Penting! 5 Cara Unik Untuk Meningkatkan Motivasi Kinerja Karyawan
Seorang karyawan (baju oranye) tempat
wisata Taman Air Tirta Gangga Karangasem Bali, bersemangat memandu pengunjung
untuk berwisata air dengan menggunakan perahu (Sumber: dokumen pribadi)
Apa
sih yang dilakukan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Tentu dengan
bekerja semaksimal mungkin adalah cara baik untuk bisa hidup. Baik bersama istri
maupun anak-anaknya. Karena, dengan bekerja menjadi sebuah ibadah jika dilakukan
dengan penuh keikhlasan.
Bekerja
adalah sebuah keharusan bagi setiap orang. Ada 2 cara yang bisa
dilakukan untuk mendapatkan pemasukan keuangan. Seperti, 1) membuka lapangan
kerja (pengusaha) atau 2) menjadi karyawan. Menjadi karyawan telah dilakukan banyak
orang, karena cara tersebut dianggap minim risiko. Namun, menjadi
karyawan bukanlah cara terbaik, karena kapan bisa hengkang atau dipecat
karena berbagai alasan. Seperti, yang terjadi saat Pandemi Coid-19 melanda
hampir seluruh dunia.
Di
sisi lain, seorang pengusaha (owner) pun ingin berada di titik aman. Dengan
kata lain, para karyawan bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab. Atas kesadaran
sendiri, karena apa yang mereka lakukan sudah menjadi job desk-nya.
Memang, ada cara-cara menarik yang bisa dilakukan owner untuk memotivasi
kinerja karyawan. Apa saja yang harus dilakukan karyawan? Setidaknya, ada 5 cara
menarik yang harus diberikan pengusaha kepada karyawannya. Yuk, baca sampai
tuntas.
AKTUALISASI DIRI
Hal
pertama yang diinginkan banyak karyawan dalam pekerjaan adalah mereka mampu
mengembangkan diri. Bahkan, banyak orang yang bersemangat untuk menjadi
karyawan karena ada tantangan yang ingin dicapai. Kondisi inilah yang harus
diberikan pengusaha kepada karyawannya.
Karyawan
bekerja agar mereka semakin percaya diri. Karyawan makin terampil dengan apa
yang mereka kerjakan di perusahaan. Mereka semakin bersemangat, jika mampu
mencapai tujuan yang diharapkan. Banyak anak muda yang bekerja di perusahaan
rintissan (start-up). Mereka ingin membuktikan keilmuan dan keahlian
yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Mampu diterapkan dengan baik di tempat
mereka bekerja.
Saya
pribadi saat menjadi karyawan di perusahaan distribusi bertujuan agar mampu
mengembangkan keahlian dan pengalaman saya. Saya yakin bahwa pengalaman saya
mampu berguna untuk mengembangkan perusahaan, tempat saya bekerja.
PENGHARGAAN
Kemarin,
saya sempat menyaksikan tetangga kost, seorang mekanik sepeda motor. Dia
mendapatkan jasa servis setiap hari di kost-nya. Ketika, dia sedang asik servis
sepeda motor, teman sesama mekanik mampir di tempat dia bekerja. Tetangga
bercerita kepada saya bahwa temannya juga seorang mekanik handal. Dia dipercaya
bosnya untuk servis berbagai sepeda motor. Tetapi, teman tetangga tersebut
ternyata berhenti kerja. Usut punya usut, bosnya tidak menghargai kinerjanya.
Ilustrasi
nyata tersebut benar-benar menjadi perhatian besar bagi para owner yang
mempekerjakan karyawan. Karyawan akan merasa tersanjung, jika hasil kerja dan
reputasi mereka diapresiasi atau dihargai. Bisa dengan memberikan kenaikan
gaji, jabatan atau reward yang lain. Seperti, mendapatkan bonus diajak
jalan-jalan ke luar negeri.
Lihatlah,
betapa betahnya atau semangat karyawan saat mendapatkan penghargaan. Karyawan
akan bekerja dengan setulus hati untuk kemajuan perusahaan, meskipun tanpa
pengawasan yang ketat. Karena, karyawan sudah merasa perusahaan bagai rumah
sendiri, tempat mereka mencari rejeki.
Sebaliknya,
karyawan akan merasa tersakiti, ketika pemilik perusahaan menganggap karyawan
seperti “babu”. Dengan suka-sukanya memperkerjakan mereka tanpa adanya rasa
perikemanusiaan. Bahkan, banyak pemilik perusahaan yang memperlakukan karyawan
bagai pekerja rodi.
Ingat,
ketika owner tidak menghargai karyawannya. Maka, bersiap-siaplah karyawan akan resign
(mengundurkan) tanpa diduga sebelumnya. Bahkan, sebagai owner akan merasa
kehilangan, jika karyawan yang resign adalah karyawan terbaik. Yang
menjadi tulang punggung kemajuan perusahaan.
SOSIAL
Anda
pasti senang kan, saat bertemu dengan orang-orang yang ramah. Dan, menyapa anda
“hai, apa kabar hari ini?”. Mereka begitu familiar dan ingin selalu bersahabat
dengan anda. Bahkan, mereka dengan senang hati memberikan dukungan (support)
kepada anda untuk melakukan hal-hal terbaik.
Sama
halnya dengan anda. Jika, anda menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan,
maka anda akan merasa betah. Jika, teman kantor sangatlah ramah. Mereka selalu
menyapa, bersahabat dan saling mendukung pekerjaan kantor. Teman kantor anda
bukan sebagai musuh, ketika “kursi panas” jabatannya diduduki.
Teman-teman
kantor anda justru bangga dan bersemangat. Saat kinerja anda mendapatkan
apresiasi dari pihak lain. Teman anda tidak menjadi orang susah, ketika anda
merasa senang.
Mereka
selalu tersenyum bahwa hasil kinerja terbaik adalah hal penting. Maka, karyawan
di kanator bisa berkompetisi secara sehat. Dan, semua orang di kantor mempunyai
hubungan sangat harmonis. Anda pasti termotivasi berangkat ke kantor setiap
hari, ketika kondisi kantor seperti itu, bukan?
Ya,
lingkungan kerja yang suportif dan harmonis membuat karyawan bekerja dengan
sepenuh hati. Karyawan merasa seperti bekerja dalam rumah mereka sendiri.
Teman-teman kantor bagaikan saudara. Ketika, salah satu berbuat kesalahan tidak
saling menjatuhkan. Bahkan, dengan ada niat untuk “mencari muka” di depan
atasannya.
Bagaimana,
jika kondisi sosial di kantor berbeda 360 derajat dengan kondisi di atas. Saya
yakin, anda tinggal menghitung hari untuk mengundurkan diri. Dan, siap-siap
membuat surat lamaran Kembali untuk mencari pekerjaan baru. Anda bagai berada
di lingkungan yang panas. Yang kapan pun, anda akan merasa kegerahan. Anda akan
saling curiga dengan teman kantornya. Jangan-jangan, itulah kalimat
negatif yang tidak sengaja akan terlontar dalam pikiran anda atau teman kantor
anda.
Oleh
sebab itu, owner perusahaan harus membuat kondisi kantor sekondusif dan
seharmonis mungkin. Owner harus merangkul semua karyawannya. Dan, menganggap
karyawan sebagai keluarga besar. Karena, karyawanlah yang membuat perusahaan
bisa berkembang dengan baik dan menggurita.
RASA AMAN
“Wah, kalau saya mah pengin cari kerja yang
tetap aja mas. Gaji dan pensiunnya jelas”.
Anda
pasti pernah mendengar kalimat di atas, bukan? Banyak orang yang ingin menjadi
karyawan di perusahaan yang memberikan rasa aman. Dalam hal ini, mereka percaya
bahwa perusahaan akan terus memperkaryakan mereka selama mungkin atau hingga pensiun.
Bahkan, perusahaan secara jelas akan memberikan pesangon atau uang pensiun yang
cukup. Jika, karyawan telah bekerja dengan waktu yang telah ditentukan.
Jangan
kaget, jika banyak karyawan yang bekerja di perusahaan sejak perusahaan berdiri
hingga mereka pensiun. Karena, mereka merasa nyaman dan aman bekerja di
perusahaan seperti rumah mereka sendiri. Tidak bisa ke lain hati, untuk
meninggalkan atau berpindah dari tempat mereka bekerja.
Owner
perusahaan harus merasa bangga. Jika, karyawan sudah merasa nyaman bekerja di
perusahaannya. Karena, owner tentu telah memberikan kepercayaan kepada
karyawan. Bahwa, masa depan karyawan adalah tanggung jawab perusahaan. Dengan
kata lain, perusahaan akan memberikan uang pensiun sesuai dengan prestasi
karyawan.
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Cara
terakhir yang harus diberikan owner peruwsahaan agar motivasi karyawan semakin
meningkat adalah tercukupinya kebutuhan biologis. Maksudnya, perusahaan
memberikan gaji yang sesuai dengan jabatan, waktu kerja, pengalaman dan
kemampuan karyawan. Dan, gaji tersebut mampu memberi makan karyawan dan
keluarganya. Dan, bisa menyisakan gajinya untuk kebutuhan penting lainnya.
Ada
pepatah yang menyatakan bahwa “kampung tengah” atau urusan perut adalah hal
penting bagi karyawan. Ketika, gaji yang diperoleh tidak sebanding dengan
kebutuhan sehari-hari. Maka, karyawan akan berpikir pendek. Melanjutkan atau
bertahan di perusahaan tempat mereka bekerja.
Tentu,
karyawan tidak mau bekerja bagai “kerja rodi”, bukan? Maka, perusahaan harus
memenuhi kebutuhan fisiologis sebaik mungkin. Perusahaan tentu tidak mau kan,
jika karyawan datang ke kantor dengan kondisi wajah kuyu, mudah lelah dan
mengantuk. Karena, karyawan harus begadang untuk mencari tambahan penghasilan
sepulang kerja. Gaji yang mereka terima tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Tidak
terpenuhinya kebutuhan fisiologis tentu akan menghambat pekerjaan kantor. Dan,
perusahaan tentu akan merugi, jika kinerja karyawan mengalami penurunan kinerja.
Padahal, hal tersebut diakibatkan karena perusahaan “tidak mampu” memenuhi
kebutuhan fisologis karyawan. Akibatnya, akan terjadi 2 hal, karyawan
mengundurkan diri atau perusahaan akan melakukan pemecatan kepada karyawan
tersebut. Sungguh merugi, jika karyawan yang dipecat adalah karyawan yang
handal di bidangnya.
Dari
pembahasan di atas, maka anda bisa memahami bahwa cara mudah memotivasi
kinerja karyawan adalah “memanusiakan manusia”. Owner perusahaan harus meyakini
bahwa cara di atas adalah hal-hal menarik yang wajib dilakukan. Jika,
karyawan ingin betah berkarya untuk kemajuan perusahaan. Maka, jangan tunda
untuk melakukan cara di atas. Dan, tunggulah perubahan besar yang akan
terjadi di peruahaan anda.
Post a Comment for "Penting! 5 Cara Unik Untuk Meningkatkan Motivasi Kinerja Karyawan"