Kasus viral Daihatsu Ayla menyeruduk CBR
1000RR SP (Sumber: detik.com)
Mobil LCGC atau Low Cost
Green Car (mobil murah ramah lingkungan) Daihatsu Ayla yang menyeruduk
Motor Gede (Moge) CBR 1000RR SP di Purwokerto Jawa Tengah viral di media sosial
(medsos).
Kasus tersebut menjadi
pembicaraan hangat di linimasa media sosial. Dan, seperti biasanya, komentar
para Netizen pun beragan. Namun, dari kejadian tersebut, ada 5 hal penting yang
bisa menjadi pelajaran buat kita semua.
Apa sih 5 hal penting itu? Yuk, pantengin terus
sampai akhir.
Berawal dari Suara
Knalpot
Banyak sih, pro dan kontra
tentang Moge supersport CBR 1000RR SP yang digeber di jalanan umum. Suara
knalpotnya yang sangat kencang membuat pekak telinga. Itulah sebabnya, banyak
kalangan yang kontra, menyayangkan jika Moge supersport tersebut sebaiknya digeber
di lintasan sirkuit.
Namun, bagi pihak yang pro
bahwa menggeber Moge supersport di jalanan umum sah-sah saja. Selama dia kuat untuk
membelinya dan mempunyai etika berkendara di jalanan umum. Dengan catatan, hard
skill dan soft skill pengendara Moge tersebut sudah mumpuni. Jadi,
tidak merugikan pengendara lain di jalanan umum.
Kasus Mobil LCGC Daihatsu Ayla
bermula dari pengendara Moge yang ternyata bernama Dimas Prasetyahani. Dimas
menggeber Mogenya hingga suara kencang knalpot mengganggu pengendara lain yaitu
pengendara Mobil LCGC Daihatsu Ayla. Dilansir dari akun Instagram sang
pengendara Moge @dimas_prasetyahani yang menceritakan bahwa kejadian bermula
dari suara knalpot Mogenya. Pengendara Mobil LCGC Daihatsu Ayla tidak terima
dengan kondisi tersebut.
Kejadian selanjutnya adalah
cekcok mulut di pinggir jalan HR Bunyamin Purwokerto Utara tanggal 17 November
2020 lalu. Dan, pengendara LCGC Daihatsu Ayla berlalu begitu saja meninggalkan
pengendara Moge. Saat pengendara Moge Dimas mengajaknya duel. Selanjutnya, pengendara
Moge Dimas, sempat mengejar LCGC Daihatsu Ayla untuk minggir kembali. Dan, dia sempat
menyalipnya dan minggir di sisi kiri jalan untuk posisi berhenti, di depan mobil
LCGC Daihatsu Ayla yang melaju.
Emosi dan
Harga Diri Melupakan Segalanya
Menurut saya, kejadian CBR
1000RR SP Versus Mobil Daihatsu Ayla timbul karena faktor emosi dan harga diri.
Pengendara Moge merasa tersinggung karena ditinggal begitu saja oleh pengendara
Daihatsu Ayla saat cekcok mulut. Dan, pengendara Mobil Ayla juga tidak mampu
mengendalikan emosinya ketika dihadang pengendara Moge. Yang selanjutnya timbul
kemarahan spontan dengan menyeruduk CBR 1000RR SP.
Sang Pengendara Mobil Daihatsu
Ayla tidak berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya, setelah menabrak Moge
Supersport tersebut. Di mana, harganya berkali-kali lipat dari harga Mobil Daihatsu
Ayla yang dikendarainya. Juga, pengendara Mobil Daihatsu Ayla melupakan keselamatan
pengendara Moge.
Menurut pengendara Moge Dimas
yang dilansir Detik.com (19/11/2020) menyatakan "Pelajaran banget untuk
kita semua ya, ternyata orang gila di luar itu masih banyak teman-teman. Kenapa
saya bilang orang gila, karena dia tidak sadar, hanya emosi sesaat hanya
perihal masalah sepele yang sebenarnya mungkin bisa diselesaikan dengan cara
baik-baik cuma karena kalaf gelap mata, akhirnya melakukan tindakan yang tidak
terpuji yang berakibat sangat fatal bisa mengakibatkan nyawa orang menghilang
alias meninggal".
Pengendara Moge menderita
patah tulang tangan kiri dan dirawat di rumah sakit. Melalui akun instagramnya,
pengendara Moge Dimas bisa pulang kembali ke rumahnya.
Sama-sama
1000cc, Harga Berbeda Jauh
Perlu diketahui bahwa CBR 1000RR
SP merupakan Moge supersport dengan kapasitas silinder 1000cc yang mempunyai
harga bisa membuat siapapun melongo. Kurang lebih harga motor pabrikan Honda
dari Jepang tersebut dibanderol hingga 700 juta. Siapapun setuju bahwa harga
motor segitu hanya dimiliki oleh orang-orang kaya penggila motor gede.
Dengan kata lain, bukan orang
sembarangan yang memiliki moge tersebut. Bukan hanya sebuah Prestige
atau gengsi. Namun, dengan mengendarai motor gede yang tergolong supersport
tentu menaikan status sosial.
Honda CBR 1000RR SP (Sumber:
Kompas.com/21/11/2020)
Bagaimana dengan Mobil LCGC Daihatsu
Ayla? Mobil yang murah dan ramah lingkungan tersebut sama seperti Moge. Dengan
mempunyai kapasitas silinder 1000cc. Bagaimana dengan harganya? Dari berbagai
sumber menyatakan bahwa harga LCGC Daihatsu Ayla baru yang merupakan pabrikan
asal Jepang Daihatsu, dipatok dengan harga termurah berada di kisaran angka
Rp102 jutaan. Sedangkan, untuk tipe tertinggi dipatok pada kisaran harga Rp 160
juta on the road (OTR) Jakarta.
Yang menjadi pertanyaan
menarik adalah, sama-sama mempunyai silinder 1000cc, tetapi harga Daihatsu Ayla
kalah jauh dengan CBR 1000RR SP. Padahal, saat panas terik, penumpang Daihatsu Ayla
lebih adem dan nyaman, karena bisa menyalakan AC. Ketika, hujan turun,
pengendara Daihatsu Ayla bisa aman dan nyaman tidak kehujanan.
Yang menarik lainnya adalah Daihatsu
Ayla bisa menampung kurang lebih 4 orang duduk aman dan nyaman selama
perjalanan. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan pengendara CBR 1000RR SP bukan?
Pengendara Moge tersebut akan kepanasan karena terik matahari, kehujanan dan
hanya sendirian saat berkendara.
Nah,
mengapa harga CBR 1000RR SP melesat jauh dibandingkan dengan Daihatsu Ayla.
Menurut saya adalah faktor prestige dan gengsi dari Moge supersport tersebut.
Yang hanya bisa dimiliki oleh kaum berkelas. Hal itulah yang membuat harga Moge
tersebut sangatlah mahal.
Tanggung
Jawab Penabrak
Karena telah menabrak Moge
Supersport CBR 1000RR SP, maka pengendara LCGC Daihatsu Ayla mengakui
kesalahannya. Dia bertanggung jawab untuk menanggung semua kerugian yang
dialami oleh pengendara Moge Dimas. Bahkan, pengendara LCGC Daihatsu Ayla, sudah
meminta jalur damai dengan menyiapkan satu unit mobil dan satu rumah sebagai
ganti rugi. Yang nilainya kurang lebih 400 juta.
Rasa
Kemanusiaan Berakhir Damai
Menurut pengendara Moge Dimas
juga menuturkan bahwa pihak penabrak sempat melakukan mediasi dengannya. Pihak
penabrak siap menanggung segala kerugian dan kerusakan yang dia alami. Namun,
kenyataannya, kondisi sang penabrak tergolong dari kalangan kurang mampu. Di
mana, Mobil LCGC Daihatsu Ayla masih kredit. Dan, kondisi rumah pun pas-pasan.
Bukan hanya itu, istri sang
pengendara Mobil LCGC Daihatsu Ayla sedang hamil 6 bulan. Tentu, banyak
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan rasa kemanusiaan lewat mediasi secara
kekeluargaan, sang pengendara Moge Dimas menolak segala ganti rugi yang hendak
diberikan sang penabrak.
Sikap manusiawi yang dilakukan
oleh pengendara Moge Dimas sontak menjadi pembicaraan hangat di berbagai media
sosial dan media online. Banyak Netizen yang memuji langkah baiknya. Dan, sikap
mulia itu bisa menjadi pelajaran berharga buat siapapun. Rasa kemanusiaan mampu
mengalahkan sisi material. Good Job Dimas! Semoga apa yang anda lakukan
menjadi amalan terbaik.
Kasus CBR 10000RR SP Versus Daihatsu Ayla
berakhir damai (Sumber: dimas_prasetyahani/IG)