Mengungkap Misteri Keangkeran Makam Klampis yang Diblur Google
Makam Klampis di Desa Pejagan Brebes
Jawa Tengah (Sumber: Google Maps/screenshot)
Jalan
Daendels dikenal dengan jalan Pantura (Pantai Utara Jawa). Jalan Daendels
yang membentang dari Anyer (Banten) hingga Panarukan (Situbondo Jawa Timur),
menyimpan sejarah kelam bangsa Indonesia.
Masyarakat
Indonesia dipaksa penjajah Kolonial Hindia Belanda untuk membuat infrastruktur
jalan raya. Dengan tujuan untuk mempermudah mobilisasi penjajah, ketika
mengangkut berbagai macam hasil hasil bumi, seperti tebu dan rempah-rempah.
Jalan
Daendels dikenal dengan kematian ribuan hingga jutaan pekerja paksa,
karena terserang berbagai macam penyakit. Karena, mendapatkan perlakuan yang
kejam (tidak manusiawi) dari penjajah. Dengan kata lain, jalur Daendels
menjadi kawasan penyiksaan massal kakek buyut kita yang meninggal saat
itu. Jangan kaget, jika kawasan jalan Daendels dikenal horor, menjadi
tempat pembuangan mayat-mayat tidak berdosa.
HANTU KEMANGMANG
Jika,
sepanjang jalan Daendels saja sudah dikenal horor. Bagaimana dengan
kondisi makam yang berada di jalur jalan
legenda tersebut? Sebelumnya, saya sudah membahas Makam Kedawung yang
angker. Nah, tulisan kali ini, saya ingin menguak misteri Makam
Klampis.
Makam
Klampis ini terletak persis di pinggir jalan Daendels, yang dibatasi
jalan kereta api. Berlokasi di Desa Pejagan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes
Jawa Tengah. Seperti Makam Kedawung, Makam Klampis juga dikenal angker. Saya
sudah mengenal keangkerannya sejak kecil.
Selama
3 tahun belajar di SMP, saya wajib melewati jalan Daendels yang dekat dengan
Makam Klampis tersebut. Sekitar tahun 1989-1992, saya tidak begitu merinding
dengan keberadaan Makam Klampis tersebut.
Saat
SMP, Makam Klampis akan terlihat jelas dari jalan raya. Karena, belum adanya
pagar rel kereta api seperti sekarang ini. Bukan itu saja, saya melihat ada
jalan tembus di samping timur Makam Klampis yang tembus ke sawah. Jika,
ditelusuri, maka akan sampai juga ke rumah kampung halaman saya.
“Makam
Klampis sudah ada sejak dulu. Sudah terkenal angkernya”.
Kalimat
yang banyak keluar dari mulut masyarakat sekitar lokasi makam tersebut. Namun,
yang unik, Makam Klampis tersebut tidak seperti pemakaman umum biasanya. Luasan
makam tersebut terbilang kecil, kekira memiliki luasan 2.000 m2. Konon, makam
tersebut telah ada sejak masa penjajahan Kolonial Hindia Belanda.
Dulunya,
tempat Makam Klampis adalah hutan. Pantas saja, jika keangkeran tempat
tersebut, sering ada penampakan makhluk kera jadi-jadian. Menarik, Makam
Klampis telah dihuni oleh Buyut Ki Pamalika kurang lebih 9 abad yang
lalu. Tentu, masa itu saat terjadinya kekuasaan penjajah Kolonial Hindia
Belanda.
Saat
siang hari, aura mistis tidak terasa. Saya pun tidak takut melewati kawasan tersebut
dengan bersepeda ke sekolah. Namun, saya selalu diwanti-wanti oleh orang
tua. Agar, tidak melewati kawasan tersebut saat malam hari. Tidak dipungkiri,
aura mistis Makam Klampis sangat kuat. Didukung dengan kawasan tersebut yang
gelap di awal tahun 90an.
Selama
tiga tahun saya melewati Makam Klampis, belum merasakan pengaruh mistis yang
sangat mengerikan. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.
Saya sekali mengalami pengalaman horor yang bikin merinding. Kejadian tersebut
terjadi pada tahun 1991.
Saat
itu, sedang ramai-ramainya kegiatan Pramuka Jambore Nasional 1991. Saya tidak
begitu ngebet ikut Pramuka. Tetapi, saat itu, Pramuka menjadi kegiatan yang “wajib”
dilakukan anak SMP. Kebetulan, saya terpilih untuk mengikuti ITAJAMNAS (Ikut Serta
Jambore Nasional 1991) yang diadakan di lapangan sebuah sekolah dasar, dekat
dengan SMP saya.
Suatu
ketika, saya terpaksa berangkat tugas pramuka tersebut dengan menggunakan
sepeda pembelian bapak. Sepeda bekas yang dibeli dengan harga Rp25 ribu. Sepeda
bekas, hasil dari pinjaman rentenir itu menjadi transportasi kebanggaan saya.
Karena,
saya tidak pernah mengalami hal gaib di kawasan Makam Klampis. Maka, saya pun
dengan percaya diri melewati Makam Klampis setelah waktu maghrib. Sepanjang
perjalanan, saya menikmati pemandangan sawah dan sesekali menghitung bantalan
rel kereta api. Tidak disangka, perjalanan saya sampai persis depan Makam
Klampis, yang tersekat oleh jalur kereta api.
Saat
itu, pandangan saya seperti “kamitenggengen” (terpukau, mata tidak mau
berkedip). Dengan jarak kurang lebih 25 meter, saya melihat pemandangan makhluk
astral berupa “kemangmang”. Hantu yang menyerupai Banaspati.
Tetapi,
Kemangmang itu merupakan hantu gaib yang berupa bola yang menyala-nyala
sebesar kelapa. Di bagian tengahnya terdapat seperti lubang, seperti habis dimakan
tupai. Kemangmang tersebut bergerak lincah di antara pepohonan yang ada
di Makam Klampis.
Saat
itu, saya berucap istighfar dan doa-doa lainnya. Tidak lupa, mengayuh sepeda
dengan gilanya. Saya hanya berdoa, agar kemangmang tersebut tidak mendekati
saya. Bersyukur, doa-doa saya dikabulkan Allah SWT. Makhluk mengerikan tersebut
tidak menganggu saya. Hanya sekedar menampakan diri, yang membuat bulu kuduk merinding seketika.
Dengan
nafas terengah-engah, akhirnya bisa sampai ke tempat perkemahan. Setelah
kejadian tersebut, saya merasa kapok. Tidak akan melewati lagi kawasan dekat
Makam Klampis pada malam hari. Hingga saya tamat SMP di tahun 1992.
DIBLUR PIHAK GOOGLE
Bukan
isapan jempol, banyak kejadian yang ganjil saat malam hari. Kecelakaan lalu
lintas yang terjadi di dekat Makam Klampis, sudah sering terjadi. Masyarakat
sekitar menganggap bahwa pengaruh mistis Makam Klampis memberikan andil
terjadinya kecelakaan. Terlepas dari kekuasaan Allah SWT.
Saya
penasaran ingin melihat kondisi Makam Klampis terkini. Setelah saya browsing
di Google Maps, percaya atau tidak penampakan Makam Klampis diblur oleh
pihak Google. Ibarat orang Betawi bilang “aje gile!”. Tentu, Google pasti mempunyai
alasan kuat, kenapa Makam Klampis dibuat samar-samar. Saya pribadi beranggapan
bahwa Makam Klampis menyimpan banyak misteri. Makanya, Google tidak memperjelas
penampakan Makam Klampis di ranah digital (Google Maps).
Seperti
halnya tempat-tempat lain di dunia yang membuat heboh masyarakat. Maka, Google
akan membuat samar-samar penampakan sebuah lokasi, seperti tempat pembunuhan
berantai, tempat bunuh diri dan lain-lain.
Masih
menjadi misteri, kenapa Makam Klampis diblur Google. Mungkin, ada
pembaca yang memahami alasannya, kenapa Makam Klampis dibuat blur pihak
Google?. Sepertinya, lokasi ini menyita perhatian Google, bukan?
Beberapa
menit, saya menjelajah wilayah Makam Klampis dan sekitarnya melalui Google
Maps. Sepanjang utara jalan Daendels tersebut mulai menyemut
rumah-rumah penduduk. Namun, di sekitar Makam Klampis, masih tidak jauh berbeda
seperti ketika saya masih kecil. Makam Klampis masih sepi dari pembangunan
rumah penduduk.
Menurut
opini saya, ada beberapa alasan, kenapa sepanjang selatan rel kereta api di
sekitar Makam Klampis masih steril dari rumah penduduk. Yang ada hanyalah sawah-sawah
penduduk, yang seringkali ditanami padi, bawang merah atau palawija.
Beberapa
kondisi yang bisa menjadi alasan masyarakat enggan untuk membangun rumah
tinggal di sekitar Makam Klampis (selatan rel kereta api) seperti: 1) Wilayah
dekat Makam Klampis menjadi wilayah hijau, yang tidak boleh dibangun perumahan;
2) Daerah sekitar Makam Klampis belum menjadi tempat yang nyaman untuk
ditinggali; dan 3) Masyarakat masih percaya aura mistis di sekitar Makam Klampis.
Percayalah,
meskipun teknologi internet berkembang lebih jauh. Tetapi, manusia akan selalu
berdampingan dengan dunia gaib. Kita harus mengimaninya sebagai makhluk Allah
SWT.
Makam
Klampis menjadi satu titik air dari lautan maha luas kekuasaan Allah SWT.
Bahwa, dunia mistis akan selalu ada di dekat kita. Maka, obat terampuh untuk
menolak segala gangguan makhluk halus adalah DOA DENGAN SEGALA KERENDAHAN HATI.
Ada tujuan yang Maha Indah, ketika ALLAH SWT menciptakan makhluk-NYA.
2 comments for "Mengungkap Misteri Keangkeran Makam Klampis yang Diblur Google"
ehkok ajaib ya bisa sampe blur gitu