Perempuan UMKM Naik Kelas Dengan Teknologi Digital
Perempuan UMKM Naik Kelas Melalui Teknologi Digital (Sumber: shutterstock/diolah)
“Sepertinya saya gak bisa deh”.
Kalimat polos yang sering
terlontar dari mulut perempuan, khususnya ibu-ibu. Kita memahami bahwa dunia
digital dengan perangkat gadget atau smartphone identik dengan piranti
generasi milenial. Mengapa? Generasi milenial biasanya lebih cepat adaptif
dengan perkembangan digital terkini. Kemanapun, tak pernah lepas dengan gadget-nya.
Maklum saja, Ketika ibu-ibu “dipaksa”
untuk menggunakan piranti digital. Bukan sekedar memainkan Aplikasi WA, tetapi
bisa memaksimalkan media sosial dan web lainnya untuk Digital Marketing.
Timbul rasa pesismis, karena menurut mereka terlalu “njlimet”.
Namun, dengan adanya
pembelajaran yang intens maka ibu-ibu pun akhirnya mahir memainkan gadget-nya
untuk berbisnis. Apalagi, saat Pandemi Covid-19 melanda. Maka, satu-satunya
jalan yang bisa ditempuh Perempuan UMKM naik Kelas adalah dengan
memasarkan produknya melalui teknologi digital atau online.
Kondisi UMKM Saat
Pandemi
Kita tahu, bahwa perempuan
dikenal dengan makhluk Tuhan yang suka belanja. Namun, hal yang perlu diketahui
bahwa perempuan juga telah menjadi pelaku UMKM yang mumpuni. Berkat adanya
kolaborasi dengan pihak lain.
Dengan kata lain, perempuan UMKM
perlu adanya pemahaman tentang perubahan karakter. Dari perempuan yang hobi
belanja menjadi perempuan yang kreatif menjual produk.
Saat mencermati WEBINAR
PEREMPUAN UMKM: BERKEMBANG DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI DIGITAL Jumat,
18 Desember 2020 pukul 10.00-12.00 (Zoom & Youtube). Banyak hal yang bisa
dipelajari agar perempuan UMKM bisa naik kelas.
Perempuan bukan hanya menjual
produknya secara konvensional. Di mana, lokasi pernjualannya berkisar di daerah
tempat tinggalnya. Tetapi, dengan digital marketing maka lokasi penjualannya
bisa Go Internasional.
Narasumber DESTRY ANNA SARI (Asisten
Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi & UMKM RI) menegaskan bahwa
dengan adanya UU Cipta Kerja yang baru diketok DPR RI beberapa bulan lalu memberi
peluang kemudahan bagi UMKM. Khususnya Perempuan UMKM.
Di era Presiden Jokowi, UMKM
diberikan peluang untuk berkembang. Perlu diketahui ada 60 juta pelaku UMKM.
Kurang lebih 98,7% adalah usaha mikro. Sedangkan, 60% dari total pelaku UMKM
adalah perempuan.
Nah, dengan
penggunaan teknologi digital bertujuan agar perempuan UMKM tidak
tertinggal & mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Sebagai informasi
bahwa di tahun 2020, 8 juta UMKM telah On Boarding ke dalam
digitalisasi. Kolaborasi UMKM dan Kementerian Koperasi dan UMKM RI untuk memberikan
kesempatan agar UMKM bisa berkembang lebih baik.
Perlunya digitalisasi diperkuat
dengan adanya Pandemi Covid-19, dimana perempuan UMKM mengalami beberapa
kondisi, seperti : 1) permintaan produk mengalami penurunan; 2) distribusi
produk mengalami hambatan karena kebijakan pemerintah sehubunngan dengan
mencegah menyebarnya Pandemi Covid-19 seperti pemberlakukan PSBB di beberapa
daerah.
Kondisi perempuan UMKM di masa Pandemi Covid-19 (Sumber: dokumen pribadi)
Kolaborasi
Informasi menarik juga datang
dari VERA GALUH SUGIJANTO (VP General Secretary Danone Indonesia). Bahwa
kolaborasi selalu ditekankan agar Danone Indonesia tetap berkembang dan
bersahabat dengan masyarakat luas. Danone Indonesia merasa untuk memenuhi
PANGGILAN UNTUK TRANSFORMASI DIGITAL MELALUI KOLABORASI.
Fokus Danone Indonesia
berkomitmen mendukung Sustainable Development Goals melalui program
inisiatif dengan kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui pembangunan
sosial, ekonomi dan lingkungan. Adapun, program yang dilakukan seperti WARUNG
ANAK SEHAT dan AQUA HOME SERVICE (AHS)".
Fokus Danone Indonesia berkomitmen tercapainya Sustainable Development Goals (Sumber: dokumen pribadi)
Untuk mensukseskan program WARUNG
ANAK SEHAT, Danone Indonesia melakukan kolaborasi dengan ibu-ibu.
Pemberian ilmu gizi kepada ibu-ibu kantin tentang kesehatan dan gizi serta
ketrampilan pemberian jajanan gizi sehat di kantin melalui berbagai
pelatihan. Danone Indonesia juga memberikan bantuan dan pendampingan terus
menerus.
Selain ibu-ibu Danone Indonesia
juga bekerja sama dengan Danone Ecosystem Fund, Yayasan Lumbung Pangan
Indonesia dan Danone SN Indonesia yang telah menyalurkan bantuan dengan total
lebih dari 1 miliar. Bantuan tersebut berupa bantuan langsung tunai, perbekalan
sembako berupa voucher untuk membeli gizi keluarga dan kebutuhan
lainnya.
Sedangkan, dalam program Aqua
Home Service (AHS) melalui AHS Academy, Danone Indonesia mengadakan
kolaborasi dengan Umar Usman Business School untuk pembinaan, pelatihan
dan modul tentang ketrampilan bisnis dasar seperti pemasaran, penjualan dan
hubungan pelanggan.
Program tersebut bertujuan untuk
meningkatan kompetensi AHS tentang pentingnya Hidrasi Sehat sebagai Duta
Kebaikan. Dengan memberikan rangkaian konten edukasi dan pelatihan sejak tahun
2019. Dan, untuk memastikan kesehatan dan keselamatan AHS, maka Danone Indonesia
menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk seluruh AHS dengan jumlah 75.000
APD.
Menghadapi Challenge
Untuk memberikan ilmu tentang
pembekalan Perempuan UMKM, Danone Indonesia juga mengundang pembicara dari Google
Indonesia. DORA SONGCO (Marketing Manager for Brand & Reputation Google
Indonesia). Di mana, Google Indonesia beberapa kali mengadakan kelas dalam
program Women Will di beberapa kota.
DORA SONGCO menyatakan bahwa agar
perempuan UMKM bisa bertahan, maka perlu adaptasi dan inovasi produk. Tantangan
perempuan UMKM adalah tentang teknologi digital.
Pemanfaatan teknologi digital menjadi challenge (tantangan) tersendiri. Karena, masalah yang dihadapi perempuan UMKM untuk melakukan perubahan ke arah digital, adalah: 1) kurangnya percaya diri; dan 2) literasi digital. Menurut beliau, perempuan UMKM yang terjun dalam teknologi digital mengalami kenaikan penjualan produknya hingga 80 persen.
Perempuan UMKM perlu adaptasi dan inovasi
produk agar tetap bertahan (Sumber: dokumen pribadi)
Digital Marketing
UMKM memberikan andil dalam Product
Domestic Bruto (PDB) sebanyak 60,3 persen. Pangsa pasar dan peluang UMKM
memang sungguh gurih. Oleh sebab itu, agar UMKM bisa naik kelas, maka perlu
memahami adanya Digital Marketing.
Memang, perlu dipahami bahwa
proses digital marketing harus tahu tentang tata caranya. Agar, proses
marketing tepat sasaran. Maka, Danone Indonesia mengadakan kolaborasi dengan JONATHAN
END (Digital & Growth Consultant).
Menurut JONATHAN END menyatakan
bahwa perlunya pemahaman literasi digital, khususnya untuk perempuan UMKM.
Perlu adanya perubahan mindset ke arah digital. Bukan hanya sebagai
pembeli, tetapi sebagai Business Woman yang memanfaatkan Digital
Marketing.
Mengapa perempuan UMKM harus
memahami Digital Marketing? Ada alasan kuat yang mendasari hal tersebut, yaitu:
1. Penduduk
Indonesia kini mencapai 272,1 juta orang.
2. 60
persen penduduk Indonesia (175,4 juta orang) menggunakan internet dengan durasi
rata-rata 7 jam 59 menit.
3. 59
persen penduduk Indonesia (160 juta orang) menggunakan media sosial dengan durasi
rata-rata 3 jam 26 menit.
4. Jangkauan
pasar internasional.
Sebagai tambahan, perempuan UMKM
juga perlu menggunakan jasa Influencer. Hal ini bertujuan agar produk
yang dipasarkan bisa terkenal di ranah digital lebih luas. Karena, rata-rata Influencer
mempunyai banyak follower (pengikut) di media sosialnya. Hal ini menjadi
bekal agar produknya mudah dikenal pelanggan dan cepat meluas pemasarannya.
Perlunya Literasi Digital pada perempuan UMKM agar produk dikenal luas (Sumber: dokumen pribadi)
Ada pepatah, manusia adalah
makhluk sosial. Tidak jauh berbeda dengan Perempuan UMKM. Untuk bisa naik
kelas, maka perlu adanya kerjasama atau kolaborasi dengan berbagai pihak.
Perempuan UMKM tak mampu bekerja
sendiri. Ia membutuhkan pihak lain, agar produk yang dipasarkannya bisa
mencapai konsumen yang lebih luas hingga ke tahap Go Internasional.
Kini, perempuan bukan hanya
pintar belanja. Tetapi, dengan teknologi digital Perempuan Bisa mencapai
tahap Business Woman berskala internasional.
Jangan pernah takut untuk
bergerak. Karena, bangsa Indonesia selalu mendukung agar UMKM Maju. Sekali
lagi, perlu adanya KOLABORASI berbagai pihak. Untuk memahami informasi yang
disampaikan dalam webinar, anda bisa melihat infografis berikut:
Infografis Perempuan UMKM mampu naik kelas dengan adanya penggunaan teknologi digital (Sumber: dokumen pribadi)
1 comment for "Perempuan UMKM Naik Kelas Dengan Teknologi Digital "