Pengguna
gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) kini semakin
meluas (Sumber: Ilustrasi/Istimewa)
“Perusahaan Gas Negara senantiasa
memahami kebutuhan dan kepuasan Pelanggan di sepanjang mata rantai pemanfaatan
gas bumi untuk mendapatkan nilai tambah secara optimum bagi seluruh segmen
Pelanggan” (www.pgn.co.id)
Kebutuhan energi tidak bisa
dilepaskan dalam kehidupan manusia. Baik kebutuhan energi yang tidak diperbarui
(unrenewable energy) maupun energi
yang diperbarui (renewable energy).
Dan, ketergantungan akan energi yang tidak diperbarui (unrenewable energy) masih tinggi khususnya Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Penggunaan minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah terbiasa dalam
masyarakat dan menyebar hampir ke seluruh Indonesia. Tetapi, penggunaan gas bumi
kurang maksimal di masyarakat. Cara terbaik untuk mengenalkan manfaat gas bumi adalah
dengan “membumikan gas bumi”.
“Membumikan” berarti upaya untuk
menyebarluaskan pemahaman tentang gas bumi di seluruh kawasan atau daerah. Itulah sebabnya, Membumikan Gas Bumi merupakan langkah untuk memberikan pemahaman penting kepada masyarakat
bahwa gas bumi merupakan energi baik bagi kehidupan di bumi khususnya tanah air
tercinta.
Untuk menajamkan penggunaan gas di
tanah air, maka perlunya Master Plan Gas
yang matang. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyatakan bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber Minyak dan Gas bumi (Migas).
Oleh sebab itu, perlunya Rencana Besar (Master
Plan) sektor gas nasional. Apalagi, menurut Head of Marketing PGN Adi Munandir mengungkapkan bahwa dengan Master Plan Gas memiliki fungsi untuk
mengintegrasikan perencanaan terkait pemanfaatan gas, khususnya untuk
pengembangan industri, Road Map
Industri, produksi gas bumi, dan pengembangan infrastruktur gas. Sedangkan, manfaat
besar dari Master Plan Gas adalah
untuk mengembangkan industri gas di Tanah Air lebih teratur dan dapat
disinkronkan waktunya serta bisa melakukan pemetaan tentang kawasan mana yang
diprioritaskan untuk dibangun.
Distribusi Gas Bumi
Masalah distribusi gas ke seluruh
daerah di Indonesia, PGN memiliki Saka
Energy yang menyediakan gas bumi di sektor hulu. Sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab dalam membumikan gas bumi maka PGN mengembangkan produk gas
bumi yakni Liquefied Natural Gas
(LNG) yang dilakukan oleh PT PGN LNG Indonesia. Proses penyaluran CNG melalui
anak usaha PT Gagas Energi Indonesia dan anak usaha PGN lainnya. Menarik, PGN mampu menyediakan pasokan gas bumi,
listrik, pasokan bahan bakar gas untuk transportasi hingga jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) hingga Informasi Teknologi
Komunikasi bagi para pengguna gas atau pelanggan PGN.
Penyebarluasan penggunaan gas di
Indonesia menjadi tugas berat perusahaan plat merah PGN. Oleh sebab itu, untuk akselerasi penggunaan gas bumi di masyarakat,
PGN tidak henti-hentinya melakukan kampanye dan sosialisasi. PGN gencar
mensosialisasikan mengenai pentingnya konversi penggunaan BBM menjadi BBG bagi
masyarakat. PGN pernah melakukan sosialisasi pemakaian gas bumi kepada
masyarakat berbasis rumah tangga pada tanggal 21-22 Agustus 2015 dengan
menggelar program pelatihan kewirausahaan atau PGNtrepreneur kepada ibu rumah tangga. Serta, mendorong lahirnya
pengusaha kecil, melalui PGNtrepreneur. Sebelumnya, tanggal 15 Agustus hingga
21 Agustus 2015, PGN pernah menggandeng para pengguna bajaj dalam program
bertajuk “Ayo Kita NgeGas Merdeka” dan melibatkan 700 bajaj yang bisa
dimanfaatkan gratis oleh masyarakat. Dalam program tersebut, PGN
mengkampanyekan penggunaan gas bumi yang ramah lingkungan untuk transportasi
umum.
Membumikan
gas bumi juga perlu memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat
bahwa penggunaan Gas bumi ternyata lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan
BBM. Penggunaan gas bumi juga benar-benar menghemat biaya untuk keperluan bahan
bakar semua jenis transportasi. Seperti,
transportasi laut kapal Pelni,
anggaran yang digunakan saat menggunakan BBM sekitar 33,4 juta liter per bulan,
ASDP sebesar 3,5 juta liter per bulan dan kapal perintis milik Ditjen
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebesar 14,4 juta liter per bulan. Selanjutnya,
dengan menggunakan gas bumi bisa menghemat setidaknya 40 persen dibandingkan
BBM.
Untuk
memperluas jangkauan pelanggan pengguna gas, PGN juga memasok gas bumi untuk Usaha Kecil Menengah
(UKM) dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) agar penggunaannya lebih aman. Sudah
banyak UKM yang telah menggunakan gas bumi seperti usaha laundry di Bogor yang bernama “Bogor Laundry”. Penggunaan gas bumi lebih
berhemat dan pasokannya stabil dibandingkan
bahan bakar lainnya seperti LPG. Dana sekitar Rp27 juta hingga Rp30 juta per
bulan yang wajib dikeluarkan setiap bulannya menjadi sekitar Rp20 juta untuk
penggunaan gas bumi. UKM lainnya yang menggunakan gas bumi di antaranya
industri kapur dan genteng yang ada di Cirebon Jawa Barat.
Penggunaan gas bumi juga telah menyasar ke ranah kesehatan. Beberapa
rumah sakit kawasan Bogor telah merasakan hematnya penggunaan gas bumi dari
PGN. Salah satunya, Rumah
Sakit Azra Bogor yang menggunakan gas bumi untuk laundry, restorannya, genset, water heater, dan kebutuhan
lainnya. Sedangkan, di rumah sakit di Jakarta yang telah menggunakan gas bumi
PGN adalah RSPAD Gatot Subroto. Pengeluaran biaya untuk operasional
Rumah Sakit bisa dihemat dengan baik. Dengan kata lain, berbagai fasilitas
publik baik darat maupun air telah merasakan hematnya penggunaan gas PGN.
Penggunaan
pipa gas di pabrik kapur dan genteng di Cirebon, Jawa Barat
dan
RSPAD Gatot Subroto Jakarta (Sumber: detik.com)
Pasokan
Gas
Gas bumi yang dikeluarkan oleh PGN disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan mulai dari pelanggan Residensial dan Usaha Kecil,
Pelanggan Komersial dan Industri (Bisnis) serta Pelanggan Transportasi. GasKita merupakan produk dari PGN yang
merupakan energi baik, aman dan praktis untuk keperluan rumah tangga dan usaha
kecil Anda. Selanjutnya, bagi pelanggan yang huniannya belum terhubung pipa gas
PGN, ada cara efisien dan efektif
menikmati gas tanpa perlu menunggu pembangunan pipa. Perlu diketahui bahwa gas
bumi tersebut merupakan energi baik yang ramah lingkungan.
Melalui anak usaha PGN, PT Gagas
Energi Indonesia, yang disebut Gaslink, gas
bumi diproses dahulu menjadi Compressed
Natural Gas (CNG) lalu didistribusikan melalui kendaraan bermotor dan
diantar langsung ke pelanggan. Gaslink menjadi solusi jitu untuk
mendistribusikan gas bumi ke kawasan yang belum terdapat jaringan pipa PGN dan sudah
aktif ditawarkan ke masyarakat sejak tahun 2016. Keuntungannya, pelanggan
menghemat lebih dari 20 persen dibandingkan pemakaian LPG.
Produk lain GasLink adalah adalah Gasku. Dengan Gasku, PGN menyediakan
pasokan bahan bakar gas (BBG) baik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)
maupun dengan Mobile Refueling Unit
(MRU) hingga converter kit untuk
kendaraan bermotor. Sebagai informasi, GasKu dapat diperoleh di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile
Refueling Unit (MRU) PGN yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Lampung dan Batam.
Produk Gasku yang ramah lingkungan dari
GasLink (Sumber: bumn.go.id)
Hal penting agar gas bumi bisa
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah kontinuitas pasokan gas
tidak mengalami kendala. Untuk menjaga pasokan dan distribusi gas nasional,
negara bukan hanya memproduksi gas yang ada di Indonesia tetapi diimbangi
dengan melakukan perjanjian kontrak kerja sama dengan negara lain seperti
kontrak impor gas sebanyak 1,5 MTPA dengan perusahaan Amerika Serikat Corpus Christi mulai tahun 2019 sampai tahun
2041. Serta, negara juga melakukan pembahasan perjanjian jual beli dengan
perusahaan Afrika Mozambique LNG sebanyak
1 MTPA mulai 2022 sampai 2041.
Kehandalan pasokan gas bumi ke
pelanggan menjadi salah satu fokus utama PGN. Lanjut, untuk mewujudkan gas
berjalan dengan baik maka PGN memiliki program PGN 360° Integrated Solution. Program tersebut berkosentrasi untuk
memastikan dan menyelesaikan seluruh permasalahan pelanggan terkait pemanfaatan
gas bumi seperti pasokan gas. Oleh sebab itu, PGN tidak hanya bergantung pada
satu sumber lapangan gas. Dengan jaringan infrastruktur pipa gas yang
terintegrasi, pasokan gas bisa didapat dari berbagai lapangan gas bumi. Bukan
itu saja, PGN juga memiliki armada CNG
hingga LNG trucking yang dapat
menyuplai gas bumi di wilayah yang belum terjangkau pipa gas bumi PGN.
PGN sebagai perusahaan BUMN juga
berkomitmen untuk menghadirkan layanan gas yang menyeluruh dan efisien bagi
negeri. Di samping itu, upaya untuk penyebarluasan pemanfaatan gas ke seluruh
pelosok daerah sangatlah penting. Sejalan dengan rencana pemerintah untuk
menggenjot peningkatan investasi baru yang terintegrasi dalam satu kawasan maka
perlu dorongan pemanfaatan gas di kawasan industri yang terbukti lebih efisien
dan untung bagi pelaku usaha sehingga bisa menekan ongkos produksi dan
berdayasaing industri nasional.
Untuk meningkatkan kehandalan
pasokan gas bumi, maka PGN mendapatkan
pasokan tambahan gas bumi dari Husky
CNOOC Madura Limited (HCML). Tambahan pasokan gas tersebut mampu
meningkatkan pelayanan pelanggan khususnya di wilayah Jawa Timur. Direktur
Komersial PGN Danny Praditya mengungkapkan bahwa pasokan gas dari HCML mulai
mengalir pada Mei 2017 lalu dengan volume yang disalurkan secara bertahap mulai
20 juta MMSCFD hingga lebih dari 100 MMSCFD yang berlangsung selama 20 tahun.
Pasokan ini akan semakin meningkatkan kehandalan pasokan gas untuk pelanggan PGN di Jawa Timur mulai dari
Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto hingga Pasuruan.
PGN memperluas jaringan gas bumi ke
Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten yang dikelola oleh PT
Modernland Realty Tbk. Di kawasan tersebut telah berdiri lebih dari 200
perusahaan baik lokal maupun multinasional seperti perusahaan makanan dan
minuman, industri kimia, industri alat berat, dan material bangunan. Dan, PGN
telah mengembangkan pemanfaatan gas sekitar 30 persennya. Kawasan industri
lainnya yang telah dipasok gas oleh PGN adalah Kawasan Industri yang dikelola
PT Nusantama Properta Panbil di Batam, Kepulauan Riau. Penggunaan gas tersebut
digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas dan akan berlangsung
selama 10 tahun ke depan, baik dalam bentuk Conpressed
Natural Gas (CNG) maupun Liquefied
Natural Gas (LNG).
Perlu diketahui bahwa kebutuhan
industri akan gas bumi mencapai 2.280 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day). Di mana, gas tersebut sebagian
besar diserap industri pupuk sebesar 791,22 MMSCFD dan petrokimia 295 MMSCFD.
Sedangkan, menurut Kementerian ESDM, produksi gas sampai 4 September 2017 lalu
sekitar 7.756 MMSCFD.
Dorong Konsumsi Gas Bumi, PGN Incar
Kawasan Industri (Sumber: bumn.go.id)
Proses membumikan gas bumi perlu diimbangi dengan harga yang
bersahabat dengan masyarakat. Oleh sebab itu, cara menekan harga gas di dalam
negari menurut Divisi Head of Corporate
Communication PGN Dessy Anggia adalah
pemerintah bisa melakukan rasionalisasi biaya distribusi gas dari hulu
sampai ke pelanggan yang disalurkan melalui pipa gas. Ketika harga gas tidak
wajar maka akan timbul ketidakpuasan masyarakat. Kasus harga gas bumi yang
dinilai mahal di Medan Sumatera Utara pernah menjadi masalah penting PGN. Dan, Keputusan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun tangan terhadap masalah tersebut
yang diprediksi sebagai praktik percaloan. Harga gas yang beredar di pasaran pernah
mencapai US$ 12,22 per MMBTU ketika sampai ke pelanggan industri. Padahal, dari
seluruh mata distribusi gas dari hulu sampai ke tangan pelanggan, PGN hanya
memungut tarif US$ 1,35 per MMBTU untuk pengelolaan pipa sepanjang 600 km.
Sedangkan sisanya sekitar US$ 11 dolar merupakan komponen biaya dari hulu,
seperti regasifikasi, distribusi, dan harga lainnya.
Infrastruktur dan Penggunaan Gas
Untuk meningkatkan kehandalan pasokan gas ke pelanggan, PGN membangun sejumlah proyek
infrastruktur seperti melakukan penyambungan proyek pipa gas transmisi
Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56
km. PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS)
ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. Di pulau Jawa, PGN Area Tangerang
telah membangun dan mengelola jaringan distribusi pipa gas bumi sepanjang 260
km. PGN juga sedang dalam proses akhir pembangunan pipa proyek CP3B
Cikande-Bitung untuk mengalirkan gas ke jaringan Banten Timur sebagai kelanjutan
dari CP3A Bojonegara-Cikande yang sudah beroperasi sejak 2012. Proyek tersebut
merupakan kelanjutan dari proyek pipa South Sumatera - West Java (SSWJ).
Fasilitas regasifikasi LNG &
Infrastrutur jaringan pipa gas (Sumber: bumn.go.id)
Selain itu, PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara
Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km dan dalam proses membangun jaringan pipa
distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.
Pengembangan jaringan
Gresik-Lamongan-Tuban, pengembangan jaringan di Pasuruan, pengembangan jaringan
Senayan City-Pondok Indah Mall, dan kawasan industri di Bekasi dan Tangerang
tidak ketinggalan dikembangkan oleh PGN. Perluasan jaringan infrastruktur tersebut bertujuan untuk
mempermudah distribusi gas bumi ke pelanggan.
Mengikuti perkembangan dunia
digital, PGN juga tidak mau ketinggalan untuk memudahkan pelayanan dan
memperluas pelanggan dalam perangkat gadget. Sebagai langkah penyempurnaan pelayanan
pelanggan, PGN terus melakukan inovasi untuk kebutuhan pelanggan seperti meluncurkan aplikasi PGN Mobile. PGN Mobile dapat diunduh di Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store
bagi konsumen IOS. Aplikasi ini memberikan kemudahan kepda pelanggan agar dapat
mengakses informasi seputar tagihan pemakaian gas.
PGN Mobile semakin memudahkan
pelayanan pelanggan (Sumber: PGN/Apps)
Perlu diketahui bahwa PGN Mobile
merupakan bagian penting dari PGN 360o
degree Integrated Solution, di mana konsep pemberian solusi terintegrasi untuk
memberikan layanan yang menyeluruh dan mengerti pelanggan, dengan segala
keunikan dan kemampuan PGN. Menariknya, PGN Mobile bisa membantu pengguna atau
pelanggan mengetahui titik-titik lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Bumi
(SPBG). Bukan itu saja, masyarakat juga bisa mendaftar menjadi pelanggan
baru dengan mengisi formulir yang tersedia dalam aplikasi tersebut.
Capaian PGN
Direktur Keuangan PGN Nusantara Suryono menyatakan bahwa
serapan penggunaan gas pada pelanggan tahun 2017 menurun sangat tajam dan harga penjualan juga sudah menurun
atas permintaan dari berbagai intitusi yang ada di Indonesia. Dampaknya,
menurunnya kinerja perusahaan per semester I/2017 di bawah target sehubungan
dengan PGN menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2017 setelah perusahaan
melakukan penelahaan terbatas. Tetapi, PGN tetap membukukan laba periode
berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$50,28
juta pada tanggal 30 Juni 2017 atau turun 67% dibandingkan dengan US$152,45
pada tanggal 30 Juni 2016 lalu.
Lalu, PGN memperkirakan laba
perusahaan mencapai US$150 juta (sekitar Rp2 triliun, asumsi 1US$=Rp13.330)
pada akhir 2017. Perkiraan pencapaian laba tersebut berdasarkan komitmen dan
konsistensi PGN untuk selalu menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aspek bisnis. Itulah
sebabnya, PGN beberapa kali menerima penghargaan bergengsi baik tingkat
nasional maupun internasional atas kinerja yang diraihnya. Baru-baru ini, PGN
meraih penghargaan bergengsi tingkat internasional yaitu: Internasional Gold Stevie Award oleh International Business Awards untuk kategori laporan tahunan 2016
versi cetak yang mengangkat tema "When a Pipeline Is Not Just a
Pipeline" sebagai laporan tahunan terbaik. Dan, penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama PGN Jobi
Triananda Hasjim di Barcelona, Spanyol pada tanggal 21 Oktober 2017.
Pencapaian PGN dalam membumikan gas
bumi telah menyambungkan pipa gas lebih dari 80 persen pipa gas bumi hilir di seluruh
Indonesia. Aliran gas selama 9 bulan pertama di tahun 2017 saja, PGN telah menyalurkan gas bumi sebesar 1.502 MMSCFD dengan rincian
sepanjang kuartal III-2017 volume gas distribusi sebesar 767 MMSCFD, dan volume
transmisi gas bumi sebesar 736 MMSCFD. Lagi, infrastruktur pipa gas PGN
bertambah sepanjang lebih dari 175 km. Adapun,
secara garis besar pencapaian PGN dalam membumikan gas bumi nasional adalah:
1.
Pengelolaan gas bumi PGN telah
menyalurkan dan mendistribusikan gas bumi sebanyak 1.542 MMSCFD.
2.
Wilayah operasi di 19 kota dan 12
provinsi
3.
Membangun infrastruktur sebanyak 7.450
jaringan pipa gas, 2 unit Floating
Storage Regasification Unit (FSRU) di Jawa Barat dan Lampung, 10 Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), dan 2 Mobile Refueling Unit (MRU).
4.
Lifting
gas, meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas menjadi 32 ribu BPH
Masih banyak provinsi di Indonesia
yang membutuhkan aliran gas bumi (Sumber: gasnegara/IG)
PGN merupakan satu-satunya
BUMN di Indonesia yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan. Mulai
dari rumah tangga, UKM, usaha komersial (mal, hotel, rumah sakit dan rumah
makan), industri, pembangkit listrik, hingga transportasi. PGN telah memasok
gas bumi ke 1.659 industri besar dan pembangkit listrik (97,15%), 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit)
& Usaha Kecil Menengah (UKM) (2,5%),
dan 204.000 pelanggan rumah tangga (0,35%).
Selanjutnya, pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera
Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
Pencapaian
PGN atas pendistribusian gas bumi ke
pelanggan di atas merupakan keseriusan
PGN untuk menyebarluaskan gas bumi sebagai energi baik kehidupan. Energi yang hemat,
aman, murah dan ramah lingkungan. Kehandalan pasokan gas yang dimiliki PGN juga
menjadi bukti bahwa perusahaan benar-benar memahami kebutuhan dan kepuasan
pelanggan di semua mata rantai pemanfaatan gas bumi. Program PGN
360° Integrated Solution pun mengikuti perkembangan dunia digital dalam
pelayanan pelanggan melalui PGN Mobile.
Proses membumikan gas
bumi yang dilakukan PGN belumlah sempurna 100 persen karena belum menjangkau ke
seluruh 33 provinsi yang ada. Namun, dengan pemahaman masyarakat yang semakin baik
maka proses akselerasi penyebarluasan serapan pelanggan akan menemui titik
maksimal. Bukan hanya tugas PGN untuk melakukan kampanye dan sosialisasi
penggunaan gas bumi sebagai energi baik kehidupan, tetapi semua lapisan
masyarakat juga ikut berperan mensuksesan penggunaan gas bumi seperti energi BBM. Kasus
konversi minyak ke LPG di masyarakat adalah merupakan bukti nyata bahwa
penggunaan gas bumi akan melampaui target penggunaan LPG jika masyarakat sudah
merasakan manfaatnya. Inilah langkah baik yang dilakukan PGN untuk melakukan
konversi LPG ke gas bumi.
Sumber Tulisan
Tim Sindonews.
2017. 9 Oktober 2017. Mau Pakai Gas Bumi Tinggal Daftar Menggunakan PGN Mobile. Dikases
dari https://ekbis.sindonews.
com/read/1246759/77/mau-pakai-gas-bumi-tinggal-daftar-menggu
nakan-pgn-mobile-1507543823
www.pgn.co.id