“Prank” ala M. Nuh di Acara Lelang Sepeda Motor Listrik Gesits Jokowi
Konser Virtual “Berbagi Kasih
Bersama Bimbo” yang diselenggarakan pada tanggal 17 Mei 2020 lalu di studio
TVRI (Sumber: twitter/@rozid_sagadaqu)
“Firaun marah kepada Nabi Musa As. Dia
lalu memerintah para tukang sihirnya. Mengerahkan tongkatnya, yang kemudian menjadi
ular. Beberapa menyerang Nabi Musa As. Atas ijin Allah SWT, Nabi Musa As pun
mengeluarkan mu’jizat tongkatnya. Tongkat tersebut menjadi ular. Yang ukurannya
lebih besar dari ular para tukang sihir Fir’aun. Selanjutnya, ular tongkat Nabi
Musa As memakan semua ular jelmaan tongkat para tukang sihir Fir’aun”.
Ilustrasi di atas
merupakan sepenggal cerita fakta tentang perjalanan Nabi Musa As yang ada dalam
Al-Qur’an. Keberanian Nabi Musa As di hadapan penguasa yang mengaku dirinya
sebagai Tuhan, Fir’aun.
Cerita tersebut
menunjukan bahwa orang yang mempunyai kekuasaan tinggi. Bahkan, yang mengaku
dirinya Tuhan macam Fir’aun bisa dipermalukan oleh rakyat biasa. Ya, rakyat
biasa yang tidak punya apapun mampu membuat malu orang yang punya jabatan.
Bagaimana dengan era
digital sekarang ini? Media sosial telah mempunyai kosakata baru yang bernama PRANK.
Di mana, sebuah konten yang bertujuan untuk “mengerjai” orang lain. Terlepas,
konten tersebut berjalan secara alami atau rekayasa. Terlepas dari merugikan
atau menguntungkan orang lain. Yang jelas, kata PRANK ini telah menjadi kosakata
yang familiar di era media sosial.
Telepon Seharga Rp2,55 Miliar
Beberapa minggu ini,
media sosial telah dihebohkan dengan konten PRANK yang dilakukan oleh Youtuber Ferdian
Paleka. PRANK yang merugikan orang lain itu akhirnya membawa sang Youtuber ke
bui.
Belum lepas kekesalan
atas konten PRANK Ferdian Paleka. Kini, jagat maya dihebohkan dengan Tindakan yang
dilakukan oleh Muhammad Nuh (M. Nuh). Kali ini, tindakan M. Nuh tergolong nekad
“Tingkat Dewa”. Bukan hanya merugikan satu atau dua orang. Tetapi, tindakannya
telah membuat “malu” para pejabat tinggi negara.
Kejadian berawal dari
acara Konser Virtual “Berbagi Kasih Bersama Bimbo” yang diselenggarakan di studio
TVRI tanggal 17 Mei 2020 lalu secara langsung pukul 19.30-22.00 WIB. Acara
tersebut dihelat oleh MPR RI yang bekerjasama dengan Badan Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sedang acara tersebut bertujuan untuk menggalang dana kalangan yang terkena
dampak COVID-19.
Konser virtual
penggalangan dana tersebut dimeriahkan oleh beberapa artis terkenal, di
antaranya Bimbo, Rossa, penyanyi dangdut Via Vallen, pemenang Indonesian Idol Lyodra
tahun 2020, dan artis-artis lainnya.
Acara amal tersebut
mampu mengumpulkan donasi hingga Rp4 miliar. Dan, menurut Ketua MPR RI menyatakan
bahwa donasi yang terkumpul tersebut akan diserahkan kepada para seniman dan
pekerja seni. Melalui Yayasan Generasi Lintas Budaya yang dipimpin oleh aktris
Olivia Zalianty.
Tidak ketinggalan, juga
diadakan lelang sepeda motor. Yang menarik adalah sepeda motor yang dilelang
ini “bukan sembarang sepeda motor”. Namun, sepeda motor listrik Gesits karya
anak negeri bertenaga baterai.
Sepeda Motor Gesits mampu menempuh jarak 70 kilometer untuk sekali pengisian baterai. Waktu sekali pengisian baterai sekitar tiga jam. Yang bikin “wah” dan bernilai, sepeda motor listrik ini telah dibubuhi tanda tangan orang nomor satu RI Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi sedang membubuhkan tanda tangan di sepeda motor listrik Gesits (Sumber: suaranews.com)
Acara lelang sepeda
motor listrik tersebut dipandu oleh artis Choki Sitohang. Aktris Ollvia
Zalianty dan host ternama Andi F. Noya. Sedangkan, acara lelang dipimpin
langsung oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Rosan Roslani.
Proses penawaran
harga lelang berlangsung alot. Lelang sepeda
motor Gesits buka harga Rp700 juta dari salah satu penelpon. Selanjutnya, harga
penawaran itu makin tinggi. Bahkan, bisa menembus angka penawaran yang fantastis
hingga mencapai angka Rp 1,5 miliar.
Ternyata angka
penawaran tersebut masih berlangsung seru dan menegangkan. Yang,
kemudian jumlahnya terus bertambah setiap menit hingga mencapai angka Rp1,5
miliar.
Penawaran harga
lelang makin alot, saat tiga penelpon memberikan penawaran harga yang sama
yaitu sebesar Rp2,5 miliar. Salah satu penawar tersebut adalah petinggi PDIP
Maruarar Siarait.
Namun, saat panitia
kebingungan untuk memutuskan pemenang atas penawaran tersebut. Di ujung telepon
panitia lelang, muncul penawaran yang lebih tinggi, Dia bernama Muhammad Nuh.
Yang mengaku sebagai pengusaha asal Jambi. Ternyata, penawaran tersebut adalah
penawaran yang terakhir. Tidak ada yang berani menawar lagi.
Untuk memastikan
pemenangnya, pemandu acara Choki Sitohang sempat meyakinkan bahwa M. Nuh adalah
orang yang sudah terverifikasi. Choki Sitohang sempat bicara pada panitia
lelang agar mengoreksinya, jika dirinya salah.
Bahkan, Choki
Sitohang sempat bertanya kepada Wanda Hamidah untuk memastikan bahwa penawaran
tersebut benar-benar serius. Dan, Wanda hamidah dengan mantap menjawab
pertanyaan Choki Sitohang. Bahwa, pemenangnya adalah M. Nuh. Seorang pengusaha asal
Kampung Manggis Jambi. Bahkan, yang bersangkutan sudah ditelepon dua kali, dan dinyatakan terverifikasi.
Selanjutnya, Choki
Sitohang pun dengan semangat memutuskan kepada siapa sepeda motor gesits
tersebut dilepas. Dan, M. Nuh adalah pemenangnya dengan nilai penawaran
tertinggi sebesar Rp2,55 miliar.
Ternyata Buruh Harian Lepas
(BLH)
Sungguh mengejutkan,
sang pemenang lelang sepeda motor listrik Gesists Presiden Joko Widodo M. Nuh diproses
di Polda Jambi. Dia telah melakukan aksi “penipuan”. Karena, tak jua membayar
uang lelang yang ditagih oleh panitia lelang.
Muhammad Nuh yang telah melakukan
penipuan di acara lelang sepeda moto Gesits Jokowi (Sumber: suara.com)
Menarik, beberapa
media online melansir berita, menurut Kapolda Jambi, Irjen Firman Setyabudi putra
bekas Wapres Try Sutrisno itu, menyatakan bahwa M. Nuh tidak paham acara yang
diikuti tersebut adalah acara lelang.
Dia mengira bakal
dapat hadiah. Bahkan, informasi tambahan menyatakan bahwa M. Nuh datang untuk
meminta perlindungan kepada pihak kepolisian.
Menurut pendapat
saya, anda hal yang unik yang membutuhkan penalaran lebih dalam dari alasan M.
Nuh. Pertama, dia memang benar-benar tidak mengetahui itu acara lelang. Mungkin,
M. Nuh mengira bahwa acara tersebut adalah acara “Tebak Harga”.
Jadi, siapapun yang
mampu harga yang mendekati harga sesungguhnya, akan mendapatkan hadiah. Seperti
yang sering tayang di Televisi Swasta. Hal ini diperkuat dengan status
pekerjaan dia sebagai Buruh Harian Lepas (BLH). Bahkan, terbukti juga saat
Wanda Hamidah yang menyatakan sudah menelepon M. Nuh dua kali. Bahwa, dia
benar-benar menginginkan hadiah, dan dia yang terpilih.
Kedua,
justru M. Nuh sudah memahami acara tersebut. Dengan kata lain, dia sudah paham
dan ingin melakukannya secara “iseng-iseng” dan percaya diri. Seperti apa yang
dilakukan oleh pelaku bullying (perundungan). Kepada anak yang bernama Rizal
(penjual Jalangkote) di Sulawesi Selatan baru-baru ini.
Dengan kata lain, M.
Nuh dengan sengaja melakukan aksi “mengerjai” atau PRANK di acara tersebut. Aksi
tersebut bisa diperkuat dengan adanya pembohongan informasi. Yaitu, dia
membohongi jenis pekerjaan dan alamat tinggal.
M. Nuh yang beralamat
sesuai KTP di Kampung Manggis RT/RW 020/000, Desa Sungai Asam, Kecamatan Pasar
Jambi, Provinsi Jambi. Tetapi, saat diverifikasi oleh panitia lelang, dia
mengatakan dengan alamat di Kampung Manggis, Jambi. Dari sini, saya melihat ada
niat dia untuk menghilangkan jejak aksinya.
Lagi, untuk
meyakinkan panitia lelang, maka dia berani untuk membohongi jenis pekerjaan
sebagai “pengusaha”. Sebuah jenis pekerjaan yang semua orang akan
mempercayainya untuk membayar uang sebesar Rp2,55 miliar.
Dari dua hal unik di atas,
saya tidak bisa memberikan kesimpulan mana yang benar. Hanya Allah SWT dan M.
Nuh yang tahu. Entah dia jujur tidak tahu acara lelang atau sudah tahu acara
tersebut. Tetapi, ingin berbuat iseng-iseng tingkat dewa, yang membuat trending
di jagat media sosial. Semua terserah kepada anda. Saya hanya memberikan dua
hal unik tersebut.
Yang jelas, atas aksi
M. Nuh, banyak komentar yang pro dan kontra. Banyak netizen yang berkomentar
beragam di media sosial. Kesimpulan menarik dari komentar Netizen bahwa M. Nuh
telah melakukan aksi PRANK yang luar biasa berani.
Bukan hanya kepada
satu orang, tetapi kepada ratusan orang. Bahkan, kepada semua rakyat Indonesia,
khususnya Presiden RI. Netizen pun memberik gelar kepada M. Nuh sebagai “The
Lord of Prank”.
Menurut media online
suara.com (21/5/2020), mendengar kabar bahwa Polda Jambi sedang memproses M.
Nuh. Maka, Ketua MPR RI memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polda
Jambi. Beliau juga berharap agar orang yang terkait dengan acara lelang
tersebut dilepaskan. Dengan alasan tidak ada pihak yang dirugikan.
Semoga kejadian yang dilakukan oleh M. Nuh menjadi pelajaran berharga buat kita semua.
Post a Comment for "“Prank” ala M. Nuh di Acara Lelang Sepeda Motor Listrik Gesits Jokowi "