Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

"Makan di Luar" yang Banyak Makna

Makan di luar yang dilakukan oleh para SPG sebuah supermarket (Sumber: dokumen pribadi)




         "Makan di luar yuk". Kalimat yang enak didengar dan siapapun membayangkan yang serba enak. Kata "Makan di Luar" mempunyai arti yang ambigu. Ketika kalimat tersebut diucapkan oleh yang berduit. Maka, bayangan anda adalah makan di restoran dengan menu yang enak-enak. Apalagi, jika sang pengajak adalah relasi, kolega, teman atau orang yang disayangi.

            Namun, arti kalimat itu bisa berubah persepsi, ketika sang pengajak adalah orang yang notabene hidup pas-pasan. Dan, kalimat itu akan menjadi ambigu (dua arti). Bisa mempunyai makna yang indah, seperti yang diucapkan sang pengajak yang berduit. Namun, bisa mempunyai makna yang sebenarnya. Yaitu, makan di luar berarti makan yang dilakukan di luar kawasan dalam rumah. Bisa dilakukan di teras, halaman rumah atau tempat lainnya. Yang penting dilakukan bukan di area dalam rumah.

         Kini, kalimat "Makan di luar Rumah" justru semakin mempunyai makna yang banyak. Pertama, aktifitas makan yang dilakukan di restoran atau rumah makan. Tentu, aktifitas makan ini dilakukan oleh orang untuk menjaga gengsi atau maksud lainnya. Jadi, jika sang pengajak adalah orang yang berduit, habis dapat rejeki atau proyek. Maka, orang yang diajak, memahami benar bahwa Makan di Luar benar-benar mempunyai arti makan di restoran atau rumah makan.

            Kedua, Makan di Luar sama halnya dengan makna pertama. Namun, aktifitas ini, biasanya dilakukan oleh orang, kelompok atau keluarga yang sedang bepergian atau berwisata. Makan di Luar mempunyai makna istimewa. Biasanya, Dan, Makan di Luar mempunyai makna makan yang mewah. Karena, kebutuhan makan sudah dipersiapkan sejak dari rumah. Terlepas, makanan tersebut hasil dari beli di restoran atau warung. Atau, mungkin, makanan yang dimasak sendiri.

          Ketiga, makna ini identik dengan makna ketidakmampuan atau kondisi yang tidak nyaman. Jadi, jika anda disuruh makan di luar. Maka, kondisi dalam rumah biasanya tidak nyaman. Bisa, kondisi rumah yang sedang diperbaiki atau tidak muat banyak orang, seperti kos-kosan dan kontrakan. Atau, karena tidak punya tempat tinggal, maka aktifitas Makan di Luar bisa dilakukan. Dengan demikian, makna ketiga dilakukan karena faktor kondisi yang tidak nyaman.

         Keempat, Makan di Luar sering dijadikan plesetan untuk membuat orang lain memberikan banyak makna. Contoh, karena anda ingin mengajak teman kamu agar mau bergabung dalam petualangan misteri. Maka, anda memberikan rangsangan bahwa jika mau diajak bertualang, maka teman anda akan diajak makan di luar. 

           Dalam kondisi ini, maka orang lain bebas memberikan persepsi. Bisa, benar-benar makan di luar karena kondisi tidak nyaman. Bisa, makan di luar karena membawa makanan sendiri. Atau, makan di luar, di sebuah restoran atau rumah makan. Semua makna tersebut tergantung persepsi orang. Makna sejatinya dari kalimat tersebut akan menemukan titik temu, jika kedua pihak (pemberi informasi dan penerima informasi), sama-sama memahami apa maksud yang disampaikan. 

         Oleh sebab itu, kalimat "Makan di Luar" mempunyai banyak makna. Bisa membawa kesenangan. Tetapi, bisa menjadi ejekan. Semua tergantung sang pemberi informasi dan penerima informasi, Jika, penerima informasi telah memahami makna yang dimaksud sang pemberi informasi. Selanjutnya, akan terjadi kesepakatan makna yang dimaksud.

              Jadi, jika anda diberi informasi oleh orang lain untuk "Makan di Luar", maka pastikan bahwa kalimat tersebut jelas maknanya. Agar, tidak terjadi salah maksud dari kalimat yang disampaikan. Karena, kalimat "Makan di Luar" telah mempunyai banyak makna. Kenali makna yang dimaksud oleh sang pemberi informasi. Agar, anda tidak terjebak dari makna lain yang diinginkan sang pemberi informasi. Alih-alih, anda berharap makan di restoran mewah. Gak tahunya, anda hanya diberi nasi bungkus dan disuruh makan di teras kos-kosan. 

Post a Comment for ""Makan di Luar" yang Banyak Makna"