
kinerja mesin pesawat terbang. Realisasi mimpi yang ia harus diwujudkan adalah
membuat sebuah helikopter. Tentu, banyak cibiran dari orang lain. “Mungkin”
dianggap orang gila. Masih ingat cerita Nabi Nuh AS ketika membuat perahu
raksasa?. Padahal, hujan pun tidak pernah turun. Nabi Nuh AS tak pernah
menghiraukan cibiran atau cemoohan orang. Beliau tetap melakukannya dengan
penuh keyakinan.
Juga,
keyakinan dan ambisi besar seorang Haerul sungguh luar biasa. Meskipun,
ujicoba menerbangkan helikopter pernah gagal total pada tahun 2002. Saya
memahami benar bagaimana rasanya pekerjaan berat dan hasil pun nihil. Sebagai
manusia, Haerul pasti putus asa.
Apalagi,
biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah helikopter tidaklah sedikit. Namun, anggapan banyak
orang ternyata salah. Ide untuk membuat pesawat terbang justru makin menggebu. Kini,
dia justru mempunyai proyek besar untuk membuat sebuah pesawat terbang ringan (Ultra
Light).
Secara
kalkulasi, Haerul memahami bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah
pesawat terbang ringan sangatlah besar. Namun, berbekal pengalamannya sebagai montir bengkel. Dan, rajinnya belajar
di YouTube membuat ia berpikir “smart”. Ia lantas memanfaatkan bahan pesawat
terbang dari barang bekas yang bisa digunakan. Seperti jok pesawat yang dibuat
dari jok sepeda motor. Baling-baling pesawat yang dibuat dari kayu.
Bahkan,
roda pesawat terbang ringan tersebut diambil dari roda gerobak pasir. Juga, mesin
pesawat terbang diambil dari mesin sepeda motor kapasitas 150CC. Ada beberapa
bagian pesawat terbang yang harus ia beli. Dana yang telah ia keluarkan untuk
membuat pesawat terbang ringan tersebut kurang lebih 30 juta rupiah.
Lantas,
sukseskah dia dalam ujicoba? Ternyata, tidak segampang itu ferguso!
Haerul justru harus mengalami empat kali kegagalan untuk melakukan ujicoba
pesawat terbang ringan, agar mampu terbang secara sempurna. Yang mengharukan
adalah ujicoba keempat pada tanggal 1 Januari 2020. Meskpiun, pesawat terbang
ringannya mampu terbang setinggi 10 meter. Namun, karena hilang kendali membuat
pesawat terbangnya terjun ke laut.
Ada
pepatah, “kerja keras tidak akan mengkhianati hasil”. Sebuah ambisi besar yang
pantang mundur. Sifat yang tak pernah takut gagal justru membuat Haerul mampu
melakukan hasil ujicoba yang menggembirakan.
Setelah
pesawat terbangnya dirakit selama tiga bulan sejak 20 Oktober 2019. Pada
tanggal 15 Januari 2020 lalu telah membuat sejarah pada diri Haerul. Uji coba
kelima di Pantai Ujung Tape Pallemeang Pinrang Sulawesi Selatan membuat pesawat terbang ringannya berhasil
terbang sempurna.
Penghargaan
Haerul pun tidak pernah
menyangka bahwa dirinya akan dielu-elukan negeri ini. Kemampuan merakit pesawat
terbang ringannya mendapatkan apresiasi besar dari pejabat penting negeri ini.
Ia mendapatkan undangan dari Kepala Staf TNI
Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna. Dan, sang perakit pesawat terbang
itu akhirnya bisa naik pesawat terbang sungguhan C-130 Hercules yang membawanya
dari Sulawesi Selatan ke Jakarta.
Ia
juga bagai pesohor dadakan dengan segudang undangan penting. Ia diundang ke Bina
Graha di kawasan Istana Negara, dan bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan
Bapak Dr. Moeldoko. Sebuah kenyataan yang tak pernah terbayangkan pada diri
sang montir.
Pantas
saja jika wajahnya masih tampak tegang dan gugup. Karena, ia menjadi objek jepretan
kamera para awak media. Dari pihak Istana Negara pun akan mendukung seratus persen
mimpi Haerul. Jika, ingin merancang pesawat terbang kembali. Sebuah gayung
bersambut dan itulah mimpi kita bersama. Mimpi negeri ini.
Yang
menarik, seorang Haerul juga diajak terbang di kawasan lapangan tenbang Pondok
Cabe Tangerang atas dukungan TNI AU. Bahkan, dia juga jadi pilot dadakan bersama
pilot sungguhan Vincent Raditya (youtuber). Ia belajar mengendalikan
pesawat dari ruang simulator kokpit pesawat milik sang Youtuber tersebut.
Haerul
benar-benar sedang menjadi bintang..Beberapa acara televisi pun mengundangnya
untuk menjadi bintang tamu. Penghargaan besar bagi Haerul setelah mewujudkan
mimpinya bagi negeri ini.
Sebuah PELAJARAN BERHARGA
yang bisa anda ambil dari seorang Haerul. Pepatah bijak, “nothing is
impossible” (tak ada yang tak mungkin) dalam dunia ini. Siapa yang
mempunyai kemampuan dan kemauan, maka di situlah ada jalan yang terbuka lebar.
Jika, Haerul yang tak lulus SD mampu merakit pesawat terbang ringan. Bagaimana
dengan anda yang pernah mengenyam pendidikan formal hingga SMA. Atau, pernah kuliah
di pendidikan teknik di sebuah perguruan tinggi?
Sungguh, jika ada 10
orang yang mempunyai talenta dan kemauan kuat seperti Haerul meski
berpendidikan rendah. Maka, Indonesia tidak akan pernah takut untuk bersaing
dengan bangsa lain dalam dunia pesawat terbang. Haerul telah memberikan pelajaran
berharga, bahwa pendidikan rendah bukanlah alasan. Untuk melakukan inovasi dan mewujudkan
mimpi besar.
Teringat pesan Bapak
Proklamator Bung Karno, “gapailah cita-citamu setinggi langit. Jika tidak kena
langit maka akan mencapai bulan”. Siapapun kita, anda, mampu mewujudkan sebuah
mimpi besar. Jika, mempunyai “keyakinan dan kemauan”. Jangan pernah mendengar
kata negatif atau nyinyiran orang lain. Karena, orang lain tidak tahu apa yang sedang
kita lakukan.
“The Power
in your hand” (Kekuatan ada di tangan anda). Ingin
menyusul seperti Haerul? Ciptakanlah mimpi besar dan mari buktikan!
Post a Comment for "Haerul, Sang Perakit Pesawat Terbang Ringan (Ultra Light) yang Tak Lulus SD"