Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu Menciptakan Anak Indonesia Hebat Dalam Mengelola Sampah
Perlunya pembelajaran manajemen pengelolaan sampah sejak anak-anak (Sumber: shutterstock)
“Mari
Bijak Berplastik untuk Mewujudkan Indonesia Bersih”
Kalimat
bijak yang diusung oleh Danone-AQUA memberikan pemahaman
berharga. Bahwa, sampah memberikan dampak yang luar biasa bagi
pembangunan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah mewujudkan Indonesia
yang bersih.
Sampah
masih menjadi masalah yang serius bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, perlu
adanya manajemen pengelolaan sampah yang baik. Dan, pembelajaran mengenai
pengelolaan sampah tersebut sebaiknya menyasar dari kalangan yang paling dasar.
Yaitu, anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Mengapa
harus dari PAUD? Perlu anda ketahui bahwa PAUD adalah generasi bangsa yang akan
memegang estafet kepemimpinan di masa depan. Ketika, anak-anak PAUD telah
dibekali pembelajaran manajemen sampah yang baik. Maka, kelak akan menjadi
pemimpin bangsa Indonesia yang peduli masalah pengelolaan sampah.
Itulah
sebabnya, masih dalam suasana Hari Pendidikan Nasional. Danone-AQUA x Sekolahmu
mengadakan acara press conference melalui platform Zoom Webinar yang
berjudul “AQUA dan Sekolah.mu Ajak Anak Indonesia Kelola Sampah melalui
e-Learning Interaktif”.
Webinar
tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2021, pukul 13:00-selesai.
Adapun, moderator oleh Novita Angie, dan menghadirkan beberapa narasumber,
yaitu:
1. Intan
Kartika, Brand Director AQUA.
2. Ratih
Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone-Indonesia.
3. Najeela
Shihab, Founder of Sekolah.mu.
4. Jumeri,
S.TP., M.Si., Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (TBC).
Kita
memahami bahwa Pandemi Covid-19 masih berlangsung di seluruh dunia, khususnya
di Indonesia. Dampak yang paling terasa adalah pendidikan tatap muka untuk
sementara dihentikan atau diatur secara ketat sesuai protokol kesehatan.
Tentu,
pendidikan yang bertema tentang lingkungan tidak berjalan normal. Sementara,
Pendidikan anak Indonesia harus tetap berjalan. Demi memberikan edukasi yang
baik bagi generasi mendatang. Makin membuat kesenjangan dunia Pendidikan.
Jangankan
di masa Pandemi, sebelum Pandemi saja masih ada isu adanya kesenjangan pendidikan
di Indonesia. Di mana, pendidikan di pulau Jawa identik lebih maju dibandingkan
dengan pendidikan di Indonesia bagian timur.
Menurut
Bapak Jumeri, S.TP., M.Si. dari Direktorat Dikdasmen Kemendikbud RI menyatakan
bahwa kurang lebih 30% sekolah di Indonesia yang mampu melakukan pembelajaran
dengan baik.
Meskipun,
di masa Pandemi, anak-anak Indonesia hendaknya bukan sekedar merdeka belajar.
Tetapi, harus mampu bertambah dengan merdeka berkarya. Tentu, kondisi pembelajaran
jarak jauh di masa Pandemi harus menjadi pembelajaran pendidikan yang makin terasa
dekat dan lekat.
#BIJAKBERPLASTIK
Kita
menyadari bahwa volume sampah di Indonesia semakin hari semakin banyak. Karena,
faktor bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Bukan itu saja, masalah sampah
juga semakin membutuhkan penanganan yang kompleks.
Salah
satu hal yang menjadi pekerjaan rumah adalah manajemen pengelolaan sampah yang
masih rendah. Khususnya, penanganan sampah plastik. Bijak Berplastik
menjadi program yang harus digaungkan semaksimal mungkin. Yaitu, menangani
sampah plastik agar bisa mengurangi volume atau melakukan daur ulang sampah
plastik yang bernilai ekonomis.
Program
Bijak Berplastik telah digaungkan Danone-AQUA sebagai rasa kepeduliannya
terhadap lingkungan. Tentu, pembelajaran tentang penanganan sampah plastik
harus menyasar ke kalangan yang paling dasar yaitu kalangan PAUD.
Sayang,
kondisi Pandemi membuat pembelajaran tentang lingkungan tersebut menjadi
terhenti. Karena, anak-anak sekolah harus belajar jarak jauh atau belajar dari
rumah.
Berdasarkan
kondisi terhentinya pendidikan tatap muka, maka Danone-AQUA dan Sekolah.mu
merasa peduli bahwa pendidikan lingkungan tidak boleh terhenti karena jarak.
Maka, Sekolah.mu sebagai wadah edukasi digital berkolaborasi dengan Danone-AQUA
untuk meluncurkan modul digital pembelajaran interaktif “Sampahku Tanggung
Jawabku”.
Perlu
diketahui bahwa program tersebut merupakan lanjutan dari komitmen
#BijakBerplastik AQUA pada pilar edukasi. Ada 3 pilar dalam pelaksanaan program
#BijakBerplastik yaitu:
1. Koleksi
(mengumpulkan), yaitu mengumpulkan sampah yang ada dalam lingkungan kita.
2. Memilah
(memisahkan), yaitu memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya. Seperti
memisahkan sampah yang mampu didaur ulang dan bernilai ekonomis dalam prinsip 3R
(Reduce, Reuse, Recycle).
3. Inovasi
(perbaikan teknologi), yaitu menciptakan teknologi terkini yang ramah
lingkungan. Seperti, menciptakan Aqua Life yang bahannya 100% dari bahan
plastik yang mampu didaur ulang.
SAMPAHKU
TANGGUNG JAWABKU
Hal
penting dalam Pendidikan Lingkungan Anak khususnya sejak PAUD adalah masyarakat
perlu membuat ekosistem yang sama antara di sekolah dan di rumah. Sebagai
contoh, jika anak telah diajarkan untuk membuang sampah secara benar di sekolah.
Maka, pemandangan tersebut harus tidak jauh berbeda. Ketika, anak-anak pulang
ke rumah.
Ketika,
kondisi di rumah berbeda atau bertolakbelakang dengan kondisi di rumah. Maka,
anak-anak akan cenderung putus asa atau berontak. Karena, tidak ada dukungan
dan contoh sukses dari lingkungan terdekat (orang tua). Padahal, kehidupan
anak-anak yang murni adalah di lingkungan rumah, bukan di sekolah.
Program "Sampahku
Tanggung Jawabku" merupakan program kolaborasi Danone-AQUA dengan
Sekolah.mu. Program tersebut bertujuan untuk mengajak tenaga pendidik dan orang
tua. Agar, memberikan pemahaman kepada anak (usia 4-9 tahun) tentang pentingnya
bertanggungjawab atas lingkungan.
Selain pemahaman, program tersebut
juga menyasar peningkatan keterampilan tentang pengelolaan sampah. Agar, bisa
mengurangi dampak sampah Indonesia dan berkontribusi pada Gerakan Indonesia
Bersih dan #BijakBerplastik.
Pembelajaran
tentang Sampah bisa dipahami semua kalangan di masa Pandemi. Maka, Danone-AQUA
x Sekolah.mu membuat Modul e-learning interaktif tentang Sampahku
Tanggung Jawabku.
Modul
tersebut menjadi Modul Interaktif Anak yang berisi tentang materi
pembelajaran yang efektif tentang lingkungan. Juga, modul tersebut memuat
konten yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Baik bagi anak PAUD, guru, dan
orang tua.
Menarik,
dalam modul pembelajaran tersebut juga terdapat gamenya. Hal ini, yang
membuat anak-anak senang untuk mempelajarinya. Berikut, beberapa tampilan
materi dari Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung
Jawabku.
Modul
e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku membuat anak-anak
hingga orang dewasa mempunyai gaya hidup yang sustainable. Juga, memupuk
anak untuk belajar bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan.
Perlu
diketahui bahwa Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung
Jawabku bersifat gratis. Siapapun bisa belajar di laman Sekolah.mu baik
untuk murid, guru dan orang tua. Agar, Modul e-learning interaktif
tentang Sampahku Tanggung Jawabku, mampu menumbuhkan kesadaran anak terhadap
lingkungan.
Dengan
adanya Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku. Guru-guru
di sekolah juga mendapatkan feed back tentang pembelajaran digital yang
baik. Oleh sebab itu, Modul e-learning interaktif tentang Sampahku
Tanggung Jawabku, harus dikenal masyarakat luas.
Maka,
diperlukan adanya penyebaran informasi yang masif. Khususnya, ke
sekolah-sekolah yang belum mendapatkan sinyal internet dengan baik.
Tidak
perlu khawatir, akan ada pembelajaran bagi guru-guru secara tatap muka tentang
metode e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku tersebut.
Jadi, sekolah yang berada di daerah terisolir, bisa mendapatkan manfaat Modul e-learning
interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku.
Kita
memahami bahwa Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung
Jawabku sangat penting untuk memberikan edukasi tentang lingkungan kepada
anak-anak. Dan, materi pembelajaran tersebut diluncurkan pertama kali oleh Sekolah.mu
pada tahun 2019. Bekerja sama dengan Kemendikbud RI, Kemenko Kemaritiman RI,
Yayasan Anak Indonesia dan Universitas Indonesia (UI).
Sebelum
terjadi Pandemi, Modul interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku disebarluaskan
dalam format hard copy. Namun, setelah Pandemi mendera, maka format hard
copy berubah menjadi modul digital. Agar, anak Indonesia memahami dalam
manajemen sampah berjalan maksimal.
Modul
e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku bertujuan untuk
merubah pola perilaku anak-anak terhadap kondisi sampah. Bukan hanya
mempelajari melalui modul digital. Tetapi, anak harus menerapkan materi yang
ada ke dalam perilaku sehari-hari.
Lantas,
apa yang harus dilakukan agar anak tetap konsisten dalam menerapkan Sampahku
Tanggung Jawabku. Beberapa hal yang dibutuhkan, seperti 1) adanya pengalaman sukses
yang dialaminya. Hal ini dapat menjadikan anak untuk terus belajar dan
mempraktekan teori baru; 2) Perlu adanya dukungan maksimal yang
berkesinambungan dari berbagai pihak, seperti lingkungan, guru, orang tua dan
temannya.
Asiknya
Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku adalah dirancang
untuk menciptakan interaktif anak dengan lingkungannya (guru, orang tua dan
teman) dalam kondisi yang menyenangkan. Juga, pembelajaran jarak yang jauh karena
Pandemi tidak menjadi hambatan yang serius. Untuk terus belajar tentang
kepedulian sampah di Indonesia.
Menurut
Founder Sekolah.mu Najeela Shihab menyatakan bahwa target Modul e-learning
interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku adalah mampu menyasar kurang lebih
5 juta anak-anak Indonesia. Dan, kurang lebih 100 juta masyarakat Indonesia lainnya
agar memahami perlunya #BijakBerplastik dalam manajemen sampah.
Bahkan,
di akhir tahun 2021, Danone-AQUA menggagas Modul e-learning interaktif
tentang Sampahku Tanggung Jawabku untuk kalangan anak SMP dan SMA. Proyek
tersebut akan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan National
Geographic.
MODUL
E-LEARNING INTERAKTIF
Modul
Sampahku Tanggung Jawabku menjadi materi pembelajaran yang efektif kepada anak
Indonesia. Tentang pengelolaan sampah yang baik sedari usia dini. Dalam modul
pembelajaran tersebut, anak-anak akan mendapatkan materi belajar berupa video,
buku cerita, aktivitas interaktif, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang
dapat diakses selamanya.
Kemudian,
pada akhir program, anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan
mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Sebagai contoh, anak-anak
akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Benar-benar
pembelajaran yang melibatkan interaktif anak-anak.
Dengan demikian, Modul e-learning
interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku bisa disebarkan secara luas
melalui antar murid. Mereka akan saling berbagi tentang asiknya mengelola
sampah di lingkungan mereka.
Jangan
kaget, Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku
mampu memberikan pengalaman unik. Di mana, anak-anak justru mampu memberikan
edukasi penanganan sampah ke orang tuanya. Berdasarkan ilmu yang diperoleh dari
guru di sekolah.
Modul e-learning interaktif tentang Sampahku Tanggung Jawabku terbagi menjadi 2. Yaitu, modul pembelajaran untuk anak PAUD-SD 3. Anda bisa mempelajarinya di MODULPAUD-SD 3.
Materi Sampahku Tanggung Jawabku untuk anak PAUD (Sumber: Sekolah.mu/screenshot)
Sedangkan,
modul ke-2 diperuntukan untuk anak SD 4 - SD 6. Selanjutnya, anda bisa pelajari
materinya di MODUL SD 4-SD 6.
Mari ajak anak Indonesia
peduli lingkungan sedari usia dini.
Post a Comment for "Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu Menciptakan Anak Indonesia Hebat Dalam Mengelola Sampah"