Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KEKUATAN MEDIA SOSIAL: INFLUENCER DAN GERAKAN MASSAL ESTAFET BERBAGI KEBAIKAN

 

Kekuatan media sosial (Sumber: shutterstock)

 

 

“Hewan darat tercepat di dunia adalah Cheetah, dengan kecepatan 120 km/perjam. Namun, kecepatan hewan tersebut tidak akan mampu menandingi kecepatan informasi media sosial melalui teknologi internet. Dari sang produsen informasi hingga ke penerima hanya dalam hitungan detik”. (Casmudi, pegiat media sosial)

 

          Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi internet telah merubah peradaban manusia. Sebelum teknologi internet lahir, sebuah pesan informasi dari pengirim hingga penerima memakan waktu hingga berhari-hari. Kini, dengan teknologi internet, setiap pesan informasi bisa diterima dalam hitungan detik. Seperti, sebuah informasi dari sebuah website. Masyarakat bisa mengaksesnya, saat itu juga, ketika informasi tersebut terbit.

          Bahkan, ketika pesan informasi tersebut tidak direspon dalam waktu hitungan menit, sudah termasuk kadaluwarsa. Karena, manusia era digital menganggap bahwa pesan informasi mampu diterima dalam hitungan sentuhan jari (touchscreen).

          Menurut laporan "Digital 2021" Hootsuite, ada 202,6 juta jiwa sebagai pengguna internet di awal tahun 2021 (meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa), dibandingkan tahun sebelumnya. Dan, ada 170 juta jiwa penduduk Indonesia sebagai pengguna aktif media sosial. Kekira 3 jam 14 menit, waktu yang dihabiskan untuk berselancar di platform jejaring sosial.

 

APA SIH MEDIA SOSIAL?

          Salah satu media untuk berkirim dan menerima sebuah informasi dalam dunia digital adalah media sosial (social media). Perjalanan sejarah lahirnya media sosial, dimulai sejak tahun 1995 di situs Classmates.com. Namun, yang bisa dianggap sebagai situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com tahun 1997.

          Selanjutnya, muncul Friendster pada tahun 2002, sebagai situs media sosial. Kemudian, lahirlah LinkEdln dan Myspace tahun 2003. Fenomenal, tahun 2004 lahirlah Facebook, hingga lahir berbagai aplikasi lainnya seperti Twitter, Instagram, TikTok dan lainnya.

          Lantas, apa sih sebenarnya media sosial itu? Merujuk di laman Wikipedia, media sosial merupakan media daring (dalam jaringan) dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

          Menurut pakar media sosial Rulli Nasrullah (2015) atau Kang Arul dalam bukunya yang berjudul “Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi” menyatakan bahwa media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada User-Generated Content (UGC). Di mana, konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di instansi media massa.

          Kang Arul juga mempertegas pengertian media sosial dalam Jurnal Sosioteknologi bulan Agustus 2018 berjudul “Riset Khalayak Digital: Perpekstif Khalayak Media dan Realitas Virtual di Media Sosial” yang berbunyi:

 

“Media sosial merupakan salah satu contoh bagaimana media siber memainkan peran sebagai sebuah entitas. Entitas dalam pengertian bahwa media siber sebagai sebuah perangkat lunak maupun perangkat keras tidak sekadar medium, melainkan secara struktur juga memiliki peran dalam pembentukan interaksi, sosial, maupun pada tataran khalayak virtual. Level ruang media ini kemudian melihat bahwa media siber sebagai sebuah entitas dalam pembentukan realitas budaya”.

          Sedangkan, menurut Danis Puntoadi (2011) dalam buku “Menciptakan Penjualan Melalui Social Media” menyatakan bahwa media sosial merupakan berbagai aktifitas dua arah berupa pertukaran (Sharing), kolaborasi (Collaborating), dan saling berkenalan (Connecting) dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual.

          Dari berbagai pengertian di atas menunjukan bahwa media sosial adalah ruang milik pribadi di ranah digital atau media siber (cyber media). Tetapi, dengan teknologi internet, maka setiap pengguna media sosial mempunyai peluang terjadinya sebuah komunikasi atau interaksi. Dengan kata lain, setiap pengguna media sosial bisa memberikan komentar, like atau membagikan informasi yang ada, di ranah pribadi tersebut ke pihak lainnya secara online.

 

KEKUATAN MEDIA SOSIAL

          Banyak fungsi yang bisa diperoleh dari media sosial, di antaranya: 1) Memperluas interaksi sosial manusia dengan memanfaatkan teknologi internet dan website; 2) Menciptakan komunikasi dialogis antara banyak audiens (many to many); 3) Melakukan transforamsi manusia yang dulunya pemakai isi pesan berubah menjadi pesan itu sendiri; 4) Membangun personal branding bagi para pengusaha atau pun tokoh masyarakat (public figure); dan 5) Sebagai media komunikasi antara pengusaha atau tokoh masyarakat dengan para pengguna media sosial lainnya.

          Oleh karena itu, kekuatan media sosial (The Power of Social Media) sangat luar biasa khususnya di masa Pandemi Covid-19. Di mana, jumlah pengguna media sosial meningkat secara signifikan. Karena, masyarakat dianjurkan untuk Work From Home (WFH) dan siswa atau mahasiswa  bisa Study From Home (SFH).

          Dan, saat Pandemi Covid-19, media sosial menjadi platform yang banyak digunakan oleh pengguna gadget. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah media sosial bagaikan dua sisi mata pisau. Di mana, satu sisi mampu memberikan kebahagiaan dan kenyamanan. Namun, di sisi lain mampu memberikan malapetaka bagi penggunanya. Oleh sebab itu, hal yang paling penting dalam menggunakan media sosial adalah sikap bijak.

          Ada pepatah yang wajib diketahui dalam dunia media sosial, yaitu: Jemarimu adalah Harimaumu. Maksudnya, penggunaan jemari adalah penentu nasib anda dalam penggunaan media sosial. Maka, sebelum anda memposting atau memposting ulang (repost) sebuah informasi, hendaknya Saring Sebelum Sharing (3S). Yakinkan, bahwa informasi yang anda terima atau bagikan ke orang lain adalah informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

          Ingat, dampak dari informasi yang ada di media sosial mampu menggerakan orang lain yang menerimanya secara massal. Anda perlu memahami bahwa ketika postingan anda di media sosial telah terkirim. Maka, sejak detik itu, pengguna media sosial di seluruh dunia bisa mengaksesnya.

          Jadi, jangan sampai anda berpikir bahwa ketika sebuah pesan informasi yang anda posting dalam ruangan tertutup. Anda beranggapan bahwa postingan tersebut hanya diakses orang tertentu saja, misal teman dan saudara saja.

          Karena, ketika anda memposting informasi di media sosial, maka anda seperti memberi informasi secara terbuka ke publik. Jangan kaget, jika ada video viral, yang diposting saat pengirimnya sedang rebahan di tempat tidur. Kapan dan dari mana pun asal postingan di media sosial, akan memberikan dampak bagi penerimanya di belahan bumi mana pun.

 

INFLUENCER DAN BERBAGI KEBAIKAN

          Influencer berarti orang yang mempunyai pengaruh kuat di ranah digital khususnya media sosial. Sejatinya, terlepas dari jumlah followernya, setiap pengguna media sosial bertindak sebagai influencer atau jurnalisme warga. Karena, informasi yang mereka bagikan bisa memberikan pengaruh buat orang lain. Oleh karena itu, pengaruh influencer tidak dapat dianggap main-main.

          Apalagi, seorang influencer yang mempunyai jumlah follower (pengikut) ratusan ribu hingga jutaan pengguna media sosial. Tentu, setiap postingannya mempunyai tingkat jangkauan yang tinggi ke banyak pengguna media sosial. Baik bagi followernya maupun bagi pengguna media sosial yang tidak menjadi folllowernya. Bahkan, postingan di media sosial bisa menjadi postingan yang ditunggu-tunggu followernya, hingga menjadi viral.

          Dengan demikian, influencer menjadi sosok penggerak massal di ranah digital. Informasi yang dibagikan di akun media sosialnya, akan menjadi perhatian khalayak. Tentu, informasi tersebut akan mendapatkan respon atau opini beragam. Tergantung, jenis informasi tersebut, baik atau buruk.     

 

Influencer, sang penggerak massal di medis sosial (Sumber: shutterstock)

 

          Itulah sebabnya, media sosial menjadi media digital yang sangat penting bagi pengusaha atau tokoh publik (public figure).  Dengan tujuan untuk membagi informasi kepada khalayak media. Dalam hal ini, pengguna media sosial di belahan dunia manapun. Menarik, media sosial menjadi media ampuh yang mempunyai kekuatan untuk menciptakan efek bola salju. Di mana, ketika informasi dianggap menarik. Maka, informasi tersebut merangsang banyak pengguna media sosial. Dan, banyak yang membagikan kembali di akun media sosialnya.

 

          Ridwan Kamil

          Anda pasti tahu tentang sosok Ridwan Kamil, bukan? Sebuah paragraf menarik dari bukunya Bapak Ridwan Kamil, yang berjudul “#Tetot Aku, Kamu, Dan Media Sosial” terbitan tahun 2014 lalu, saat masih menjadi Wali Kota Bandung.

 

“Sebagai pemimpin kota Bandung, bagi saya, media sosial dapat dijadikan sebagai sebuah mesin perubahan dan mesin manajemen kota sehingga kekuatannya luar biasa. Oleh karena itu, saya percaya bahwa media sosial adalah bahasa masa depan. Maknanya, siapapun bisa menguasai informasi, merekalah yang menjadi pemenang masa depan” (Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat).

 

          Saya pribadi masih ingat, bagaimana sosok yang akrab dipanggil Kang Emil sangat aktif di media sosial, khususnya Twitter. Banyak yang retweet postingannya. Berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat Kota Bandung, dicuit Kang Emil secara berkala di Twitternya. Bahkan, sampai ke hal-hal yang pribadi ala generasi milenial pun dibahas secara ringan.

          Konon, hal inilah yang menyebabkan Kang Emil sangat dekat dengan masyarakat Kota Bandung. Dan, Kang Emil mempunyai elektabilitas tinggi dan makin dikenal publik. Bukan, hanya masyarakat Kota Bandung. Tetapi, masyarakat Indoneisia secara luas.

          Hingga menjabat sebagai orang nomor satu Provinsi Jawa Barat, Kang Emil pun masih rajin memberikan cuitan di akun twitternya. Cuitannya, seperti: program pemerintah dan kondisi terkini di era pandemi covid-19. Postingan di Twitter tersebut mendapat banyak respon, dari berbagai kalangan pengguna media sosial.

 

Kang Maman dan Kartunis Mice

          Saya gembira sekali membaca buku terbarunya Kang Maman dan Kartunis Mice yang berjudul “Bahagia Bersama”. Pada halaman 7 buku tersebut, Kang Maman menceritakan tentang video di sebuah media sosial tentang sosok Fahri (7 tahun). Fahri dan adiknya (5 tahun) menjual gorengan sekitar Pasar Lereng, Jam Gadang Bukittinggi, Sumatera Barat.

          Di video media sosial, menampilkan kemurahan hati Fahri yang memberikan 10 buah gorengan pada seorang kakek tua yang duduk di emperan toko. Video tentang kemurahan hati Fahri tersebut dipos ulang (repost) oleh Kang Maman di media sosial Twitter dan Facebook. Ada 70.000 yang menonton video dan berbagai komentar yang bersifat positif.

          Bahkan, ada penggalangan dana secara online untuk membantu kemurahan hati Fahri. Dan, akhirnya, bisa terkumpul 60 juta dalam aksi penggalangan dana selama sebulan. Dari 10 gorengan menjelma menjadi 60 juta rupiah. Sebuah angka yang fantastis dari kekuatan media sosial.

 

          Arief Muhammad

          Namun, hal yang menghebohkan baru-baru ini adalah sepak terjang influencer terkenal Arief Muhammad di media sosial Instagram. Jujur, sosok Arief Muhammad menjadi inspirasi dalam hal berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Sepak terjangnya menjadi perhatian banyak orang.

          Tidak salah, jika Meike dan Young dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial menjadi konvergensi (penyampaian informasi secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama),  antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.

          Seperti dalam program “ikoy-ikoyan” yang dilaunching Arief Muhammad. Melalui “ikoy-ikoyan”, tanpa memandang status, setiap pengguna media sosial berkesempatan untuk mendapatkan rejeki. Program “ikoy-ikoyan” telah diatur waktu dan peraturannya. Dalam hal ini, terjadi komunikasi antara pengirim informasi. Antara Arief Muhammad bersama timnya dengan setiap peserta pengguna media sosial Instagram.

          Arief Muhammad dan tim menganjurkan, agar sang penerima rejeki (hoki) bisa berbagi kebaikan lagi kepada orang lain. Konsep tersebut menunjukan tentang makna menyambung atau estafet berbagi kebaikan kepada sebanyak mungkin orang lain.

          Perlu diakui, bahwa program “ikoy-ikoyan” menjadi pioneer (pelopor) bagi influencer lainnya untuk berbagi sebagian rejekinya kepada orang lain. Jangan kaget, jika program menarik tersebut dilihat hingga jutaan dan dijejali ratusan ribu komentar pengguna Instagram. Arief Muhammad menjadi sosok penggerak massal di media sosial untuk menyambung estafet kebahagiaan.          

          Yang membuat decak kagum jutaan orang adalah postingan Instagram Arief Muhammad tentang udara Las Vegas Amerika Serikat yang dibungkus kantong plastik. Di mana, Arief Muhammad akan menjual oleh-oleh udara Las Vegas tersebut. Jujur, saya pribadi mengomentari postingan tersebut. Dan, menganggap bahwa maksud video tersebut hanyalah guyonan belaka.

          Tidak disangka, postingan tersebut mendapatkan like hampir setengah juta orang. Bahkan, narasi menjual udara Las Vegas menjadi ajang penjualan serius. Beberapa influencer terkenal dan public figure macam desainer ternama Ivan Gunawan pun ikut ngebid (menawar) harga oleh-oleh udara Las Vegas tersebut.  

          Dengan kata lain, postingan tersebut menjadi ajang jual beli para Sultan. Akhirnya, oleh-oleh udara Las Vegas tersebut diakhiri dengan penawaran tertinggi dari orang kaya raya alias Sultan Putra Siregar seharga Rp210 juta.

 

Postingan Arief Muhammad tentang oleh-oleh udara Las Vegas Amerika Serikat yang mendapat respon banyak pengguna media sosial Instagram (Sumber: @ariefmuhammad/Instagram)

 

          Drama penjualan udara Las Vegas tersebut makin membuat salut banyak orang. Kenapa? Dana hasil penjualan udara Las Vegas diperuntukan untuk membantu para guru honorer. Di mana, nasib guru honorer masih menjadi perhatian publik, karena jaminan kesejahteraan masih “ngambang”.     


Udara Las Vegas Amerika Serikat laku dengan harga tertinggi Rp210 juta (Sumber: @ariefmuhammad/Instagram)

 

Uang tunai Rp210 juta digunakan Arief Muhammad untuk membantu para guru honorer (Sumber: @ariefmuhammad/Instagram)

 

          Putra Siregar      

          Perlu diketahui bahwa konsep berbagi kebahagiaan yang dilakukan Arief Muhammad ditiru banyak influencer lain. Salah satunya adalah Putra Siregar, orang kaya raya yang memiliki banyak lini bisnis. Di antaranya, toko gadget yang tersebar di seluruh Indonesia.  

          Hampir setiap hari, Putra Siregar berbagi kebahagiaan kepada orang lain melalui program hoki-hokian. Yang hadiahnya dari gadget hingga uang tunai. Melalui akun instagramnya @putrasiregarr17, banyak diserbu ratusan ribu pengguna media sosial Instagram.  

          Baru-baru ini, Putra Siregar bersama Youtuber terkenal Jovial Da Lopez bermurah hati. Mereka memberikan sumbangan uang tunai sebesar Rp1 miliar. Uang tunai tersebut, disumbangkan untuk membantu program pendidikan dan sekolah. Seperti pembangunan gedung sekolah, gaji guru honorer dan program pendidikan lainnya.     

 

Postingan Instagram Putra Siregar dan Jovial Da Lopez menyumbang uang tunai Rp1 miliar untuk program pendidikan dan sekolah (Sumber: @putrasiregarr17/instagram) 

 

          Tentu, aksi berbagi kebaikan para influencer banyak mendapatkan perhatian positif masyarakat. Keterlibatan para influencer tersebut menjadi inspirasi dan pelajaran berharga. Mereka sangat peduli dan peka terhadap informasi yang muncul dari media sosial. Ketika, informasi yang ada membutuhkan uluran tangan orang lain. Maka, para influencer terketuk hatinya untuk saling membantu. Tentu, informasi yang mereka terima benar adanya. 

        Ketika, sebuah kebaikan ditebar di media sosial. Akan memberikan dampak nyata yang luar biasa di dunia nyata. Aksi nyata tersebut menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

          Semua aksi tersebut berawal dari dunia maya yang bernama media sosial. Kita tidak akan tahu bahwa informasi kebaikan, diposting saat pengirim ada di kamar mandi. Namun, kekuatan media sosial telah memberikan dampak luar biasa dalam dunia nyata.  

2 comments for "KEKUATAN MEDIA SOSIAL: INFLUENCER DAN GERAKAN MASSAL ESTAFET BERBAGI KEBAIKAN "

DWI RATNAWATI September 29, 2021 at 7:14 AM Delete Comment
Kekuatan media sosial memang luar biasa. Bisa mempengaruhi banyak orang. Apalagi, kalau pengikutnya banyak. Tidak bisa dibayangkan dampaknya.
CASMUDI September 29, 2021 at 9:43 AM Delete Comment
Media sosial emang luar biasa. Tidak disangsikan lagi kekuatannya untuk menggerakan orang lain.