Membangun Kewirausahaan Perempuan Dalam Women Entrepreneurship Academy
Program Women Entrepreneurship Academy (Sumber: stellarw.com/diolah)
“Wanodya punika sejatinipun kanca wingking”
Kalimat menarik di atas
berarti wanita atau perempuan sejatinya adalah teman belakang. Yang berarti
perempuan itu tempatnya di dapur, sumur dan kasur. Dan, pepatah tersebut tetap bertahan hingga
sekarang. Namun, dengan adanya emansipasi perempuan, maka keberadaan perempuan
tidak dipandang sebelah mata.
Gap Gender
Jujur, hingga kini, masih ada gap
gender antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, masih ada perbedaan
kelas atau perlakuan antara perempuan dan laki-laki. Kesenjangan gender masih
terasa.
Apalagi, adanya tiga (3) persepsi
peran gender yang terbentuk dalam masyarakat seperti 1) Laki-laki sebagai
pencari nafkah; perempuan sebagai pencari nafkah tambahan dan pekerja tak
berbayar; 2) Laki-laki mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak;
perempuan mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak bukan tugas
laki-laki); dan 3) Laki-laki sebagai pemimpin; perempuan sebagai yang dipimpin.
Waktu rata-rata yang
dihabiskan perempuan untuk pekerjaan rumah tangga adalah 13,5 jam per hari.
Lebih besar dari pada rata-rata perempuan di wilayah Asia Pasifik yang hanya 7,7 jam per hari. Masih terasa
adanya Gap Gender dalam Pemberdayaan Perempuan, seperti dalam
hal ketenagakerjaan. Upah pekerja perempuan hanya sekitar 79% dari upah pekerja
laki-laki. Tahun 2017, sebesar Rp2.070.274 untuk perempuan dan Rp2.624.319
untuk laki-laki.
Tingkat partisipasi angkatan
kerja perempuan sebesar 51% dibandingkan laki-laki sebesar 83%. Rasio upah
antara perempuan dan laki-laki sebesar 77,39%. Jika, melihat dari sisi
managerial di perusahaan, maka perempuan di posisi managerial sebesar 30,63%
dibandingkan laki-laki sebesar 69,37%.
Sesuai sensus penduduk tahun
2020 sebanyak 270,2 juta. Pada tahun 2017 saja, persentase penduduk perempuan umur
15 tahun ke atas yang bekerja adalah 48,12% (45 juta) dan laki-laki 77,95%
(74,3 juta). Sedangkan, perempuan yang mengurus rumah tangga sebesar 37,86%
(36,2 juta) dan laki-laki sebesar 3,65% (3,47 juta).
Secara umum, tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) untuk perempuan sebesar 53,13% dan laki-laki
sebesar 82,41%. Tahun 2020, TPAK perempuan naik sebesar 1,32%. Sedangkan, TPAK
laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,84% dibandingkan tahun 2018.
Adapun, faktor kesenjangan
gender dilihat dari 1) Akses (peluang bagi laki-laki dan perempuan untuk
menjangkau memperoleh sumber daya pembangunan); 2) Partisipasi (keikutsertaan
bagi laki-laki dan perempuan dalam proses kegiatan pembangunan; 3) Kontrol
(Kemampuan dan kewenangan laki-laki dan perempuan untuk mengambil keputusan);
dan 4) Manfaat (hasil guna yang dirasakan dan dinikmati laki-laki dan perempuan
dari proses pembangunan).
Peran
Perempuan
Sejatinya, peran perempuan memberikan
hal yang menggembirakan. Mengapa? Karena, perempuan sudah mampu melakukan perubahan.
Ada 3 hal yang bisa dilakukan perempuan dalam membuat perubahan, yaitu: 1) Kekuatan
dalam keluarga (sebagai sosok ibu yang memegang peranan penting untuk
keberlangsungan dan kesehatan keluarga); 2) Kekuatan dalam lingkup pekerjaan (sebagai
pemimpin yang menempati posisi strategis di pemerintahan, perusahaan dan
organisasi); dan 3) Kekuatan dalam sektor industri (sebagai penggerak
perekonomian melalui kontribusinya dalam sektor usaha kecil dan menengah).
Menurut McKinsey Global
Institute Analysis menyatakan bahwa Indonesia dapat meningkatkan GDP dalam
setahun sebesar $135 miliar di tahun 2025 atau 9% di angka biasanya. Di dalam
skenario terbaik, jika terpenuhi kondisi ketiga dorongan yaitu: 1) partisipasi perempuan dalam angktan kerja
lebih tinggi; 2) lebih banyak perempuan yang bekerja full time
dibandingkan bekerja part time; dan 3) lebih banyak perempuan bekerja di
sektor dengan produktivitas tinggi, seperti manufaktur dibandingkan sektor
pertanian.
Fakta menarik hasil riset dari
kerja sama Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE),
UN Women dan Indonesian Global Compact Network (IGCN) tahun 2018
menyatakan bahwa dari 50 perusahaan top Indonesia, sebesar 28 persen perusahaan
top tersebut mempunyai perempuan di posisi direksi.
Bahkan, menurut Catalist,
“Women CEOs of the S&P 500” tahun 2020 menyatakan bahwa hanya 5,8%
perempuan CEO dari 500 perusahaan terbesar yang masuk Standard & Poor’s
di AS. Persentase tertinggi (36,9%) ada di manajer tingkat madya atau manager.
Bagaimanapun juga, kontribusi
peran perempuan telah diakui berbagai perusahaan. Bahkan, dengan adanya
perempuan dalam perusahaan menjadikan perusahaan tersebut ramah perempuan.
Seperti, apa yang dilakukan oleh Danone Indonesia. 50% pemimpin di
Danone Indonesia adalah perempuan. 54 dari mereka menduduki posisi top
management.
Danone Indonesia juga memberikan cuti melahirkan 6 bulan dan paid maternity leave untuk
karyawan perempuan dan 10 hari cuti ayah untuk karyawan laki-laki. Gaji yang
sama untuk karyawan laki-laki dan perempuan. Danone Indonesia juga menyediakan
fasilitas biaya penggantian untuk konsultasi medis. Menyediakan dukungan penuh
untuk kesehatan keluarga, termasuk pengeluaran biaya kesehatan suami, khsusunya
di masa pandemi. Serta, menyediakan ruangan menyusui dan arena bermain bagi
anak-anak.
Women Enterpreneurship Academy
Harus diakui, peran perempuan
mulai diperhitungkan dalam bidang kewirausahaan. Banyak pengusaha wanita yang
telah memberikan inspirasi. Meskipun, masih ada kesenjangan dan isu gender di
bidang kewirausahaan. Perempuan mendominasi UMKM di level mikro. Secara
keseluruhan hanya 43% usaha mikro kecil yang dimiliki perempuan.
Sayang, usaha perempuan pada
umumnya berorientasi pada kebutuhan. Berdasarkan estimasi dari 20-30 juta
wirausaha milik perempuan, hanya 15% yang berorientasi pertumbuhan. Usaha yang
dilakukan perempuan pada umumnya berada di sektor dengan pertumbuhan dan
produktivitas yang rendah, Apalagi, adanya kesenjangan di masa pandemi seperti
1) Akses pembiayaan 2) Kerentanan usaha berbasis pada kebutuhan; 3) Perlindungan
sosial; dan 4) Literasi digital.
Kesenjangan di masa Pandemi (Sumber: dokumen pribadi)
Sesuai arahan Presiden RI, maka
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan Pemberdayaan Perempuan dalam kewirausahaan
tahun 2021. Di mana, Perempuan Wirausaha adalah seorang perempuan yang berani
berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya,
meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk menciptakan sebuah peluang usaha, pengadaan produk baru,
memasarkannya. Serta, mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu
yang bernilai tinggi, dengan risiko yang akan dihadapinya.
Banyak perusahaan atau lembaga
yang peduli dengan keberadaan perempuan. Di mana, tujuan mulianya untuk Pemberdayaan
perempuan agar bisa terjadi kesetaraan gender. Salah satu lembaga yang
konsentrasi dalam pemberdayaan perempuan adalah Stellar Women.
Pendiri Stellar Women adalah Samira
Shihab. Stellar Women merupakan komunitas yang fokus pada pemberdayaan
perempuan, baik wanita karier atau wirausahawan, pencipta atau pekerja lepas. Stellar
Women memberi panduan kepada wanita dalam mencapai tujuannya. Dengan
meningkatkan kepercayaan diri dan dorongan dalam mengembangkan keterampilan.
Bahkan, Stellar Women berkontribusi dalam menghubungkan antar wanita yang
berpikiran sama dan bersemangat dalam meraih mimpinya.
Seminggu lalu, kita
memperingati Hari Perempuan Sedunia. Yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Sejalan
dengan peringatan tersebut, Danone Indonesia membuat program pendidikan
menuju kewirausahaan yang diberi nama “Women Entrepreneurship Academy”. Bekerja
sama dengan komunitas perempuan Stellar Women dan Indonesia Business
Coalition for Women (IBCWE). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan perempuan dalam menjalankan bisnis UMKM dan menjalankan Bisnis Berkelanjutan yang sejalan dengan misi One Planet One
Health.
Women Entrepreneurship Academy akan berlangsung pada bulan Maret 2021. Membuka sesi pendampingan kelompok dan
sesi One on One Mentoring untuk 50 peserta pelaku UKM terpilih. Program
ini bertujuan untuk melahirkan kaum perempuan dengan kepemimpinan yang mumpuni.
Serta, mampu menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungan
sosialnya.
Stellar Women (Sumber: dokumen pribadi)
Menurut Samira Shihab, program
Women Entrepreneurship Academy menawarkan beragam
sesi kelas online. Berisi materi tentang product development, sales,
branding, marketing, leadership, dan self-confidence. Menarik, dalam sesi
kelas online akan menyajikan beragam contoh kasus yang meliputi permasalahan,
solusi, impact, dan takeaways.
Perlu diketahui bahwa
pendaftaran program Women Entrepreneurship Academy akan berlangsung selama 4
minggu. Dimulai dari tanggal 23 Maret - 16 April 2021. Berikut, rencana materi yang akan
diajarkan dalam 4 minggu dalam Women Entrepreneurship Academy.
Weekly Plan yang ada dalam program Women Entrepreneurship Academy (Sumber: dokumen pribadi)
Dengan kata lain, perempuan
mempunyai kesempatan untuk berbagi tujuan dan pengalamannya. Dan, Stellar Women
merupakan tempat yang aman bagi perempuan untuk meraih impian sukses dalam
kondisi yang penuh tantangan ini. Stellar Women sangat cocok bagi perempuan,
karena bertujuan untuk memberdayakan wanita menjadi pemberani, mengembangkan
harga diri dan keterampilan.
Juga, di Stellar Women akan
membekali perempuan dengan perangkat pintar dalam membangun kerajaan bisnis.
Itulah sebabnya, Stellar Women mampu menciptakan jiwa entrepreneurship
(kewirausahaan) perempuan. Apalagi, anda
yang bergabung dalam program Women Entrepreneurship Academy akan bertemu
dengan banyak wanita inspiratif.
Sebagai informasi bahwa program
tersebut terdiri dari 6 sesi webinar tentang bisnis, kepemimpinan dan keberlanjutan
dari pembicara terkemuka. Seperti, pendiri Narasi TV Najwa Shihab, CEO
Burgreens Helga Angelina, Founder& CEO Sayurbox Amanda Cole, Co-founder
Wecare.id Mesty Ariotedjo, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, VP Marketing
Danone SN Indonesia Sri Widowati. Dan, masih banyak sosok-sosok perempuan
sukses di bidangnya masing-masing yang akan berlaku sebagai pembicara.
Pembicara terkemuka yang akan mengisi program Women Entrepreneurship Academy (Sumber: stellarw.id/IG)
Nah, bagi anda wanita tangguh
yang ingin atau baru memulai bisnis, dan
ingin menerapkan aspek sustainability dan social impact ke dalam
bisnismu. Maka, mendaftar dalam program Women Entrepreneurship Academy sangatlah
cocok. Anda akan mempelajari berbagai topik bisnis, mulai dari starting up,
branding, marketing, case studies dan leadership.
Tak perlu khawatir, akan ada mentoring sessions dengan mentor-mentor yang ahli dibidangnya untuk 50 orang terpilih. Daftarkan diri anda sebelum tanggal 19 Maret 2021 di link pendaftaran di laman Stellar Women.
Laman pendaftaran Women Entrepreneurship Academy (Sumber: stellarw.id/IG)
Untuk lebih jelasnya, berikut tahap pendaftaran
Women Entrepreneurship Academy. Yuk, bergabuing sekarang juga.
Langkan pendaftaran Women Entrepreneurship Academy (Sumber: stellarwomen.id)
Post a Comment for "Membangun Kewirausahaan Perempuan Dalam Women Entrepreneurship Academy"