Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kolaborasi Dalam Membangun Minat Baca Anak Indonesia

 

Membangun minat membaca pada anak (Sumber shutterstock)

 

 

Setiap orang tua berharap terbaik buat anaknya. Baik pemenuhan pendidikan literasi yang baik, maupun pemenuhan asupan gizi yang seimbang. Ternyata, ada hubungan yang sangat erat antara pemenuhan gizi seimbang dengan Literasi Anak.

Untuk memberikan pemahaman tentang Literasi Anak kepada masyarakat. Maka, pada tanggal 23 April 2021 pukul 10.00-11.30,  Danone Indonesia mengadakan  webinar keren secara langsung di chanel Youtube @Nutrisibangsa

 

Webinar Project BACA (Sumber: Danone Indonesia/screenshot)

 

Acara tersebut tentang Talkshow dan launching Project Baca dengan tema Dukung Anak Hebat Berliterasi dengan Asupan Gizi Seimbang dan Pola Asuh Orang Tua yang Baik. Adapun, pembicara pada acara webinar keren tersebut adalah :

1.   Dr. Mesty Ariotedjo, S.pA selaku Dokter Spesialis Anak dan CEO Tentang Anak.

2.   Fathya Artha, M.Sc., M.Psi. selaku Psikolog dan Co-Founder Tigagenerasi.

3.   Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia.

 

ASUPAN GIZI SEIMBANG

 

Pembicara pertama pada webinar keren tersebut adalah Ibu Dr. Mesty Ariotedjo, S.pA selaku Dokter Spesialis Anak dan CEO Tentang Anak. Beberapa hal penting yang bisa diambil dari presentasi Ibu Dr. Mesty Ariotedjo, S.pA tersebut adalah masalah perlunya asupan gizi yang baik kepada anak. 

 

Dr. Mesty Ariotedjo, S.pA selaku Dokter Spesialis Anak dan CEO Tentang Anak (Sumber: Danone Indonesia/screenshot)

 

Di mana, kandungan karbohidrat, protein, lemak dan zat lainnya harus cukup untuk pemenuhan gizi anak. Asupan gizi tersebut sangat penting untuk Tumbuh Kembang Anak, terutama perkembangan bagian otak. Perlu diketahui bahwa perkembangan otak manusia pada tahun pertama berfungsi untuk 1) Sensory Pathways atau Jalur sensorik (Vision, hearing); 2) Language (bahasa); dan 3) Higher Cognitive Function (Fungsi kognitif yang lebih tinggi). 

Juga, orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan cairan anak. Di mana, kebutuhan cairan tersebut disesuaikan dengan BB (Berat Badan) anak. Sebagai panduan, cara hitung kebutuhan cairan anak adalah sebagai berikut:

100 mL/kg pertama à 10 kg pertama

50 mL/kg à 10 kg kedua

20 mL/kg à 25 kg selanjutnya. 

Jadi, jika anak anda mempunyai BB = 35 kg. Maka, kebutuhan cairan dapat dihitung dengan rumus:

100x10, 50x10, 20x15 = 1800 mL/hari

 

MINAT MEMBACA

 

Pembicara kedua yang tampil di acara webinar keren tersebut adalah Ibu Fathya Artha, M.Sc., M.Psi. selaku Psikolog dan Co-Founder Tigagenerasi. Beliau mengupas perlunya keterlibatan orang tua, untuk memberikan Edukasi Anak secara keberlanjutan.


Fathya Artha, M.Sc., M.Psi. selaku Psikolog dan Co-Founder Tigagenerasi  (Sumber: Danone Indonesia/screenshot)

 

Salah satu hal penting, yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah membangkitkan anak untuk Minat Membaca. Menarik, banyak persepsi atau anggapan orang yang keliru. Di mana, usia di bawah 6 tahun merupakan saat orang tua mengajarkan aktivitas membaca pada anak. Kemudian, saat anak memasuki usia sekolah (6-7 tahun) anak bisa membaca untuk belajar.

Faktanya, proses belajar membaca dan membaca untuk belajar merupakan dua hal yang berdampingan. Sesungguhnya, perkembangan bahasa serta literasi berkembang berdampingan sejak anak lahir.

Perkembangan teknologi digital tidak bisa dikekang. Anak-anak kita yang lahir pada tahun 2010 ke atas (Generasi Alfa) telah mengenal adanya teknologi digital. Banyak dari anak kita yang telah hidup bersentuhan dengan piranti digital seperti gadget.

Ketika, informasi apapun bisa diakses dari perangkat smartphone secara mudah. Maka, hal yang perlu diingat adalah Generasi Alfa perlu diajarkan tentang adanya Literasi Anak yaitu Literasi Digital.

Mengapa Generasi Alfa kita perlu diberikan bekal tentang Literasi Digital? Ada kekhawatiran orang tua tentang anak kita, seperti 1) kemampuan bersosialisasi yang tidak terarah; 2) ketertinggalan dalam edukasi; 3) penggunaan gadget yang berlebihan; dan 4) kesehatan fisik dan emosional anak.

Maka, hal penting yang bisa menjadi Edukasi Anak adalah dengan merangsang anak untuk Minat Membaca. Banyak manfaat yang bisa diambil dengan adanya membaca, yaitu: 

1.   Membaca membantu anak menavigasi permasalahan yang orang tua khawatirkan

2.   Mengasah kemampuan anak untuk mengenal emosi dan mengendalikannya.

3.   Dasar dari mengasah kemampuan literacy adalah salah satu yang terpenting adalah digital literacy.

4.   Meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

5.   Mengaktifkan bagian otak yang berfungsi dalam perkembangan Bahasa, perencanaan dan pembuat keputusan.

6.   Menjadi variasi kegiatan anak dalam satu hari antara online dan offline.

7.   Mengasah ketrampilan sosial, salah satunya empati.


Manfaat dari minat membaca pada anak (Sumber dokumen pribadi)

 

Memang, tidak mudah untuk merangsang anak kita untuk minat membaca. Di mana, minat membaca anak-anak Indonesia masih tergolong rendah. Oleh sebab itu, orang tua harus memahami kondisi anak agar mereka mau menikmati setiap bacaan buku.

Untuk mendapatkan minat membaca yang maksimal pada anak. Maka,  orang tua harus memahami 4 golongan umur anak, yaitu: 

1.   Umur 1-2 tahun. Bisa memegang buku, mengucapkan kata sederhana, berinteraksi dua arah.

2.   Umur 2-3 tahun. Familiar dengan banyak objek, memahami dan mengucapkan kalimat yang lebih panjang.

3.   Umur 3-4 tahun. Mulai mengenal huruf, suka membacakan buku pada boneka, mengulang kalimat pada buku.

4.   Umur 4-6 tahun. Mulai bisa menceriatakan bacaan, dapat duduk untuk mendengarkan cerita yang lebih panjang.

Anak-anak tidaklah seperti orang dewasa. Mereka harus dirangsang dalam suasana yang yang riang. Dengan kata lain, mood anak mudah sekali berubah karena pengaruh lingkungan.

Maka dari itu, orang tua harus membuat anak mau membaca dalam suasana yang menyenangkan. Maka, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

1.   Siapkan  pojok baca atau spot seru untuk membaca.

2.   Libatkan anak pada cerita yang dibaca.

3.   Ajak anak untuk memiilih buku.  

4.   Orang tua juga perlu merasa aktivitas tersebut seru.

5.   Bercerita dengan intonasi suara juga properti yang seru.

6.   Jangan dipaksakan. Jadikan pergerakan anak sebagai ajang untuk melibatkannya dalam cerita.

7.   Sambungkan cerita yang dibaca dengan aktivitas sehari-hari.

 

 


Hal-hal yang menyenangkan diperlukan agar anak mau membaca (Sumber: dokumen pribadi)

 PROGRAM BACA

 

Pembicara terakhir (ketiga) dalam webinar keren adalah Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia. Dalam paparannya, beliau menjelaskan sekilas tentang perlunya penanganan serius untuk di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Mengapa? 80% otak anak pada kurun waktu tersebut sedang mengalami perkembangan.

 

Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia (Sumber: Danone Indonesia/screenshot)

 

Beliau juga membahas perlunya asupan gizi seimbang untuk anak. Di mana, Danone Indonesia telah meluncurkan program ISI PIRINGKU. Asupan gizi seimbang akan berpengaruh terhadap perkembangan otak anak. Dan, salah satu proses Tumbuh Kembang Anak bisa terwujud melalui membaca.

Di mana, anak mulai mengenal angka, huruf dan gambar dengan bimbingan orang tua. Juga, mendapatkan edukasi anak melalui pendidikan di sekolah.

Seperti dibahas sebelumnya bahwa minat membaca anak Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu faktor rendahnya yang tidak kita sadari adalah keterlibatan stakeholder yang berkompeten, terhadap kondisi membaca anak Indonesia juga masih rendah.

Melihat kondisi tersebut, maka Danone Indonesia bekerjasama dengan Tentang Anak (sebuah wadah edukasi dan informasi tentang kesehatan dan tumbuh kembang) bersama-sama meluncurkan program BACA. Program tersebut merupakan sebuah program ajakan untuk mencintai kegiatan membaca. Dan, belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan.

Apalagi, saat ini masih dalam suasana bulan Ramadan sebagai bulan pernuh kebaikan. Maka, Danone Indonesia dan Tentang Anak akan memperluas manfaat melalui penggalangan donasi 5.000 buku serial “Sikap Baik” untuk anak-anak Indonesia. Buku-buku tersebut akan disalurkan ke PAUD, Taman Posyandu, pasien pediatrik di Rumah Sakit, dan Panti Asuhan di Jabodetabek.  

Selain itu, Danone Indonesia juga mendonasikan buku Sampahku Tanggung Jawabku dan Isi Piringku. Untuk mengenalkan perlunya penanganan sampah yang baik dan asupan gizi seimbang kepada masyarakat. Jika, masyarakat ingin ikut berkontribusi, maka masyarakat bisa turut berdonasi melalui @wecare.id

Kita semua berharap agar asupan gizi seimbang anak Indonesia bisa terpenuhi. Orang tua menyadari perlunya literasi anak, khususnya literasi digital. Agar, anak bisa menggunakan perangkat gadget lebih bijak. Tentu, dengan pengawasan orang tua.

Selain itu, membangkitkan minat membaca anak adalah tugas kita semua, khususnya orang tua. Banyak manfaat yang bisa diambil, ketika anak minat membaca. Untuk memperluas jangkauan minat membaca, maka perlunya kontribusi pihak swasta. Dan, kerjasama Danone Indonesia dan Tentang Anak telah membuktikan kepeduliannya, untuk merangsang anak Indoneisia Minat Membaca.  

Post a Comment for "Kolaborasi Dalam Membangun Minat Baca Anak Indonesia"